XX

369 36 1
                                    

Election day

Suasana meriah antar kubu hiruzen sarutobi dan juga tsunade senju menjadi pewarna di hari pemilihan umum yang akhir nya terlaksana, mereka dengan banner, megaphone yang mereka bawa saat memilih, memakai kaos signature dari sang capres serta para wartawan yang berkumpul dengan ramai di balai pemilihan di pemerintahan pusat. Pemilihan akan di mulai pada jam sepuluh pagi dan sekarang jam menunjukan pukul tujuh pagi dengan tsunade yang berdiri di depan kaca bersama shizune, wanita paruh baya itu menatap diri nya seakan – akan ingin meyakinkan lagi diri nya bahwa semua akan baik – baik saja. Awal nya memang ia melakukan semua ini terpaksa dan hanya merasa empati kepada permohonan sahabat nya, tetapu usai peristiwa itu yang terkuak ke media tsunade merasa memang ia akan bertanggung jawab akan hal itu. Shizune tersenyum di kaca dengan iringan berita tentang hari pemilihan umum yang sangat riuh, para masyarakat sipil sangat semangat karena ada nya wajah baru seorang tsunade senju. Akhir nya dalam sejarah mungkin tsunade akan menjadi presiden wanita pertama di Jepang mengalahkan algoritma bahwa laki – laki dapat memimpin lebih baik.

Tsunade senju calon presiden.

Di sisi lain para agen yang kembali berjumlah enam orang saat ini berada di sebuah pemakaman elite di pinggiran kota Tokyo yang sangat rindang di kelilingi banyak pohon besar dengan bukit – bukit yang indah. Tenten, ino dan temari tidak bisa hadir karena mereka akan melakukan misi lain dan kembali ke negara mereka bertugas. Di tengah gelap nya awan yang mulai menghitam dan angin yang berhembus kencang, berdiri tiga orang yang punggung nya terlihat sangat rapuh hari ini bagi hinata, dan shikamaru. Karena ke empat agen yang sudah mereka anggap sebagai rekan dekat sedang diam menatapi batu nisan. Uchiha sasuke,naruto dan sakura yang memandangi makam kedua orang tua nya, lalu sai yang menatap makam sang kakak – tidak pernah terlintas dalam benak nya bahwa kehilangan sang kakak di karenakan anbu root, mereka yang membunuh kakak nya itu ketika ia pelatihan bertujuan untuk membuat nya lebih mati rasa – ia mengepalkan tangan nya kencang.

Shikamaru menepuk bahu sai karena telihat tubuh lelaki pucat itu yang bergetar hebat, seketika tubuh nya ambruk di tanah dengan tangisan nya yang menggema di seluruh hutan pemakaman itu. Kakashi dan rin menautkan tangan mereka di depan tubuh, memilih diam saja karena rasa sakit yang di rasakan oleh ke empat tim agen nya itu mungkin sangat menyiksa. Lelaki nara itu mengusap punggung sai yang menangis keras seraya mencengkram tanah di tangan nya, tubuh nya total bergetar dengan isak tangis nya. Untuk pertama kali nya juga para agen melihat orang yang tidak pernah berekspresi lebih dari sasuke menangis sekencang itu, sai yang terkenal selalu melakukan fake smile kali ini menangis dengan teriakan memilukan nya. Bukan hanya sai saja yang berteriak, ketiga agen lain nya juga berteriak di dalam hati mereka. Air mata tidak bisa di hindari untuk tidak jatuh, sakura mengulum bibirnya yang getar dengan wajah memerah.

"ayah..ibu – " gumam sakura pelan memanggil kedua orang tua nya, tidak pernah di sangka dalam benak nya bahwa kedua orang tua nya sengaja membuang dirinya agar tidak di bunuh oleh para anbu semacam itachi yang melindungi sang adik agar tidak di bunuh oleh danzo.

Hinata meraih tangan naruto untuk di genggam, ia mengelus perlahan tangan besar dan kasar itu yang terlalu keras bekerja bahkan kepada dirinya sendiri. Lelaki uzumaki itu menunduk dengan air mata yang menetes dalam diam, ia menghela nafas pelan menatapi batu nisan di hadapan nya. Dari kejauhan itachi tersenyum menatap adik nya itu, yah – setidak nya semua sekarang sudah terjawab. Meskipun setelah terjawab semua semakin terasa kosong bagi yang menantikan jawaban itu – apa yang akan mereka lakukan selanjutnya? Melanjutkan hidup dan bersikap normal layak nya orang yang mati rasa?

Usai menghadiri makam dari keluarga para agen mereka kembali mengawal para tahanan dari mafia Back Hand Society untuk menuju makam di mana yahiko berada – di tambah satu orang lagi yang di makamkan, yaitu Akasuna Sasori. Nagato sudah kembali kepada rupa nya yang seharus nya, konan dengan tubuh kurus dan pucat nya, deidara dan kisame yang menghadiri pemakaman itu. Rintik hujan mulai turun membasahi mereka yang dalam balutan baju serba hitam, wajah mereka pun sendu sesendu awan pada siang hari ini.

Agent RedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang