Bab 24

318 25 2
                                    

"kau sudah lama datang mew?"

Mew menoleh melihat tod yang baru datang bersama kekasihnya.

"Tidak, aku juga baru sampai"

"Oh, ngomong-ngomong dimana phi tul?" Tanya Jo penasaran karena melihat mew sendirian.

"Anakku rewel, tidak bisa ditinggal"

Tod mengangguk mendengar itu, ia kemudian mengambil tempat duduk di depan sang sahabat, "bisa-bisanya tuan off mengundang kita makan malam di club" tod menggelengkan kepalanya tak habis fikir.

"Kudengar klub ini milik kekasihnya, mungkin sekalian promosi" jelas Mew.

Tod mengangguk, "oh iya meng, kau liburan sekeluarga?"

Mew mengangguk, "iya, papa memaksa ikut" jawabnya malas.

"Earth juga?"

Mew menautkan alis bingung, "tidak"

"Tapi kemaren aku dan jo melihatnya, iyakan sayang?" Tanyanya yang dibalas anggukan oleh jo.

Mew terdiam, ia bertanya dalam hati, kenapa Tae atau bahkan Mix tidak memberi tahunya, ia memang tahu earth akan menyusulnya, namun dia tidak menyangka akan secepat ini.

'sial, awas saja kalau mereka berhianat, aku akan membunuh mereka dengan cara paling menyakitkan' batinnya murka.

Tod mengusap belakang kepalanya pelan, kala merasakan suhu udara yang menurun drastis.

"Oy, kalian sudah datang"

Mereka menoleh ke arah off.

"Terimakasih sudah datang ya, dan saya harap kalian bisa bersenang-senang"

Mereka mengangguk, membiarkan off menyapa tamu yang lain.

"Oy meng, aku kesana dulu ya" pamit tod.

Mew mengangguk mengibaskan tangannya pelan. Setelah kepergian tod, mew mengambil handphone nya berniat untuk menghubungi tul.

'sial' batinnya tatkala tul tidak juga menjawab panggilannya.

"Permisi, boleh saya duduk disini?"

Mew mendongak ke arah sumber suara, ia mengangguk acuh.

"Ngomong-ngomong anda datang sendiri"

Mew hanya diam, tidak tertarik sedikitpun dengan wanita cantik di depannya.

Wanita itu mendengus, ia mendongak kala melihat mew yang meninggalkan mejanya.

"Sial aku gagal" gumamnya pelan.

Ia lalu bangkit dan segera berlari menghampiri pria tadi, matanya berbinar kala mendapati siluet pria yang dicarinya, sedang berdiri di lorong toilet. Wanita itu berjalan, berlenggok-lenggok dengan bunyi nyaring dari sepatu hak tingginya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya mew dingin

Wanita itu hanya diam, dan langsung menarik dasi mew kuat.

Cup

Ckrek

Mew reflek mendorong tubuh wanita itu keras sampai terbentur tembok di sisi kirinya, tangannya bergegas mengusap kasar bibirnya, sungguh ia merasa sangat mual.

"Brengsek, berani-beraninya kau" teriaknya murka, ia segera pergi dari tempat itu.

Wanita itu menatap datar kepergian mew, ia segera mengambil handphonenya dan mengetikkan sesuatu pada benda pipih itu.

Saya berhasil tuan

.

.

.

Patner In Crime❌ Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang