Christy terus saja menangis sepanjang jalan.
"Ini gak bisa nih kalo cuman aku aja yg bawa dedek ke rumah sakit, harus sama pawang nya nih" batin chika.
Chika menepikan mobilnya terlebih dahulu karna dia akan menelpon pawang dari Christy.
"Hallo sayang ke rumah sakit **** sekarang"
"Haha kenapa.? Siapa yg sakit.?
Kamu baik2 aja kan.?""Bukan aku tapi dedek"
"Ohh dedek... APAAA DEDEK.? KENAPA DIA YANK DEDEK KENAPA.?"
"Papaaah hikss help me pah hikss" teriak Christy ketika mendengar suara papanya
"ish gak ush teriak2, pokonya cepet kerumah sakit aku tunggu disana". Tuut! Chika langsung mematikan telpon nya dan mulai menjalankan lagi mobil nya.
"Gak mau kerumah sakit mah hiks" ucap Christy menggoyangkan tangan mama nya.
"Diem dek mama lagi nyetir loh" ucap chika.
Sesampainya dirumah sakit chika langsung menggendong Christy yg berontak karna gak mau dibawa kerumah sakit.
"Dek diem ih nanti jatuh" ucap chika membenarkan gendongannya.
"Gak mau hiks mau pulaaang hiksss" ucap Christy.
"Iya abis dari sini pulang, biar diobatin dulu kakinya" ucap chika.
"Sayang,dedek" ucap tian yg baru dateng.
Chika langsung menghentikan jalannya ketika mendengar suara suaminya.
"Papaaah hiks mau pulang hiks" ucap Christy dengan suara yg sudah serak karna kelamaan menangis.
Tian langsung menggendong Christy.
"Kenapa sih yank.? Kenapa ddek di bawa ke rs.?" tanya tian.
"Dia jatuh dari motor kakinya sakit" ucap chika kesal.
Tian langsung memeriksa badan anaknya.
"Yaampun dek ko bisa" ucap tian kaget.
"Udah cepet masuk biar langsung diobatin" ucap chika mendorong tubuh tian yg sedang menggendong Christy.
"No no pah hiks takut" ucap Christy mengeratkan pelukan dileher tian.
"Gak usah takut kan ada papah" ucap tian mengusap punggung Christy.
Ketika sudah masuk ruangan Christy kembali berontak dan tantrum karna gak mau diperiksa dokter.
"Biar sembuh sayang" ucap tian menahan tubuh Christy.
Setelah selesai dengan drama ini, akhirnya kaki Christy harus diperban dan gak bisa dibuat jalan dulu buat beberapa hari.
"Makanya jangan bandel" ucap chika sinis ketika keluar dari ruangan.
"Sayangg udah dong" ucap tian, dia belum tau alasan dari anaknya jatuh dari motor.
Sedangkan Christy dia tak menghiraukan ucapan mama nya.
"Naik mobil aku ajaa, nanti mobil kamu biar aku suruh orang buat ambil" ucap tian dan chika mengangguk.
Ketika akan didudukan dipangkuan chika Christy malah mengeratkan pelukannya dan menggelengkan kepala.
"No mama, mau sama papah aja" ucap Christy dengan suara serak.
"Papa nya mau nyetir dek" ucap tian lembut.
"Mau samaaa papaaaa" rengek Christy.
"Dek nurut dong, sini sama mama papanya biar nyetir duluu" ucap chika yg udah jengah menghadapi anaknya.
"Gak mau" ucap Christy lirih yg akan kembali nangis.
"Yaudah gapapa biar sama aku" ucap tian yg langsung berjalan ke samping kemudi.
Chika membuang nafasnya kasar ia capek dengan kelakuan anaknya hari ini.
.
"Siapa yg bonceng dedek sampai bisa jatuh gituh yank" ucap tian ketika mereka sudah sampai rumah dan Christy sudah terlelah tidur dikamar nya."Bukan dedek yg dibonceng tapi dedek yg ngebonceng" ucap chika.
"Hah maksudnya" tanya tian bingung.
"Dedek maksa adel untuk diajari bawa motor, alhasil dia dan adel jatuh" ucap chika kesal.
"Apaaa.? Ko bisaa sih yaampunnn ada ada ajaa sih dek" ucap tian menggelengkan kepalanya.
"Terus adel nha gak kenapa2.?" tanya tian.
"Kurang lebih sama kaya dedek cuman adel masih bisa jalan" ucap chika.
"Ko kamu gak sekalian bawa adel kerumah sakit biar diperiksa juga, adel jatuh juga karna dedek" ucap tian.
"Adel nya gak mau ih bukan aku yg gak mau bawa dia" ucap chika.
Tian langsung menarik nafas panjang, adaa saja kelakuan anaknya yg bikin geleng2 kepala.
"Makanya aku gak ijinin dia bawa motor tuh ya gini takut kejadian kaya gini" ucap chika.
"Iya iyaa aku ngerti, udah dong jangan kesel2 gituh, dari tadi kamu marahin dedek terus loh kasian dia lagi sakit" ucap tian mengusap kepala dia.
"Abis nya diaaa ahhh sudahlah cape banget aku hari inii" ucap chika merebahkan tubuhnya dikasur.
"Yaudah kamu tidur ajaa, aku ke kamar dedek ya" ucap tian.
"Ngapain sih disini ajaa lagian dedek nua juga lagi tidur" ucap chika.
"Kan kamu juga mau tidur" ucap tian
"Iya temenin aku lah" ucap chika.
"Aku nemenin dedek aja ya, Kasian dedek lagi sakit loh"ucap tian.
"Yaudah sono sonoo" ucap chika makin kesal lalu memunggungi suaminya.
"jangan gini dong sayangg" ucap tian mengusap pundak istrinya.
"Diem aku mau tidur, kamu ke kamar dedek ajaa" ucap chika.
Tian melihat sebentar kearah chika lalu membuang nafasnya dan berjalan keluar dari kamar.
"Gini amat hidup guee, berasa jadi orang ketiga aja" gumam chika yg mengubah posisi nya jadi telentang.
Dia sebenernya gak tega melihat anaknya kesakita dan penuh luka kaya gituh, tadi disisi lain dia juga kesel kenapa anaknya nekat banget buat belajar motor, ia juga kesal sama suaminya karna ia ngerasa di nomor dua kan, ya walaupun sama anak sendiri tapi tetep ajaa dia juga pengen perhatian lebih dari suaminya itu.
"Cemburu tapi dia anak gue tapi cemburuuu ihhh kesel bangettt kenapaa harus cemburu sama anak sendirii, ehh tapi mending deng dripada sama cewe lain ih amit amit dah, cukup tian mengalihkan perhatiannya ke anaknya gak ke cewe lain" gumam chika.
•
•
•
Jangan lupa vote dan komen ya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Melahirkan Saingan Sendiri (s2 dari SIK)
De TodoUntung kamu lahir dari rahimku kalau engga gak akan aku biarkan suamiku jadi milikmu dan untungnya lagi aku sayang banget sama saingan ku ini. (Lanjutan cerita SIK)