Apa yg kalian pikirkan tentang kelas boronan?
Menjadi kelas buronan adalah kelas paling terkenal di penjuru seantero sekolah. Bahkan ketenaran yang mengalahkan kelas kepintaran yg menjadi siswa kesayangan para guru, dan mengharumkan nama sekolah. Ya jelas jauh beda dengan kelas buronan yg isinya rata-rata dari anak biasa yg tidak memiliki IQ tinggi. Selain tidak terlalu pintar, kelas itu menjadi sarang para perusuh dan bilang onar. Baik sekolah ataupun kelas, bahkan sangat suka memancing keributan.
Tapi jangan menganggap semua kelas buronan akan sama. Contohnya, seperti kelas buronan XI IPA 4. Kelas itu memang kelas buronan tapi kelas itu menjadi tempat berbagai sepasies manusia. Contohnya, ada yg pintar tapi males mikir, alhasil memilih jalan pintas, yaitu menconte, ada. Ada yg selalu belajar terus, tapi pas dikasih soal harian, pelajaran di belajarkan tadi langsung hilang, ada.Dan bahkan ada yg super pinter, bahkan pinternya melebihi anak kepintaea pun ada. Tapi sayang nya satu, biang rusuh dan suka bikin onar dikelas. Mendadak budeg kalau dipanggil sekertaris atau ketua kelas untuk membantu mengerjakan seketsa. Jangankan seketsa, mungkin kalau disuruh buat sekripsi bisa kali.
Menjadi sekertaris kelas XI IPA 4 adalah suatu bencana besar bagi kinara. Gadis cantik yg menjadi rival abadi seorang perusuh kelas mereka. Gadis cantik pembenci hujan dan pecinta langit. Suka coklat dan es krim, bahkan dia merupakan cewek pecinta kucing. Gadis cantik yg mencoba sok kuat, walau nyatanya dia lemah jika sudah dibentak. Mungkin ucapanya selalu kasar dan jika marah suka berteriak tapi dia adalah seorang gadis yg jika bentak pasti akan menangis.
Dan si rusuh, perusuh satu ini sangat populer bahkan lebih populer dari ketua OSIS, yg gantengnya setara denganya. Namanya Gibran Regantara Zheintama. Rival abadi dari seorang kinara Mauretta pradipta. Mereka rival abadi dari masih bocah umur 4 tahun yg main di god didepan rumah mencari kecebong. Sampai menjadi remaja yg memang tumbuh menjadi rival.
Dulu mereka adalah sepasang bocah yg sangat diirikannya oleh orang lain. Kedekatan mereka, keakrapan mereka, dan bahkan mereka tumbuh sama-sama di lingkungan yg sama, bahkan Gibran sudah dianggap layaknya seorang adik bagi kinara. Karena disini umur Gibran lah yg terbilang masih sangat muda.
Semenjak Gibran dinyatakan koma saat masih berusia 3 tahun, tepatnya 11 tahun lalu. Keluarga Gibran memutuskan untuk pindah rumah bertepatan dengan perceraian orang tua Gibran. Kinara sangart sedih karena tidak bisa bersama Gibran lagi. Karena hanya Gibran lah tempatnya bercerita saat orangtuanya memarahi dan memukulinya.
Entah ini takdir atau apa, kinara dan Gibran menjadi teman sekelas kinara di bangku SMP sampai SMA. Dan mulai menjadi rival. Kinara yg sekarang sangat membenci sosok Gibran.
Gibran itu cowok yg sangat misterius. Siapapun tidak bisa menebak cowok itu. Bahkan kinara saja tidak bisa menebak isi pikiran cowok itu. Dia tidak dingin dan juga tidak pendiam. Dia biasa, dibilang bar-bar juga tidak. Dan dibilang kalem juga tidak. Tapi dia cukup cuek jika menjadi pusat perhatian para siswi SMA Bina bangsa.
Beda halnya dengan Genta, kakak Gibran yg terkenal dingin, pendiam, dan sangat sangar, tampan sih, tapi sangat uragan. Tidak terlalu pintar, tapi dia selalu mengharumkan nama sekolah dengan perwakilan semua bidang olahraga. Walau dia terlihat kejam dan sangat dingin, tapi dia tetaplah kakak yg hangat untuk Gibran, Genta sangat menyayangi Gibran. Bahkan dia tidak akan segan-segan melumpuhkan kedua kaki orang yg berani mencelakai Gibran.
Tapi kelas kali ini berbeda, terlihat berisik tapi tidak seberisik hari biasanya. Bahkan biang onar mereka hari ini dalam mode anteng . Kelihatanya sedang tidak baik-baik saja. Bahkan dari berangkat sekolah cowok itu hanya diam di bangku nya dengan menidurkan kepalanya diatas meja. Bahkan wajahnya terlihat pucat seperti orang sakit parah. Lebih tepatnya mayat hidup.Bahkan Teman-temanya pun tidak dia hiraukan, seolah menyangga kepala hal yg paling merepotkan. Dari tadi kinara terus memperhatikan wajah pucat cowok itu. Bahkan lembam dan luka goresan selalu menghiasi wajah tampan cowok itu. Lihatlah, bahkan luka goresan di pipinya saja belum sembuh sekarang sudah ditambah lagi di tulang hidung bagian atas. Lembam di ujung mata dan bibir itu masih terlihat baru. Bahkan bibir renum itu sedikit mengeluarkan darah segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
GINARA
Teen Fiction"kalau seandainya Tuhan ngizinin kita hidup lebih lama. Mau nggak terbang bareng gue? " . . . . . "tapi kenapa lo terbang sendiri tanpa ngajak gue, Gib? kenapa? " . . .