Chap 14

198 27 5
                                    

Yoongi pov

Sejak awal Lisa memasuki ruangan, aku sama sekali tidak bisa mengalihkan pandangan ku darinya.

Lisa sama sekali tidak menoleh ke arah ku barang sebentar.

Kenapa?

Bahkan pesan yang selama beberapa hari ku kirim pun tidak mendapatkan balasan sama sekali, dan akhirnya nomernya tidak bisa di hubungi. Nomor ku telah di hapus oleh Lisa, aku yakin itu. Tapi kenapa? apa dia risih karena aku.

Aku sedikit tenang melihat Lisa tertawa karena sebelumnya dapat di lihat sekali bahwa dia canggung.

Tanpa sadar aku tidak mengalihkan pandangan ku sama sekali darinya, aku tanpa sadar terus menatapnya. Seakan aku lupa bahwa bukan hanya ia dan Lisa saja di ruangan ini.

Beberapa lama Lisa berdiri mengikuti Jimin untuk ke ruang studio membahas tentang kolaborasi mereka berdua, aku masih bisa melihat Lisa dan Jimin yang berinteraksi kecil membereskan meja studio, aku sedikit terganggu saat Lisa mendudukkan diri persis di samping Jimin.

Mereka sangat dekat lebih yang aku kira.

Aku sedikit tidak menerima hal itu.

Aku tidak suka interaksi mereka berdua.

Tanpa sadar aku tertawa pelan untuk menekan rasa tidak suka yang muncul di dada ku. Mengesalkan.

Mengeraskan rahang kesal saat jarak antara Lisa dan Jimin seperti semakin dekat apalagi melihat senyum antara mereka berdua. Sejenak aku mengernyit bingung melihat senyuman yang Jimin tampilkan ke arahnya.

Apa maksudnya?

Yoongi pov end

"Hei, Hyung kau kenapa? aura mu terlihat sangat gelap" ucap Jungkook saat menyadari tatapan tajam Yoongi di sampingnya.

Yoongi melirik sekilas tidak berniat menjawab ucapan Jungkook.

"Akhir-akhir ini mood mu sepertinya berantakan Yoon" sela Jin.

Jin tau bahwa Yoongi pembawaannya memang selalu datar dan monoton, tapi akhir-akhir ini Jin merasa Yoongi memiliki banyak pikiran yang membuatnya tanpa sadar terlihat menyeramkan dan selalu terlihat ingin marah.

Namun Jin hanya diam, ingin Yoongi sendiri yang menceritakan masalah yang membuatnya seperti itu walaupun sepertinya mustahil, karena Yoongi lebih sering memendamnya sendirian.

"Kau ada masalah?"

"Tidak."

Singkat dan tajam namun sudah mampu membuat yang lain mengerti bahwa Yoongi tidak ingin membahasnya lebih lanjut lagi.

"Mereka berdua cukup lama di dalam sana? apa mereka tidak ingin beristirahat sebentar?" Jungkook menatap pintu studio yang tertutup dan masih bisa melihat Lisa dan Jimin yang tengah berwajah serius menghadap ke arah laptop yang berada di hadapan mereka berdua.

"Mereka berkerja keras" senyum Namjoon yang ikut memperhatikan punggung Lisa dan Jimin di sana.

Semua mengangguk membenarkan, dan Jin lebih memilih memejamkan matanya bosan dan sedikit mengantuk.

"Entah kenapa di mata ku mereka berdua terlihat cocok" gumam Jin yang langsung mendapat lirikan Jungkook kesal.

"Apa Hyung katakan? Lisa lebih cocok jika dengan ku"

"Itu kan menurut ku, mereka akan terlihat sempurna jika berada di panggung yang sama saat kolaborasi nanti, aku bisa membayangkan hal itu" lanjut Jin yang berhasil mendapat tatapan tajam dua pasang mata.

Jungkook mendengus seraya bergumam pelan, "kenapa tidak memilih aku dari pada si Jimin itu".

Yoongi tanpa sadar mengepalkan tangannya kesal mendengar segela ucapan yang Jin lontarkan barusan, membayangkan Lisa benar-benar bersama Jimin pun sudah mampu membuatnya merasa sesak sekaligus terbakar tidak terima.

Hidden feelingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang