XII

411 41 7
                                    

A few minutes before

Sakura, sasuke dan hinata memasuki sebuah ruangan besar bergaya klasik Jepang namun cukup modern dengan semua furniture yang di buat dari kayu termahal di Jepang. Wangi ruangan beraroma hutan segar meskipun seperti nya tuan jiraiya senang merokok di dalam ruangan nya – yah bukan rokok murah si yang dia hisap. Dua pengawal berdiri di depan pintu dengan seorang wanita yang baru saja masuk di dalam membawakan troli berisikan camilan cookies dan beberapa cangkir teh yang masih mengepul. Keadaan hening sampai pelayan wanita itu memberikan semua teh kepada tamu nya – jiraiya meraih cangkir nya meminum teh tersebut perlahan menandakan bahwa teh ini aman untuk di minum meyakinkan sang tamu.

"terimakasih jiraiya san" ucap hinata di ikuti tundukan kepala sasuke dan sakura yang ikut meraih teh untuk di sesap perlahan begitu juga kapten mereka kakashi dan rin. Pria paruh baya itu melipat tangan nya di dada menatap wajah ketiga agen yang datang – ia tidak pernah menyangka bahwa beginilah tim yang ia bentuk – kedua netra hitam itu menatap nya balik membuat jiraiya mengangguk perlahan, yah – dia memang uchiha.

"bagaimana kasus sejauh ini?"

"kami masih mengumpulkan informasi, tim kami yang lain sedang menuju tsukubamirai untuk investigasi suatu panti" jawab kakashi yang kembali mendapat anggukan, "fokus kami cukup terpecah dengan waktu singkat serta banyak nya benang merah yang terhubung"

"aku bisa mengerti, jadi siapa tembakan kalian pelaku dari semua hal ini?"

Ketiga agen terdiam melirik sang kapten yang tiba – tiba saja mengundang gelak tawa jiraiya,"kalian benar – benar seorang agen"

Kakashi tersenyum bersama rin, "mereka terlatih menjaga rahasia, kalian bisa membicarakan misi dengan bebas bersama jiraiya sama karena beliau yang mengusungkan kalian"

"danzo – untuk saat ini kami sangat memperhatikannya, karena untuk terus membuntuti presiden sangat sulit untuk kami karena pengawalan yang ketat"

Jiraiya meletakan cangkir nya mendengarkan ucapan seorang wanita bersurai merah muda, "kau benar, jangan pikirkan masalah mengawal presiden untuk saat ini. Fokus saja pada danzo agar tidak terpecah, targetkan diri kalian sejauh mana informasi yang ingin kalian dapat dalam jangka seminggu agar tidak membuang waktu juga. untuk informasi hiruzen, ini lah alasan aku ingin meminta kalian bertiga datang – "

"...aku ingin salah satu kalian masuk ke dalam ranah pemerintahan bekerja di dalam awasan ku" ketiga agen menegang menatap wajah serius itu, "aku sudah mengatur nya dengan susah payah, tetap saja aku hanya bisa memasukan satu orang di dalam sini. Adakah dari kalian yang bersedia bekerja di bawah ku secara langsung?"

"aku akan memilih hinata untuk masuk ke dalam ranah ini – selain dia adalah intel aku rasa dia lebih cocok berurusan dengan banyak data dan mengumpulkan nya. aku dan sakura akan tetap berada di lapangan menjaga kalau ada situasi tidak terduga"

"aku setuju dengan itu, mungkin sangat riskan tetapi aku bersedia" ucap hinata tersenyum kepada jiraiya yang mengerutkan dahi nya.

"ah – kau anak dari hiashi" jiraiya ikut tersenyum, "lebih baik, akan lebih meyakinkan bahwa kau wanita intelektual di dalam pemerintahan dengan titel ayah mu" pria paruh baya itu lalu menatap sasuke dan sakura, "kalian berdua kemungkinan akan pergi ke Las Vegas untuk menjemput tsunade senju – yah bukan menjemput...lebih tepat nya memaksa nya pulang"

"akan kami atur kembali jiraiya sama, kemungkinan anggota lain akan ikut kecuali hinata" timpal kakashi, di samping nya rin sedang sibuk mencatat hasil dari pertemuan mereka.

"baiklah, hinata kau besok akan menemui ku di sini lagi"

"baik jiraiya sama"

"apa ada yang ingin kalian diskusikan?"

Agent RedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang