09

6.6K 718 17
                                    

Malam hari nya tian sedang menemani anaknya main, tidak ada rasa capek atau lelah yg ada rasa itu hilang seketika ketika melihat tawa bahagia anaknya.

Chika yg duduk dikasur dengan memperhatikan suami dan anaknya yg sedang main di karpet tersenyum hatinya menghangat ketika melihat kebersamaan papa dan anak itu. Walaupun ada rasa cemburu karna suaminya lebih dekat,perhatian, mungkin sayang ke anaknya.

"Mama cini" ucap Christy melambaikan tangannya.

Tian melihat ke chika yg tersenyum kearah mereka lalu dia membuang pandangan kearah lain.

Christy berjalan mendekat kearah chika.

"Ayok main mah" ucap Christy memegang tangan chika.

"Udah malem sayang bobo yuk" ucap chika lembut.

"No no" ucap Christy langsung lari ketempat tadi.

Chika tertawa melihat tingkah anaknya itu lalu dia menyusul anaknya dan duduk disamping tian.

Tian menyadari kalo istrinya ini sedang menatap nya. Dia menengok kearah chika dan menaikan sebelah alisnya.

Mata chika berkaca kaca menatap wajah tian dengan lekat.

"Kenapa.?" tanya tian datar.

Chika menggeleng lalu mengalihkan pandangannya ke Christy yg sedang fokus main.

Chika kaget ketika tian membawa dia ke pelukan nya. Tangisnya langsung pecah ketika mendapat pelukan hangat seperti ini lagi. Dia sangat rindu dengan pelukan ini.

"Maaf" gumam tian lalu mengecup kepala chika.

Chika mengeratkan pelukannya dia enggan untuk melepaskan pelukan itu.

"Aaaaaaaa papa dedek" teriak Christy marah ketika melihat orang tua nya berpelukan dia langsung menarik baju chika supaya lepas dari pelukan.

"Bentar dek hiks" ucap chika masih memeluk erat tubuh tian.

"Bentar ya sayang mama nya lagi manja nih" ucap tian.

"No no hiks papa dedek awas ma" ucap Christy mulai nangis.

Chika terpaksa melepas pelukannya ketika mendengar tangisan anaknya.

Christy yg melihat wajah mama nya yg merah dan air matanya yg jatuh dia seketika diam.

"Mama angis pa" ucap Christy

"Iya mama cengeng ya dek" ucap tian menarik tangan Christy supaya mendekat lalu dia mengusap air mata anaknya.

Christy balik badan menghadap ke chika.

"Angan angis ma, mau mimik iya" ucap Christy mengusap pipi chika lalu mengangguk anggukan kepalanya, dia meniru ucapan chika yg selalu chika ucapkan ketika ia nangis.

Tiba tiba chika ketawa ngakak mendengar ucapan dari anaknya ini.
Chika membawa Christy kedalam pelukannya lalu dia mencium seluruh wajah Christy dengan gemas.

"Gemes banget sih dek" ucap chika.

Tian juga ikut terkekeh mendengar ucapan anaknya itu, lalu dia memeluk keduanya dengan Christy yg ada dipangkuan chika.

"Mama engeng pa" ucap Christy menunjuk wajah chika.

Tian terkekeh lalu dia mencium pipi chika.

"Maafin aku ya" ucap tian tulus

Chika melihat kearah tian "maafin aku juga ya" ucap chika tersenyum manis.

Tian langsung menutup mata anaknya lalu dia dengan cepat melumat bibir istrinya.

"Geyap geyap yepas" teriak Christy dengan tangannya yg berusaha melepaskan tangan papanya

Tian langsung melepaskan tangannya ketika selesai mencium bibir istrinya.

Muka chika memerah akibat perbuatan suaminya walaupun udah sering mereka lakukan tapi tetep aja dia ngerasa malu.

"Papa dedek mau dedek bayi beyiin pa" ucap Christy

"Hah" ucap tian kaget

"Beyiin dedek bayi kaya aban pa" ucap Christy lagi.

"Maksud nya apa yank.?" tanya tian ke chika.

"Marsha lagi hamil lagi, tadi zefan bilang ke dedek kalo dia bakal punya dedek bayi makanya dedek mau" ucap chika.

"Oalah, dedek mau dedek bayi hemm" tanya tian.

"Mau pa kaya aban" ucap Christy dengan wajah berbinar.

"Itu mah papa gak bisa beliin dek, tapi papa buatin ya" ucap tian yg mendapan tabokan di paha nya oleh chika.

"Aws sakit sayang" ucap tian mengusap paha nya.

"Makanya omongannya di filter dong ish" ucap chika.

"Emang ada yg salah dari omongan aku.?" tanya tian heran.

"Tau ah kamu mah" ucap chika mengalihkan pandangannya ke anaknya yg blah bloh melihat orang tua nya.

"Cepet buatin pa dedek mau kacih yiat ke aban" ucap Christy.

"Gak bisa sekarang dek harus melalui proses yg sangat panjang" ucap tian yg langsung lari kearah kasur ketika melihat mata istrinya yg melotot.

"Minta ke mamah dek kalo mamah mau papa buatin malam ini" teriak tian lalu dia tertawa.

"Christiaaaaaan" teriak chika.

"Kistiaaaaaan" teriak Christy yg meniru mama nya.

"Heh gak boleh" ucap chika menutup mulut anaknya.

"Mama boyeh" ucap Christy.

"Iya kan mamah ah udahlah ayok tidur udah malem" ucap chika langsung menggendong Christy.

"Mau mimik apa mau dot.?" tanya chika ketika sudah merebahkan anaknya disamping tian.

"Dot" ucap Christy.

"Aku mau mimik" ucap tian.

"Pah anaknya denger loh" ucap chika menahan kesal.

"Kan kamu yg nanya" ucap tian menarik turun kan alis nya

"Aku nanya dedek bukan kamu" ucap chika langsung membuatkan susu buat anaknya.

"Siapa tau kan mau ngabulin permintaan dedek malam ini" ucap tian.

Chika menghiraukan ucapan suaminya itu. Sedangkan tian dia membisikan sesuatu ke telinga anaknya.

"Oke" ucap tian

"Ote" ucap Christy mengangkat jempol nya.

"Nih dek" ucap chika menyerah kan dot ke Christy yg langsung diterima dan diminum.

"Aku.?" tanya tian.

"Kamu mau juga.?" tanya chika

"Mau mau" ucap tian semangat

"Tidur dan mimpikan kemauan kamu itu" ucap chika yg langsung merebahkan tubuhnya disamping anaknya lalu dia mengpuk puk Christy supaya cepet tidur.

Tian melongo mendengar ucapan dari istrinya itu, "ner bener si yessica ini, awas aja nanti" batin tian.



TBC.
Jangan lupa vote dan komen.
Semakin banyak vote semakin cepet buat up.

Melahirkan Saingan Sendiri (s2 dari SIK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang