Part 19 : First and last flower?

15 7 0
                                    

"Akan ada masanya kamu lebih asyik ngobrol dengan batu nisan dibanding berbicara dengan manusia"

Shireen sudah memikirkan rencananya. Karena sebentar lagi hari ibu, ia memutuskan untuk membelikan buket untuk mamanya. Shireen request kertas buket warna biru pastel dan bunganya juga biru pastel dan putih. Ini adalah pertama kalinya Shireen memberikan hadiah untuk mamanya di hari ibu.

"Selamat hari ibu ma, semoga mama selalu sehat ya dan bisa liat Shireen wisuda" Kata Shireen dengan ceria

"Ha? Ih kamu nih" Ucap mama Shireen sambil menangis terharu memeluk Shireen

"Kenapa ma?" Tanya Shireen

"Makasih banyak ya, mama baru pertama dapat ini dari kamu. Semoga kamu jadi anak yang kuat dan selalu sayang sama mama ya, do'ain mama sehat terus ya biar bisa dampingin kamu sampai dewasa nanti dan nemuin laki-laki yang tepat" Kata mamanya

Shireen dan mamanya berpelukan terharu. Shireen baru pertama kali memberikan itu untuk mamanya karena dulu dia tidak tau dimana tempat yang menjual buket yang bagus dan ketika Shireen menemukannya, Shireen langsung punya ide untuk memberikan itu ke mamanya.

Selang beberapa hari, mama Shireen sakit demam batuk pilek selama seminggu dan bilang dadanya sesak seperti tertusuk. Dan Shireen yang memasak di rumah selama mamanya sakit. Dan nenek Shireen memijat mama Shireen karena neneknya pintar memijat dan pasti sembuh. Dan benar, mama Shireen sembuh dan mulai aktif lagi. Namun wajahnya tetap tidak terlalu segar seperti biasanya. Akhir-akhir ini juga perasaan Shireen sering tidak enak.

"Ren, mama makan banyak banget loh tumben ya. Apa karena baru sembuh kali ya?" Kata mama Shireen

"Mungkin lah ma, kemarin kan ga selera makan. Nanti kalau udah selesai makan mama istirahat ya" Kata Shireen

"Mama mau main game dulu di Facebook, game tembak-tembak bola" Kata mama Shireen semangat

Shireen hanya termenung dan terdiam melihat mamanya.

"Kenapa? Kok liatin mama kayak gitu?" Kata mama Shireen

"Gapapa kok ma" Ucap Shireen sambil tersenyum tipis

Shireen merasa tidak enak. Feeling Shireen tidak enak. Apalagi sikap mamanya berubah, mamanya dulu tidak tertarik bermain game di Facebook namun sekarang semangat. Porsi makannya juga nambah drastis. Shireen sempat berpikir negatif, namun dia membuang jauh pikiran itu karena takut kejadian. Namun dia tetap mengawasi mamanya ketika tidur, apakah masih bernafas atau tidak dan alhamdulillah masih bernafas.

Shireen juga akhir-akhir ini pernah bermimpi dia memakai gaun putih yang cantik seperti tunangan, atau menikah bahkan tamu dan teman-teman Shireen juga memakai baju putih. Shireen tidak tau ia menikah atau bertunangan dengan siapa karena wajahnya tidak jelas. Shireen takut, karena katanya mimpi menikah pertanda bahwa ada kerabat yang kemungkinan akan meninggal. Shireen takut, apakah itu sahabatnya? Atau keluarganya? Shireen frustasi memikirkannya. Namun ia tetap harus positif thinking.

Mama Shireen sudah sehat. Dan mulai aktifitas seperti biasanya. Mama Shireen sangat rajin dan rencana ia akan masak banyak karena papa Shireen baru pulang dari luar kota. Dan keluarga cemara Shireen berkumpul lagi.

"Shireen, tolong ambilkan serai ya di samping" Perintah mama Shireen

"Oke ma bentar ya" Kata Shireen

Shireen pun mengambil serai dan mencucinya. Namun ia berteriak dan melempaer serai itu ke atas karena dia tidak sengaja memegang siput kecil yang menempel di serai itu. Shireen memang geli dengan siput. Dan mama Shireen hanya tertawa melihat tingkah anaknya.

HIDDEN FEELINGS [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang