★ TRUTH OR DARE ? ★

321 7 0
                                    

Pagi ini Asa bangun lebih awal dan segera berangkat kesekolah.

Beberapa saat kemudian. Akhirnya Asa tiba disekolah.

"Hallo! Asa" ucap Viona

"Ya, hallo juga" sahut Asa

Asa dan Viona berbincang - bincang dikelas. Saat itu Iliana sampai disekolah dan menatap sinis ke Asa dan Viona.

Asa tidak peduli tapi... Sepertinya Viona tidak begitu.

"Mata lo di jaga! Gausah liat liat, nanti luntur wajah cantik gue kalau lu liat liat terus" ketus Viona

"Hei.. Sudahlah... Jangan cari masalah, Viona" nasihat Asa

"Dih.. Pagi pagi udah nyari masalah aja lu!? Ga senang sama gue? Bilang! jangan sembunyi aja lo di belakang Asa!" ucap Iliana

"Cih! Siapa yang sembunyi justru elo yang sembunyi di belakang geng lu"  balas Viona

"Apa sih!? Gasenang!? Ayo berantem!"  tantang Iliana

"Lu nantang gue?! Ayok! Sini! Maju lu!" sahut Viona

Akhirnya Viona menarik rambut Iliana dan Iliana membalas menarik rambut Viona. Tidak sampai disitu, Viona langsung memukul perut Iliana sampai dia kesakitan.

"Akh! Sakit..." rintih Iliana

"Yaelah baru di pukul dikit aja udah nangis cengeng lu" ucap Viona

"Sudah lah Viona, jangan hiraukan mereka" Asa berkata

"Iya..  Ugh... Menyebalkan" ucap Viona kesal

Saat itu geng Iliana melapor ke BK ( Bimbingan Konseling ) dan membuat laporan palsu, dan menuduh bahwa Asa lah yang memukul dan menyakiti Iliana. Beberapa saat kemudian, akhirnya Asa di panggil ke BK.

"Siswi yang bernama Asa Aulia Zalfania"

"Ya...? Saya sendiri, ada apa ya?" sahut Asa

"Kamu di panggil oleh OSIS di ruang BK"

"Ehh? Saya? Baiklah... " ucap Asa

"Apa kau buat masalah, Asa?" tanya Viona

"Kurasa tidak... Tapi, ada apa ya?" tanya Asa bingung

Akhirnya Asa berjalan menuju ruang BK. Beberapa saat kemudian, Asa tiba di ruang BK.
Saat itu Asa memasuki ruangan BK dan yang ada disana adalah Eric...

"Hallo Asa... Apa kau buat masalah? Setahuku kau anak baik baik, kenapa kau memukul adikku? Tapi sejujurnya aku tidak percaya kau melakukan itu" ucap Eric sambil menyilangkan kedua lengannya

"Apa? Aku? Memukul adikmu? Tunggu, tunggu... Aku tidak pernah memukul adikmu... Justru dia-" Asa berhenti berbicara

"Adikmu licik juga ternyata" sambung Asa

"Sekarang aku harus apa? Apa hukuman ku? Katakan Eric" tanya Asa

"Huh? Aneh... Padahal siswa lain takut dihukum dan kau? Tidak takut sama sekali?" tanya Eric tak percaya

"Memangnya ada rumor berkata hukuman nya yang tida masuk akal?" tanya Asa

"Ya tidak sih.. Baiklah karena aku baik aku hanya menghukum mu berada disisiku selama jam pelajaran" ucap Eric sambil tersenyum

"Hei... Yang benar saja? Ngapain aku di sisimu terus?" ucap Asa kesal

"Heh... Hukuman tetap hukuman nona" ucap Eric sambil menyeringai

Perjodohan PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang