Keadaan kelas sangat berisik, Anak-anak Orion baru saja kembali dari kantin. Mereka tengah berkumpul di bangku paling pojok yaitu bangku Rifqi dan Gibran.
"Vin, gimana kondisi vian? Itu gimana ceritanya kok dia bisa drop? " tanya kris memulai pembicaraan.
"Blom tau. Kata bokap belum ada perkembangan sampai hari ini. "
"Vian kenapa vin? " tanya kenzo yg mulai tertarik dengan pembahasan mereka.
"Dia masuk rumah sakit kemarin waktu pulang dari sekolah. " vino mulai bercerita tentang kembaranya yg akhir-akhir ini sering sakit dan mimisan. "
"Lo tau dia sakit apa? "
Vino menggeleng. "Bokap nggak ngasih tau vian kenapa. "Jawab vian dengan Radit sedihnya, sungguh momen langka yg mereka lihat.
" udah jangan sedih, mending kita karaukean aja sambil nunggu si bos masuk."ajak kris.
"Boleh tu. Mau nyanyi apa? " tanya kenzo antusias.
"Kini kau pergi tinggalkan cinta... " seru kris dengan semangat. "AYO SEMUANYA... "
"𝑘𝑖𝑛𝑖 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑆𝑎𝑎𝑡-𝑠𝑎𝑎𝑡 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎
𝑆𝑢𝑛𝑔𝑔𝑢ℎ 𝑠𝑎𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑘𝑢 𝑚𝑒𝑟𝑖𝑛𝑑𝑢
𝑆𝑒𝑛𝑡𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑙𝑢𝑘 𝑚𝑎𝑛𝑗𝑎 𝑘𝑎𝑚𝑢. ""Aseeekkk.... " teriak vino heboh.
"𝑆𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑢 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎
𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑘𝑖𝑠𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎
𝐾𝑎𝑛 𝑘𝑢 𝑘𝑒𝑛𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑎𝑢
𝑆'𝑙𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 ℎ𝑎𝑡𝑖𝑘𝑢." huuuu.... "Teriak semua teman sekelas mereka.
" lagi woy, ajak Gibran biar tambah seru. '
Teriak salah satu gadis cantik yg duduk disamping kinara.Sedangkan Rifqi yg sudah tidak tahan menahan rasa gelisahnya pun ia memutuskan untuk pergi mencari keberadaan Gibran. Rifqi merasa gelisah seperti ada yg tengah terjadi dengan Gibran.
"Lo ngeliat Gibran lewat sini nggak? " tanya Rifqi pada seorang gadis yg kebetulan lewat.
"Maaf kak, kami nggak lihat. " jawabnya dengan sopan.
"Thanks."
Rifqi kembali mencari Gibran, dia sudah mencari di gudang, lapangan indoor, lab biologi, dahlan kantin tapi dia tidak menemukan keberadaan Gibran. Bahkan dikantin ia pun berpapasan dengan genta. Genta yg mendengar itu pun langsung panik, bukan apa, mereka tau kalau Gibran anak karate yg sangat handal, tapi masalahnya sekarang ini keberadaan Gibran sedang dalam bahaya, mereka datang dengan orang yg berbeda, dan tujuan mereka masih sama, yaitu mengincar Gibran disaat semua orang lengah.
Sekarang tujuan terakhir mereka adalah taman belakang sekolah.
"Gibran! " panggil Rifqi dan berharap ada sahutan dari orang yg dia panggil. "Gibran! Ini gue gib! "
"Gibran!...." Teriak genta lantang.
Mereka semakin masuk kedalam namun sampai ujung ke ujung, mereka tidak menemukan gibran."Argh..., begok banget gue! Anjing lo qi. " sangking frustasinya, Rifki memaki-maki dirinya sendiri.
Genta menepuk bahu Rifqi. "Udah, Gibran pati ada disuatu tempat atau kabur buat bolos. Kita harus positif thingking, ok. Gibran itu bukan orang yg bisa diremehin. Lo tau sendiri di ekstra kurikuler karate dia yg paling unggul. "
KAMU SEDANG MEMBACA
GINARA
Teen Fiction"kalau seandainya Tuhan ngizinin kita hidup lebih lama. Mau nggak terbang bareng gue? " . . . . . "tapi kenapa lo terbang sendiri tanpa ngajak gue, Gib? kenapa? " . . .