Part 17 : Promise

12 6 0
                                    

"Aku tumbuh dewasa bersamamu, disetiap sudut sekolah selalu ada kenangan kita dan kenangan itu selalu muncul setiap aku melewati tempat itu"

Hari ini adalah jadwal kelas Shireen untuk ambil raport. Namun yang mengambil adalah orang tua. Dan mama Shireen datang mengambilnya. Shireen dan circle nya pergi jajan ke kantin sambil menunggu orang tua mereka selesai ambil raport. Orang tua Raquel tidak bisa hadir dan diwakilkan oleh mama Shireen.

"Nih Ren, pegang raport mu. Mama mau ambil punya Raquel dulu" Kata mama Shireen

"Oke sip" Kata Shireen

"Ren, duduk di pojok baca yuk" Kata Raquel

"Eh, itu mama Tristan? Gue dari dulu pernah liat sih cuma belum hafal, tau lah gue susah kenal muka orang" Kata Shireen

"Iya kayaknya soalnya ibu itu sama Tristan" Kata Raquel

"Tapi Ayana ngelirik Tristan terus, dan kenapa Ayana ga negur mama Tristan? Kan mereka kenal" Kata Shireen

"Ngga tau lah ya Ren" Kata Raquel

Shireen duduk di pojok baca bersama Raquel, Reno dan kawan-kawan. Namun karena Reno adalah teman Tristan juga, jadi Tristan juga bergabung dengan Shireen dan Ayana terus melihat kearah Tristan dan Shireen. Percuma juga lagipun mereka pura-pura tidak mengenali satu sama lain kalau di sekolah dan hanya saling melirik saja.

Akhirnya, pembagian raport pun selesai. Dan mama Shireen menyusul Shireen di pojok baca. Tristan pun terlihat sedang bersiap-siap untuk pulang. Dan dia melewati Shireen dan dia menegur dan bersalaman dengan Shireen dan mamanya. Begitu juga mama Tristan, ia juga ikut menyapa dengan ramah padahal mama Tristan belum mengenal Shireen begitu juga sebaliknya.

Dan tiba saatnya Shireen mengembalikan buku cetak perpustakaan dan ini bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Seperti biasanya, banyak yang mengucapkan ke dirinya. Namun dia ngambek dengan Tristan karena dia berjanji akan mengucapkan tengah malam namun Tristan mengucapkannya subuh.

Happy Birthday cici akuu

Semoga lo cepet sukses dan gue nanya loker haha

Ingkar

Btw makasih

Hah? Ingkar?

Oh karena gue ngga ucapin tengah malam?

Sorry ci ketiduran

Iya gapapa

Beneran?

Iya

Plis hati gue ga tenang

Lo kecewa kan sama gue?

Gue gamau orang kayak lo sampai benci sama gue

Kenapa

Gabisa ci, lo berharga bagi gue

Lo lebih dari temen lo baik

Plis kasih tau apa yang harus dilakuin sama Titann

Udah gapapa

Shireen bergegas pergi ke sekolah. Dan tak lupa ia membawa kartu perpustakaan. Dan Shireen berusaha menghindar jika ia melihat Tristan. Dan ia tak sengaja melihatnya dan Shireen pergi memasang wajah jutek. Dan terlihat Tristan yang tetap melirik kearahnya.

Shireen tidak sabar. Karena hari ini adalah pengumuman kampus. Dia tidak sabar tapi dia juga deg-degan. Dia takut tidak diterima. Dan akhirnya doa Shireen terkabul, dia diterima kuliah dan mengambil program studi manajemen. Dia senang dan segera memberi tahu orang tuanya dan mereka ikut senang. Dan Shireen segera mengurus berkas yang dibutuhkan dan pergi ke kantor camat untuk meminta tanda tangan pak camat karena ada berkas yang memerlukan tanda tangannya. Shireen pergi ditemani oleh mamanya dan setelah semua urusan selesai, mereka mampir ke warung pecel.

HIDDEN FEELINGS [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang