"bagaimana latihan mu Lis?"
"Berjalan lancar unnie tenang saja"
"Member Bangtan juga datang?"
Bisa Lisa lihat ada raut wajah menuntut dari Jennie di sebelahnya sekarang, cukup menggemaskan dan garang secara bersamaan.
"Tentu saja ada unnie, bukankah itu agensi yang menaungi mereka? tentu saja mereka juga ada di sana"
"Semua member ada?" Jennie sedikit membulat kan mata dan hanya di angguki Lisa seadanya.
"Mereka tidak ada yang mendekati mu bukan? maksudku dalam hal percintaan"
Lisa terdiam menatap ke arah Jennie yang juga tengah memandangnya menunggu jawaban yang akan keluar dari bibirnya. Haruskah ia mengatakan bahwa memang ada yang ingin mendekatinya? tapi saat teringat betapa nekatnya unnie nya satu ini membuat Lisa menggelengkan kepalanya pelan.
Tidak merasa percaya begitu saja, Jennie memicingkan matanya curiga yang mana membuat Lisa tertawa kecil untuk menutupi sedikit kebohongan yang ia katakan.
"Tidak ada unnie"
"Entah kenapa aku masih tidak percaya pada mu"
Lisa memutar bola matanya malas mendengar betapa gigihnya perempuan di hadapannya ini sekarang.
"Rapper itu apa masih mendekati mu?"
Lisa menghela nafas pelan seraya menggeleng meyakinkan, "tidak unnie, Yoongi sumbaenim bersikap seperti biasa saja, hanya sebatas Sumbae dan hobae saja tidak lebih dari itu".
"Entahlah, untuk saat ini aku akan percaya dengan perkataan mu"
"Unnie bisa percaya pada ku, aku sungguh tidak berbohong" rengek Lisa memeluk erat Jennie dengan gemas.
"Okey-okey aku percaya pada pembohong besar seperti mu"
"Aish aku tidak berbohong"
Jennie hanya mengedikkan bahu acuh seraya melangkah ke arah dapur, tidak memperdulikan raut cemberut yang Lisa buat disana.
"Sebaiknya kau bantu aku memasak, Jisoo unnie dan Rose sebentar lagi akan sampai"
"Mereka kemana memangnya?"
"Bosan, dan memutuskan untuk berlatih"
Lisa menghela nafas mengerti dan melangkah untuk duduk di meja makan yang berhadapan dengan daput tempat Jennie berdiri sekarang, entah kenapa pikirannya tidak lagi fokus dan menjadi berantakan.
Rasa-rasanya banyak sekali beban yang tengah ia tampung sekarang.
"Kemarilah bantu aku Lisa"
"Unnie aku tidak bisa memasak seperti mu, yang ada aku akan merusak disana"
Tidak seburuk itu, sebenarnya ia pandai memasak hanya saja bukan makanan Korea keahliannya, selain masakan dari negaranya sendiri yaitu Thailand ia tidak bisa melakukannya. Ya mungkin saja memasak ramen masih bisa ia kuasai dengan mudah.
"Bilang saja kau malas"
"Itu juga salah satu alasannya" ucap Lisa tersenyum senang.
"Dari pada kau berdiam diri seperti orang bodoh disana, pergilah ke kamar mu dan rapikan semua yang berantakan di sana, sungguh tidak mencerminkan seorang gadis"
"Eii tidak seburuk itu unnie"
"Bungkus makanan yang kosong, baju yang berserakan, dan beberapa gelas yang hilang ada di kamar mu, bereskan semuanya!"
Jennie memandang tajam ke arah Lisa yang hanya memajukan bibirnya, "tunggu apa lagi? Masih mau bilang tidak seburuk itu?".
"Baiklah-baiklah, berhenti memandang ku tajam"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden feelings
Fanfictionkita belum tentu tau kehidupan asli seorang idol yang penuh dengan rahasia. dimana seorang idol harus menjaga image baiknya dihadapan publik dan fans yang sangat mencintai mereka. bahkan mereka harus menyembunyikan perasaan masing-masing demi para f...