42. penjelasan marvel

150 7 0
                                    

Makacii buat yang udah vote dan baca cerita aku❤😘
Bahagia selalu kalian 💖💖

***

Pagi datang, kinar sudah terbuang semejak pukul 06.00 tadi. Tapi dia hanya diam dan tidak mau berbicara dengan marvel yang terus membujuk nya.

Saat ini kinar masih mengeluarkan air matanya, matanya yang semakin membengkak karena menangis semalaman dan itu adalah ulah marvel dari sore menjelang malam itu.

"sayang, aku minta maaf, tapi aku gak pernah nyesal udah lakuin ini ke kamu" marvel terus membujuk kinar.

"aku bakalan jelasin semuanya, kamu salah paham kemarin. Aku pelukan sama dia cuman buat selamatin dia aja, karena tahu dia hamil, dan dia datang ke sana juga karena mau pamit sama aku kalo dia sama bastian bakaln pinda ke bali"

"sayang, kamu dengar kan"

Kinar bangun dan duduk menghadap marvel, dia memegang selimut yang menutupi tubuh telanjangnya. "tapi gak lakuin ini ke aku juga marvel, kamu bisa jelasin ke aku baik-baik. tapi kamu malah nyakitin aku semalam, kamu kaya penjahat yang perkosa aku tau nggak dan kamu bikin aku takut" ucap kinar dengan suara yang sedikit paru.

Marvel tahu, dia sangat kasar semalam, birir kinar bahkan terluka karena di gigitannya, dan tubuh kinar penuh dengan warna keunguhan karena perbuatannya juga. Dia tak sadar bisa seganas itu. Mungkin karena terlalu emosi, kinar menyebut nama sadam.

"maaf sayang, lagian kita juga bakalan nikah kan"

"tapi gak sekarang juga lakuinya marvel, otak kamu di mana sih" kesal kinar.

"kamu yang mancing kemarahan aku kemarin kinar, karena bawa bawa sadam"

"aku cuman bohong soal sadam, lagian kemari itu aku jalanya sama tania teman aku dan bukan sadam marvel"

"itu salah kamu, ngapain kamu bohong sama aku"

"lebih baik kamu pulang sekarang dan jangan dulu temuin aku"

"apa apaan kamu bilang, jangan temuin kamu, kamu gila ya, dari kemarin kamu menghindar terus dari aku, aku gak mau gitu lagi"

"kamu ngatain aku gila"

Marvel panik sekarang seketika matanya membulat, apa yang harus dia lakukan sekarang. "gak gitu sayang, maksud aku, aku bisa gila kalo gak ketemu kamu terus"

"tapi sekarang kamu udah lecehin aku vel"

"itu bukan lecehin sayang, itu namanya aku tambah sayang dan cinta sama kamu cantik"

"sayang dan cinta kamu bilang, kamu nyiksain aku marvel, mending kamu keluar dari kamar aku, aku mual liat muka kamu"

"hah, baru semalam loh sayang, masa kamu udah hamil sih, cepat banget dong"

"MARVEL KELUAR"

Marvel tertawa dan berlark keluar, melihat wajah kinar yang terlihat kesal padanya tadi sangat mengemaskan baginya.

"loh den marvel semalam ginap di sini"

Marvel mengaruk kepalanya yang tak gatal. "iya bi"

"ya udah bibi siapin sarapan dulu, permisi den"

Marvel melangkah untuk duduk sofa ruang tamu untuk menunggu kinar turun dan mereka sarapan bersama.
Tiba tiba dia tersenyum mengingat kejadian sore menjelang malam kemari. Bisa bisanya dia lebih dulu melakukan itu pada kinar sebelum mereka menika. Tapi tidak masalah dua minggu lagi mereka akan menikah kan.

***

Kinar turun dari tangga dengan pelan, gaya berjalnya sedikit mengakang. Karena bagian bawahnya yang terasa sakit.

Setelah sampai di meja makan kinar duduk dan menatap marvel dengan kesal. Marvel membuatnya susah berjalan untung saja dia tidak lumpuh.

"non kinar kenapa jalannya kaya tadi" tanya pembantunya karena melihat kinar berjalan dengan aneh.

Marvel tersenyum mendengar pernyataan dari pembantu kinar. Kinar melotot pada marvel lalu kembali tersenyum.

"kinar tadi kepleset di kamar mandi bi, jadi kakinya sakit gitu kalo jalan"

"mau bibi pangilin tukan urat non"

Kinat kaget mendengarnya. "gak usah bi nanti juga sembuh kok"

"ya udah, bibi ke belakang dulu"

Kinar kebali menatap marvel dengan mata berkaca kaca."kamu bikin aku susah jalan vel"

"sayang, jangan nangis dong, aku minta maaf, nanti aku beliin obat pengghilang nyeri nya"

"ayo makan dulu, biar aku yang suapin kamu"

Marvel ikut makan sambil menyuapi kinar, kinar sempat menolak, karena kakinya yang sakit bukan tanganya tapi marvel tetap memaksanya.

Setelah selesai dengan sarapan. Kini kinar sedang duduk bersandar pada dada bidang marvel.

"kamu ngga pulang"

"nanti aja, aku masih mau nemanin kamu, karena udah bikin kamu sakit gini"

"makanya di tahan nafsunya"

"kan aku lagi emosi sayang"

"apa hubungannya coba"

"udah diem, nanti aku terkam lagi mau"

"iiss" kinar mencubit perut marvel.

"sakit sayanggg"

"biarin, itu balasan dari aku"

"jahat banget sih, tambah sayang aku"

Tak lama terdengar pintu rumah yang terbuka. Dan kedua orangtua kinar muncul. "mami"

tanpa memperdulikan sakit pada bagian bawahnya kinar berlark memeluk maminya yang baru saja masuk. Untung saja kinar sudah menutupi bekas bekas yang marvel tinggalkan di bagian lehernya dengan pengalas bedaknya. Jadi tidak terlihat sekarang.

"baru dua hari aja kamu udah kangen banget"

"itu lama mih"

"papi gak di peluk nih"

"peluk dong" kinar kembali memeluk sang papi.

"eh ada marvel ya"

Marvel mendekat dan menyalami kedua orangtua kinar. "kalian udah datang ke bitiknya kan" tanya sang mami.

"belum mih, besok aja"

"ya udah, gih sama marvel mami sama papi istirahat dulu"

"kamu pulang aja"

"kamu gak papa aku tinggallin"

"gak papa udah meningan"

"kalo gitu aku pulang ya,  kalo ada apa apa kabarin"

"iyaa"

Setelah marvel pergi, kinar kembali masuk ke dalam. Dia ingin berbaring saja seharian ini, karena badanya masih terasa sakit. Akibat ulah marvel.

🐌🐌

Next part nya..

Bakalan aku up kalo banyak yang baca dan vote.







Vote+komen ya jangan lupa..
😚😚

KINAR (transmigrasi) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang