[9]

1.9K 106 2
                                    

Previous part:

Tanpa disadari mereka dipantau oleh seorang wanita dengan tatapan tajam penuh dendam.

"Be prepared to lose your boyfriend, Gemini. You can only be with me."

______________________________



Hari berganti hari, Ospek telah usai.
Masalah Gemini dan panitia itu telah diatasi secara baik baik oleh ayah Gemini sendiri.

Hari pertama kuliah dimulai pada pukul 10. Sambil menunggu dosen, Gemini dan Fourth sudah berada dikelas 20 menit sebelumnya  mereka sedang berbincang bincang mesra dikelas.

"Fourth ya?"

Sapa sosok wanita tak dikenal yang mendatangi mereka berdua.

"Iya?"

"Kata pak dosen, aku sama kamu dipanggil ke perpustakaan buat ambil beberapa buku disana"

"Aku ikut." Celetuk Gemini secara tiba tiba.

"Orang aku sama dia doang kok yang disuruh, kamu disini aja"

Gemini hanya berdehem. Wanita itu dan Fourth mulai berjalan bersama menuju ke perpustakaan.


Masuklah mereka berdua ke ruangan yang penuh buku buku itu, perpustakaan ini sangat besar dan hangat.

"Ah! aku Lia salam kenal"

"O-oh iya salam kenal"

"Bukunya disebelah sana, ikuti aku saja"

Lia berjalan mendahului Fourth, membuat lelaki itu berjalan agak cepat. Wanita itu berjalan cepat menuju ke belokan sudut perpustakaan dan menghilang.

"Lia! tunggu!"

Saat Fourth belok ke arah itu, dia terjatuh. Ada sebuah kaki yang menghalanginya membuat dia terjatuh menghantam lantai.

"Akh!"

Itu kaki Lia sendiri. Terlihat disampingnya sudah ada 2 lelaki yang mendampinginya.
Tangan Lia mulai mengangkat dagu Fourth yang menghantam ke arah lantai.

"Ah, kasian banget jatuh. Ayo, sekarang."

Dua lelaki itu mulai menarik kerah belakang Fourth lalu melemparkannya ke rak rak buku disana.

Brughh

Beberapa buku jatuh mengenai kepala Fourth. Namun, tak hanya itu saja satu tonjokan melayang ke wajah tampan itu.

Saat tonjokan ke dua akan mengenai wajah nya, dengan sigap 1 tangan Fourth menahan pukulan itu. Ia berdiri lalu menendang perut lelaki itu hingga terjatuh.

Satu lelaki lainya mulai beradu sontok dengan Fourth, Fourth tidak selalu lemah, dia lelaki terbilang kuat.
Namun, lelaki yang baru saja ia jatuhkan kembali berdiri dan ikut bertarung.

Dua orang melawan satu orang tidak lah mudah, terlebih lagi mereka berbadan kekar.

Grek

Kini Fourth terduduk didepan Lia, Dua tangannya dipegangi oleh lelaki-lelaki itu. Sudut bibirnya berdarah serta luka pada pipi.

"Sudah sok jagonya?. Ah malas sekali melihat lelaki cupu ini"
Remeh Lia.

"Dua lawan sat—"

Plak!

Satu tamparan mengenai pipi yang sudah luka itu.

"Jangan bicara sebelum dijinkan berbicara!"

"Let me tell you something. Seorang terpandang itu bersanding bersama dengan sama terpandang nya, bukan dengan orang yang tak ada pandangan sama sekali seperti lo"

"Juga, lelaki itu pasangan nya dengan perempuan kan?. Jadi, apa dari sini sudah sadar diri? your boyfriend is not suitable for you"

"Tidak ada hubungan nya dengan kau kan? This is my business, not yours.

"Sialan! mau lo apa bangsat!"

Ucap Fourth dengan marah.

1 tendangan melayang kewajah Fourth hingga membuat darah pada hidungnya.



Disisi lain, waktu sudah menunjukkan pukul 10.52 Gemini merasa binggung kenapa lama sekali, apa yang mereka lakukan?



"I just want your boy. Ah sebentar lagi akan kelas."

"Cepat bersihkan luka anak ini dan lakukan rencana tadi!"

Para budak itu segera membersihkan darah darah pada tubuh Fourth lalu pergi menyisahkan dia dan wanita itu .

Lia mendekati tubuh Fourth yang terbilang lemas dilantai dan mulai memposisikan tubuh layaknya orang bercumbu.

Tepat sasaran! Gemini datang dan langsung menarik rambut Lia dan menghempaskan ke sususan rak buku .

"G-gem, ini ngga seperti yang kamu liat!" Ucap Fourth dengan sedikit lemas.

Gemini hanya diam menatap datar kepada Fourth.

"Ahh, kau dulu yang mulai! dia tiba tiba memaksa mencium ku!" Elak Lia secara tiba tiba.

Tak butuh waktu lama Gemini menggendong Fourth lalu membawanya pergi dengan ekspresi dingin.

Tubuh Fourth ditidurkan di ruang UKK ia hanya pasrah dengan keadaan.

"Aku tau kamu ngga bakal ngelakuin itu."

"K-kamu percaya kan sama aku??"

"Sudah kelihatan. Ada beberapa tetesan darah yang masih ada dilantai, luka mu kan? juga tembok yang sedikit retak"

Fourth hanya menunduk.
Tiba tiba terdengar suara isakan menangis, ya Fourth tiba tiba menangis kecil hingga Gemini dengan segera memeluk tubuh kecil itu.

"Sudah, tak apa. Nanti aku laporin ke papa sama aku kasih pelajaran mereka semua."

"E-emang kkmuh ada bukti?"

"Cctv"
"Mereka ngga ngeliat Cctv di pojok tengah"

——


"Ah bangsat kalian berdua! kenapa gitu saja tidak bisa?! Saya sudah bayar kalian cuman gitu doang tapi apa! gagal!!"

"M-maaf non, kita—"

Tanpa mendengar kelanjutan kalimat itu, dengan segera Lia langsung pergi meninggalkan dua budak mereka dengan emosi yang membara.


—————

Matahari telah terbit, kelas hari ini dimulai jam 8 lebih pagi.
Lia tak muncul dikelas, membuat Fourth binggung apakah dia sudah dikeluarkan? entahlah dia berusaha tidak memperdulikannya.

"Kenapa melamun?" Tanya Gemini.

"Hah n-ngapapa"

"Masalah Lia? dia udah dikeluarin terus dipindahin ke luar negeri"

"Hah?! luar negeri??"

"Iya, aku ceritain semuanya ke papanya termasuk hal hal buruk yang dia lakuin sebelum kamu dilukai"

"Kasihan sih.., tapi yaudalah biarin"

"Buat apa kasihan? apalagi udah nyakitin kamu. Kalo kamu mau dia mati aku bunuh aja, gampang kok"

"Ih apasih gemiii"

Gemini tiba tiba mendekatkan badan dan wajah ke Fourth serta tangan yang memegang tengkuk Fourth sambil mengelus ngelus.

"Sayang, mulai sekarang aku janji buat jagain kamu dari hal hal kayak gitu selama kuliah disini oke?"



To be continued!
Vote & Comment🔥

Mr.Cuekk!  [GeminiFourth]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang