One Side Love

333 18 0
                                    

Main cast :
Gladysta
Haikal

Supporting Cast :
Shania
Adhiya
Hafiza
Tante Cantika
Ibu Amanda
George


G

ladys menyukai Haikal sejak kecil. Tapi Haikal jatuh cinta pada gadis lain.

Gladys dan Haikal bertetangga sejak mereka lahir. Usia Haikal 2tahun lebih tua dari Gladys. Haikal mempunyai seorang adik perempuan sedangkan Gladys adalah anak tunggal.

Adik Haikal yang bernama Hafiza berusia 1 tahun lebih muda dari Gladys. Sejak kecil, ketiganya selalu bermain bersama. Haikal kecil pernah berkata bahwa jika sudah dewasa nanti, ia akan menikahi Gladys agar gadis itu tidak merasa kesepian.

Tapi seiring berjalannya waktu, Haikal justru jatuh pada pesona gadis lain, teman sekelas Gladys yang bernama Shania.

Shania, Gladys dan Haikal bersekolah di SMA Pelita Harapan. Saat ini Haikal berada di kelas 12 dan Gladys di kelas 10 bersama Shania.

Sejak memasuki SMP Haikal dan Gladys tidak pernah bermain bersama lagi. Haikal mendaftar di sekolah khusus putra dan memiliki teman-teman baru. Hanya Gladys dan Hafiza yang masih sering menghabiskan waktu bersama.

Tapi setelah Haikal mengenal Shania, ia kembali mengakrabkan diri dengan Gladys. Dengan tujuan untuk mendekati Shania. Hampir setiap hari Haikal mengirim pesan pada Gladys menanyakan tentang Shania.

Gladys sebenarnya tidak terlalu dekat dengan Shania. Karena shania adalah gadis populer yang memiliki banyak teman di sekolah, sedang Gladys hanya memiliki Hafiza sebagai temannya. Tapi demi Haikal, Gladys rela berbaur dengan Shania. Mencari informasi tentang gadis itu untuk di berikan kepada Haikal.

"Thanks ya dys, nanti kakak suruh Fiza beliin bakso mang endin buat kamu." Ujar Haikal setelah menerima nomor ponsel Shania dari Gladys. Seperti biasa. Bukan Haikal yang membelikan bakso mang endin favorit gladys, tapi laki-laki itu akan menyuruh adiknya.

Suatu hari, Gladys mendapat tetangga baru bernama tante Cantika. Seorang reporter lapangan berusia 32tahun dan masih melajang. Tante Cantika sering berkunjung ke rumah Gladys dan mengetahui bahwa Gladys lebih sering ditinggal sendiri di rumahnya karena ibu Gladys yang merupakan single mom sering pergi keluar kota untuk urusan pekerjaan.

"Kamu kalau mau makan atau perlu apa-apa ke rumah tante aja ya, kuncinya di tempat biasa" pesan tante cantika pada Gladys sebelum pergi bekerja.

Hari ini hujan turun cukup deras. Gladys yang tidak membawa payung terpaksa harus menunggu di lobi sekolah hingga hujan berhenti. Gladys sedikit iri melihat anak lain yang di jemput orangtua mereka.

"Belum pulang, dys?"
Gladys terlonjak kaget karena tiba-tiba ada yang menepuk bahunya. Shania. Gadis yang bertanya pada Gladys.

"Belum, Sha. Nunggu hujannya reda dulu. Lupa bawa payung hehe" jawab Gladys kaku. Gladys memang masih merasa canggung bila berbicara dengan Shania.
"Mau bareng gue ngga? Kebetulan gue mau pulang sama kak Haikal. Nanti gue bilang kak haikal anterin lo pulang dulu." Ujar Shania lagi. Selama ini Shania memang tidak tahu bahwa ia dan Haikal bertetangga.

Gladys baru akan menolak saat sebuah mobil sedan hitam berhenti di hadapan mereka. Haikal menurunkan kaca jendela di samping kursi penumpang.

"Ayo Sha, keburu sore." Ajak Haikal tanpa menoleh sedikitpun ke arah Gladys

"Temen aku boleh ikut ga, kak? Kasian ga ada yang jemput" tanya Shania menunujuk Gladys. Netra Haikal dan Gladys bertemu beberapa detik hingga Haikal memalingkan wajahnya kembali pada Shania dan mengangguk.

Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang