"People come and go itu hal yang biasa kan? Semuanya berjalan atas takdir tuhan, kalau takdirnya pisah ya pisah, dan kalau emang ditakdirkan untuk ketemu lagi ya pasti akan ketemu lagi karena masa nya belum habis"
Hari ini Shireen dan Vanya tidak di Tata Usaha lagi, mereka sudah diberi ruangan masing-masing bersama dengan staff dan pemimpin di bagian tertentu. Ruangan Shireen dan Vanya berbeda dan tidak terlalu jauh jadi mereka masih sering bermain.
"Permisi pak Mario, ini ada siswi magang yang akan ditempatkan di ruangan ini, dan bapak akan menjadi pembimbing di kantor yang akan menandatangani jurnal harian dari siswi ini pak" Ucap staff yang mengantarkan Shireen
"Oh iya, silahkan duduk di depan saya" Ucap Pak Mario dengan ramah
"Nama kamu siapa?" Tanya Pak Mario
"Shireen pak, Shireen Zalynda Amora" Kata Shireen
"Kamu menguasai komputer dengan baik?" Tanya Pak Mario
"Iya pak, saya menguasainya" Jawab Shireen
"Bagus, nanti kalau ada yang ngga ngerti silahkan ditanya saja ya" Ucap Pak Mario
"Baik pak" Kata Shireen
"Nah, kebetulan, kamu datang. Sini na" Ucap Pak Mario kepada wanita yang kira-kira masih berumur 20 tahunan
"Iya pak, ada apa ya?" Tanya wanita itu
"Ini ada anak magang, kamu bimbing dia ya ajak ngobrol juga" Kata Pak Mario
"Nah Shireen, ini adalah Kak Ina, staff paling termuda disini" Kata Pak Mario
Shireen pun memperkenalkan diri kepada kakak itu dan mereka langsung akrab. Kakak itu juga humoris dan ramah jadi Shireen bisa cepat akrab dan tidak canggung sama sekali. Hari demi hari Shireen semakin akrab dengan kakak itu.
"Shireen, kamu umur berapa sih?" Tanya Kak Ina
"Tahun ini 17 tahun kak" Jawab Shireen
"Oh gitu, beda 5 tahun aja kita" Kata Kak Ina
"Oh kakak 22 Tahun ya?" Tanya Shireen
"Iya Ren bener, sama-sama gen Z kita haha" Kata Kak Ina
Dia sangat senang karena sepertinya kakak itu sefrekuensi dan bisa menyesuaikan diri agar terlihat sebaya dengan anak seusia Shireen.
"Kak, ini disini emang bener-bener kerjanya santai ya kak?" Tanya Shireen
"Bukan santai lagi Ren, jarang kerja malah terlalu santai. Apalagi ini awal tahun, nah biasanya kerjaan numpuk tu di bulan Februari Maret gitu Ren" Kata Kak Ina
"Oh gitu ya" Kata Shireen
"Iya Ren" Kata Kak Ina
Sudah waktunya pulang karena sudah sore, Shireen langsung bergegas kerumahnya. Dan dia menceritakan bagaimana rasanya magang di tempat yang lingkungannya saling support dan ramah.
Hari demi hari, waktu demi waktu yang terus berputar tiba-tiba pacarnya mengajak Shireen break dan tentunya itu membuat Shireen sakit dan terlihat seperti mengemis dengan keadaan yang memalukan dan menyedihkan.
Pokoknya aku mau kita break 6 bulan sampai selesai magang
Ha? Kenapa? Aku salah apa?
Kamu kalau ada masalah cerita ya jangan kayak gini
Sayang?
Berisik, bacot betul dah tua lo tu
Shireen menangis sejadi-jadinya. Dia salah, seharusnya dia tidak menerima laki-laki yang toxic. Tapi Arga semakin ngelunjak ketika sudah mendapatkan Shireen. Break 6 bulan? Itu lama banget. Padahal Arga sendiri yang bilang kalau break itu memperlahan putus, berarti dia mau putus dari Shireen juga kan? Tapi Shireen ngga bisa lepasin Arga karena dia masih berpikir kalau Arga lah yang menemaninya disaat dia dulu dibully karena jelek sampai sekarang ketika Shireen sudah cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN FEELINGS [TELAH TERBIT]
Teen Fiction"Nyembunyiin semua perasaan itu capek, tapi diungkapin juga ngga mungkin" - Shireen Zalynda Amora "Tak perlu saling berpapasan lagi, perasaanku terjalin tanpa harapan dan balasan" - Shireen Zalynda Amora Shireen, seorang gadis cantik yang sangat dis...