Bab 10

630 42 0
                                    

Jajaran maid dan bodyguard tampak berdiri rapi untuk menyambut kedatangan mew dan tul, tul mengerutkan kening dan menoleh ke arah mew.

"Aku sudah menghubungi papa" ucapnya singkat.

Tul mengangguk mengerti, ia melangkah sembari menggendong marvel, mereka menuju ke arah dapur karena orang tua mew sedang berada di sana.

"Ya tuhannn" pekik seorang lelaki paruh baya yang tak lain adalah papa mew, type.

Ia berlari ke arah tul dan segera merebut marvel dari gendongan tul.

"Pa" tegur mew protes.

"Ck, diamlah anak nakal kau itu durhaka sekali, tidak pernah mengunjungiku" gerutunya sembari menggandeng tul untuk duduk menyusul tharn di meja makan.

Mew hanya mencibir tingkah papanya itu.

Marvel mengerjap polos dan terus memandangi orang yang sedang menggendongnya, type yang merasa sedang di tatap pun menundukkan kepalanya dan tersenyum manis.

"Hay bayi, perkenalkan aku kakekmu"

Marvel tersenyum dan mengangguk, ia mengedarkan pandangannya mencari sang dada.

"Dada" panggilnya pelan

Semua menoleh menatap marvel, tul dan mew yang tersenyum, sedangkan tharn dan type mengerutkan kening bingung.

"Dadamu kenapa sayang, apa sakit, astaga sayang cepat panggilkan dokter" panik type dan menyuruh tharn menghubungi dokter.

Mew yang melihat tingkah sang papa pun hanya menghela nafas pelan dan segera menyuruh tul untuk mengambil marvel dari gendongan type.

"Dada disini sayang kenapa hmm?" Sahut tul lembut.

"Pel eek" sahutnya pelan

Tul terkekeh dan segera berpamitan untuk ke toilet.

Hening, "jadi yang dimaksud dada itu tul?" Sahut type shock dan kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha, ya ampun bisa-bisanya" ucapnya tak habis pikir.

.

.

.

"Dada" marvel memanggil tul pelan

"Kenapa sayang" sahut tul sembari memakaikan diapers marvel.

"Pel minyum"

Tul membulatkan mata kaget mendengar permintaan marvel, sebenarnya tidak masalah karena mereka sedang berada di dalam kamar mew yang ada di mansion ini, namun tetap saja tul merasa tidak enak.

"Nanti saja ya sayang, bagaimana kalau marvel meminum susu botol ini saja" ucap tul sembari menyerahkan botol susu yang sudah di siapkan dari rumah.

"No no mau dada, hikss hikss"

Tul yang melihat marvel menangispun menjadi tidak tega, ia segera mendudukkan marvel dipangkuannya dan segera menyusuinya.

Cklekk

"Tul, kenapa lama seka..." Ucapan seseorang yang baru masuk kamar terhenti tatkala melihat pemandangan di depannya.

"Tuan besar" pekik tul kaget.

Tul reflek bangun dan segera menutup dadanya sembari menunduk malu, marvel yang dijauhkan dari sumber kehidupannya pun menangis kencang.

"Hikss hikss huwaaaaa"

☘️

Ruang tamu yang di dominasi warna hitam putih itu kini terasa lenggang, disana di sebuah sofa bewarna abu-abu terdapat 4 orang yang satu diantaranya tertunduk tidak berani untuk mengangkat kepala.

Patner In Crime❌ Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang