Happy reading!
Pawin terlihat berada di depan gerbang sekolah, menunggu First yang baru saja sampai diantar oleh ayahnya.
Seperti kemarin, keduanya bertatap muka untuk beberapa detik. Hingga akhirnya, First memutuskan untuk masuk ke dalam gedung sekolah di ikuti oleh Pawin."Apa kau perlu ke rumah sakit yang lebih besar?" Tanya Pawin, kemudian menoleh pada First, kini keduanya jalan beriringan menuju kelas.
"Tidak."
"Kenapa kau sekolah hari ini?"
First terlihat enggan menjawab, tapi tidak bisa menyuruh Pawin untuk berhenti mengikutinya ya karena mereka menuju ke lorong kelas yang sama.
"Kenapa kau berhenti berbicara padaku?"
First lalu menghentikan langkah kakinya, kemudian berbalik menghadap Pawin.
"Aku tidak berteman dengan sampah sepertimu."
Pawin berhenti mengikuti First yang telah hilang masuk ke dalam kelasnya.
Tidak lama kemudian, Perth dan Chimon datang, menyambut bos mereka kemudian menarik Pawin masuk ke dalam kelasnya.
Merek berdua mengobrol soal betapa senangnya karena Khaotung di skors hari ini sampai 4 hari ke depan.
Katanya, dia pun akan menerima hukuman lain setelah kembali masuk sekolah.
.
.
.
.
Jhen terlihat khawatir melihat First yang masuk ke dalam kelas dengan lengan diperban.
Semua siswa pun mengutuk Khaotung yang bisa bisanya melemparkan kursi pada orang lain. Katanya, memang tidak mengejutkan jika Khaotung di sebut sebagai diktator sekolah."Pawin juga, kenapa dia terus mencoba menguji kesabaran Khaotung? Mungkin saja Khaotung akan lebih melepaskan masa depannya untuk menggantung kepala Pawin."
Jhen kemudian teringat akan hari hari dimana Pawin begitu dekat dengan First.
Keduanya selalu pergi bersama hingga akhirnya Pawin berubah menjadi seperti Khaotung."Dia dulu cukup menyenangkan, sekarang sok berkuasa sekali."
Sebelum ada Khaotung, Pawin adalah siswa terkaya di sekolah ini.
Dia diperlakukan begitu baik oleh para guru dan teman-teman sekolahnya.First jadi teringat dimana dia diberitahu oleh gurunya jika Pawin adalah korban perundungan, jadi First dengan niat baik mendekatinya lebih dulu.
Keduanya berteman dengan baik, Pawin begitu lugu dan pemalu.
Tapi setelah beberapa orang mulai mengetahui bahwa dia berasal dari kelas atas, semakin banyaklah teman Pawin dan First senang melihatnya.
Pawin nampak mudah berbaur setelah memiliki banyak teman.Pawin sampai lupa diri, dia meninggalkan First karena sibuk menjadi pujaan banyak orang.
Dia merasakan bagaimana rasa seperti Khaotung, wataknya berubah drastis sejak beberapa bulan sekolah di Kirin.
Perth dan Chimon adalah dua siswa yang sudah terkenal 'nakal' di sekolah, dan Pawin justru terjebak dalam pertemanan mereka.
First sudah mencoba menarik Pawin kembali ke jalan yang benar, tapi dia sudah lebih dulu menikmati hidup sebagai 'bos'.Jadi sejak saat itu, First enggan untuk berurusan dengan Pawin walaupun Pawin sama sekali tak berpikir untuk melepaskan First sebagai teman pertamanya di Kirin.
"First."
"Huh?"
"Kenapa kau melamun?" Tanya Jhen.
First kemudian tertawa kecil lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa."
.
.
.
.
Joe terlihat pusing setelah makan malam usai.
Sebuah buku berisi tulisan pengeluaran dan pemasukan terpampang dihadapannya.
First yang baru keluar dari kamar pun bertanya, ada apa dengan ayahnya malam ini."Pemasukan ayah berkurang banyak, oh astaga. Bagaimana ini?"
First lalu menarik buku milik sang ayah, kemudian membaca dan menemukan ada beberapa nama kedai makanan yang belum membayar pasokan daging ayam dari ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Nice [COMPLETED]
FanfictionKarma sedang bekerja, Khaotung si perundung mendapatkan hari-harinya sebagai korban dari ketidakadilan dunia.