★ VALENTINE ★

216 8 7
                                    

Setelah acara pertunangan Asa sedikit kelelahan dan memutuskan untuk menginap di apartemen Vian.

"Huh... Lelah sekali... ngghh.. " seru Asa sambil berbaring di kasur dan merenggangkan tangannya

"Hmm..." gumam Vian sambil menatapi Asa yang berbaring

"Huh? Apakah dia sedang mencoba menggodaku? Aku tau kami masih tunangan tapi..."

"Tubuh itu... Membuatku gila... " ucap Vian pada benaknya

"Ingin sekali aku menyentuhnya... Ahh.. Sadarlah Vian... Tahanlah hasratmu, jangan buat dia membencimu" ucap Vian lagi dalam benaknya

"Hmm? Vian? Kenapa kau melamun?" tanya Asa heran

Vian tersadar dari lamunannya.

"Hmm.. Bukan apa apa" jawab Vian

"Oh, benarkah? Apa ada yang ingin kau katakan?" tanya Asa lagi

"Tidak" jawab Vian

Vian berusaha menahan hasratnya yg bergejolak didalam dirinya.

"Tahanlah Vian... Tahan dan kendalikanlah" ucap Vian pada benaknya

Vian kembali menoleh pada Asa. Vian mulai berfikir.

"Ugh... Bagaimana ekpresi wajahnya saat aku mencium bibirnya itu? Agh, tidak. Bagaimana ekpresi nya jika aku melakukan itu sekarang? Bagaimana ekpresi nya saat dia tunduk dan patuh serta tak bisa melakukan apapun... Aku... Ingin... Menyetubuhi mu Asa. Aku ingin merasakan mu... Merasakan kau didalam genggaman ku. Agh! apa yang aku pikirkan?? Dasar gila... Sadarlah Vian... Jangan berfikiran kotor. Tidak mungkin aku melakukan it-... !? " pikiran Vian terhenti saat melihat Asa yang tertidur di atas kasur

Vian tidak bisa menolak untuk melihat kearah wajah dan tubuh Asa. Asa hanya mengenakan piyama putih yang sedikit tipis. Mungkin sedikit transparan.

"Ah! S*al, aku tidak bisa menahannya lagi" seru Vian pada benaknya

Akhirnya Vian berjalan kearah kasur dan mendekati Asa. Vian berada di atas Asa. Vian mengendus ngedus tubuh Asa.

"Baunya... Manis... Tapi, bagaimana rasanya?" pikir Vian

"Agh! Hentikanlah pikiran kotor mu Vian... Dia pasti akan membencimu jika kau melakukan nya sekarang" pikir Vian lagi

Vian kembali menatap Asa yang berada di bawahnya. Asa terlihat sangat tenang saat tidur. Vian mengelus pipi Asa yang lembut. Elusan itu turun sampai ke kancing piyama Asa.

*gulp...

Vian menelan air liurnya.

"Apakah... Boleh? Hanya sekali... Aku sangat ingin... Kenapa aku tidak bisa menolak ini? Agh! Aku bisa gila... Asa..."

Vian membuka satu kancing piyama Asa dibagian atas sehingga Vian dapat melihat sedikit pakaian dalam Asa.

"Ahh... Menggoda sekali... Maaf Asa... A-aku tidak"

Vian menatap pada bibir merah muda Asa. Bibir Asa yang memberi kesan warna merah muda yang segar seperti sebuah buah yang baru di petik dari pohonnya. Vian mengelus bibir Asa itu.

"Aku tidak bisa menahannya lagi... " ucap Vian

Akhirnya Vian langsung mencium bibir Asa. Asa perlahan membuka matanya dan merasa terkejut dan terpaku melihat Vian yang berada di atasnya terlebih lagi Vian yang sedang menciumnya. Segera mungkin Asa melepaskan ciuman.

Perjodohan PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang