Dikediaman ch2 kedatangan greshan yg pagi pagi sudah datang karna kangen sama cucu nya.
"Belum pada bangun deh kayanya" ucap shani ketika masuk kerumah gak ada tanda2 anak2 dan cucu nya.
"Bangunin bun, udah jam berapa ini, cucu aku harus sarapan" ucap cio yg langsung duduk disofa.
Shani langsung berjalan menaiki tangga untuk kekamar ch2 dan membangunkan mereka.
Tok tok tok
"Dek, chika bangun nak udah pagi" ucap shani didepan pintu.
Tok tok tok
Chika yg mendengar suara ketukan tidurnya terganggu lalu dia membuka matanya dan mendengar suara bundanya lah yg mengetuk.
Dia pun beranjak membuka pintu kamarnya.
"Eh bunda" ucap chika dengan suara serak.
"Baru bangun nak.?" tanya shani
"Emm i iya bun" ucap chika yg gak enak.
"Tian sama dedek belum bangun.?" tanya shani.
"Belum bun, bunda mau masuk.?" ucap chika.
"Engga, bangunin udah pagi sarapan bunda sama ayah tunggu dibawah ya" ucap shani.
"Iyaa bun" ucap chika.
Setelah melihat shani pergi chika langsung masuk dan membangunkan suami dan anaknya.
"Sayang bangun udah pagi" ucap chika menggoyangkan tubuh tian.
Tian yg terusik bukannya bangun dia malah menarik chika sampai chika jatuh menimpa tubuhnya lalu tian memeluk chika dengan erat.
"Aduh, ish bangun, lepasin" ucap chika berusaha melepaskan diri.
"Masih ngantuk yank" ucap tian yg masih memejamkan matanya
"Cepet bangun, dibawah ada bunda sama ayah" ucap chika
Tian langsung membuka matanya lalu menatap chika yg juga menatap nya.
Chika langsung mengecup bibir tian dengan singkat. Tian tersenyum mendapat morning kiss lagi setelah beberapa hari gak dapet.
"Ayah sama bunda ngapain kesini pagi2" tanya tian.
"Gak tau, cepet ah bangun gak enak udah ditungguin" ucap chika.
Tian langsung bangun setelah mencium kening istrinya lalu dia berjalan kekamar mandi.
"Dedek bangun nak udah pagi" ucap chika dengan lembut.
"Dek" ucap chika ketika gak ada pergerakan sama sekali dari anaknya.
Chika mengusap pipi anaknya dia merasa ada yg aneh lalu dia menyentuk kening dan leher christy.
"Astagfirullah panas banget dek" ucap chika kaget.
Chika langsung menggedor pintu kamar mandi.
"SAYANG BADAN DEDEK PANAS" teriak chika.
Chika langsung berjalan lagi ke kasur dan langsung membawa tubuh anaknya ke gendongannya.
Tian keluar kamar mandi dengan memakai handuk sepinggang.
"Kenapa yank" tanya tian.
"Badan dedek panas" ucap chika panik
Tian langsung buru2 memakai bajunya setelahnya dia mengambil alih Christy ke gendongannya lalu dia berlari keluar kamar diikuti chika yg masih menggunakan baju tidur.
"Loh kalian kenapa lari lari" ucap cio
"Awas jatuh ih" ucap shani yg ngeri melihat anak2 nya yg lari menuruni tangga.
"Yah badan dedek panas" ucap tian yg tak kalah panik.
Christy terbangun di gendongan tian dia langsung menangis karna merasakan pusing dikepalanya.
"Mama cakit hiks mama" ucap Christy.
"Kerumah sakit sekarang" ucap cio yg langsung berlari ke mobil diikuti semuanya.
"Mama hiks" ucap Christy lemah.
"Sama aku aja" ucap chika yg sudah mengeluarkan air matanya.
Tian langsung menyerahkan Christy ke pangkuan chika yg duduk di kursi belakang sama shani dan dia duduk didepan dengan cio yg menyetir.
"Cakit ma hiks" ucap Christy yg gak berenti nangis.
"Mana yg sakit sayang" tanya chika yg bergetar dia bener bener gak tega dengan keadaan anaknya sekarang.
"Ini" ucap Christy menunjuk kepalanya.
Chika langsung mengusap dan memijat pelan kepala Christy dengan menahan tangis nya.
Shani mengusap pundak chika menguatkan menantunya ini.
"Ayah cepetan" ucap chika bergetar.
Tian langsung menengok kebelakang melihat wajah khawatir dari istrinya dia tau pasti istrinya sedang menahan tangis.
Setelah sampai rumah sakit Christy langsung dibawa ke ugd, ketika chika akan menidurkan anaknya dibrankar Christy malah menangis histeris gak mau lepas dari mama nya karna emang Christy takut dengan rumah sakit.
"Sama ibu nya saja masuk" ucap suster yg melihat Christy histeris.
Chika menganggukan kepalanya dan masuk ke ugd dengan menggendong Christy.
"Udah dek jangan nangis nanti makin pusing" ucap chika mengusap punggung Christy.
"Puyang ma dedek ndak mau dicini hiks" ucap Christy dengan lemah.
"Periksa dulu ya biar gak sakit lagi kepalanya" ucap chika mengusap kening dan merapihkan rambut anaknya.
Christy diperiksa dengan dipangku chika karna dia bener2 gak mau lepas.
"Ini harus tes darah dulu bu" ucap dokter
"Lakukan yg terbaik untuk anak saya" ucap chika
Ketika jarum suntik sudah masuk kekulitnya Christy teriak dengan sangat kencang.
"Huwaaaaaaa cakit ma hiks cakiiiiiiiit" teriak Christy
Chika langsung membekap tubuh Christy yg berontak dia bener2 gak tega tapi ini demi kebaikan anaknya.
Setelah melakukan pemeriksaan dan Christy sudah di infus tinggal nunggu hasil darah nya keluar.
"Gimana dok anak saya kenapa.?" tanya chika
"Diliat dari pemeriksaan anak ibu terkena gejala DBD, tapi itu baru diliat dari pemeriksaan kita tunggu hasil dari tes darah nya" ucap dokter
Chika bener2 kaget mendengar ha itu dia ngefreez dia gak tau harus ngomong apalagi.
"Sekarang adek Christy dirawat dulu disini nanti kita akan pindahkan ke ruangan setelah administrasi nya selesai" ucap dokter.
"Dok tolong kasih tau suami dan orangtua saya diluar" ucap chika
"Baik" ucap dokter itu
Chika melihat kebawah menatap wajah anaknya yg sudah tertidur kembali dengan mata sembab dan wajah merah.
Air matanya seketika jatuh ketika mengedengar anaknya mengidap gejala dbd.
Setelah menyelesaikan administrasi nya Christy langsung dipindahkan ke ruangan vip. Karna Christy gak mau lepas dari chika jadi chika yg duduk dibrankar dengan Christy dipangkuan nya.
"Sayang" ucap tian ketika melihat istri dan anaknya keluar dan akan dipindahkan ke ruang vip.
Chika menatap tian dengan berkaca kaca, jujur saja chika gak sanggup melihat anaknya seperti ini kalo bisa pemyakit yg ada di tubuh Christy dipindahkan ke tubuhnya.
•
•
TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.Tadinya part ini buat nanti sahur, tapi karna salah satu pren readers aku yg gabut minta up jadinya di up sekarang, gak tau tah nanti sahur bisa up atau engga😁

KAMU SEDANG MEMBACA
Melahirkan Saingan Sendiri (s2 dari SIK)
RandomUntung kamu lahir dari rahimku kalau engga gak akan aku biarkan suamiku jadi milikmu dan untungnya lagi aku sayang banget sama saingan ku ini. (Lanjutan cerita SIK)