Bab 17

549 38 0
                                    

"pagi boss"

Sapa sang sekertaris tatkala melihat mew datang,  senyumannya bertambah lebar ketika melihat balita mungil di gendongan sang boss, "eh ada marvel, tumben ikut papa ke kantor?" Tanya tae ramah.

Pagi ini mew mendapat telfon dari sang sekertaris jika ada rapat penting yang tidak bisa di tunda, orang tuanya sedang keluar, jadi mew terpaksa membawa sang anak ke kantor karena tul yang masih kelelahan akibat aktivitas mereka semalam.

"Di lumahna pel endak ada olang, dada cakit, jadina pel ikut papa pi keja, kalo pel keja anti dapat uang" balas marvel.

"Memang uangnya buat apa?

"Bat beli lobot, kalo uncel keja bat beli apa?" Tanyanya balik

Tae tersenyum gemas, "kalau uncle buat nikah"

Marvel memandang tae lama, "uncle puna tasih?, kalo endak puna cali dulu, belum puna tasih kok mo nikah" ucap julid marvel yang dibalas gerutuan tabah tae.

Mew tersenyum geli mendengar omongan julid marvel, anaknya ini akibat terlalu lama bermain dengan adik sepupunya entah kenapa menjadi sangat julid.

Marvel mendongak menatap sang papa, "ayo papa masuk dalam, bial uncel tae keja" ajaknya.

Mew pun memasuki ruangannya di ikuti tae yang tetap setia di belakangnya, "apa jadwalku hari ini tae?" Tanya mew.

"Anda ada rapat dengan JC corp tuan, untuk selebihnya hanya pemeriksaan berkas-berkas yang belum sempat anda selesaikan" ucap tae lancar karena aura sang boss yang lumayan baik.

"Baiklah, kau bisa keluar, siapkan semua keperluan rapat"

Tae mengangguk, "baik tuan" ucapnya sembari berpamitan pergi.

Mew mendudukkan marvel di karpet kerjanya, ia mengeluarkan semua mainan sang putra yang telah di siapkan oleh tul, "bayi kau tunggu di sini okey, papa akan bekerja"

"Othe papa"

Setelah memastikan sang anak aman mew beranjak mendudukkan tubuhnya di kursi kebanggaannya.

.

.

.

Marvel menatap tajam seorang perempuan yang sedari tadi menempeli papa nya, mew yang melihat tatapan sang anakpun segera mengusap wajah marvel pelan, "sayang matanya" peringat mew lembut.

Marvel mendongak menatap mew kemudian mengangguk.

"Tuan mew, siapa balita manis di pangkuan anda ini?" Tanya sang wanita sembari menempelkan buah dadanya di lengan mew.

Mew menggeser tubuhnya pelan, "ini anak saya nona jung" jawab mew mencoba sopan.

Sang wanita tersenyum lembut walau dalam hati merasa jengkel karena pria pujaannya ternyata telah memiliki putra, "oh hallo anak manis, perkenalkan nama aunty jungwa, atau kau bisa memanggilku aunty cantik" ucapnya PD.

Tae memutar bola matanya malas, klien tuannya ini pd sekali, lihatlah ekspresi sang tuan muda.

Marvel menatap perempuan itu menilai, "onty ini tidak cantik, dada pel cantik, dan tenapa onti mamakai baju tecil, apa ya ndak dinin, pel caja yang pakai baju becal dinin" ucap marvel julid yang di balas senyum puas tae dan seringaian tipis sang daddy.

Sang perempuan hanya bisa tersenyum paksa mendengar celotehan balita mungil itu, walaupun ia tidak sepenuhnya mengerti apa yang di ucapkan balita itu, namun dia mengerti jika perkataan itu sedikit banyak menghinanya.

"Baiklah tuan mew, untuk kelanjutan proyeknya akan saya bicarakan dulu dengan ayah saya, paling lambat 3 hari lagi saya akan memberi kabar kepada anda, senang berbisnis dengan anda" ucapnya sembari mengulurkan tangan.

Mew mengangguk dan segera membalas jabatan tangan, "senang juga berbisnis dengan anda nona jung"

Mew kemudian menggendong marvel dan segera memerintahkan tae untuk kembali ke kantor.

****

Tul menghela nafas pelan, ia bosan sekarang, sedari tadi ia hanya duduk diam dikamarnya menggota-ganti chanel tv yang sama sekali tidak menarik di matanya.

'huftt bosan, marvel pergi suasananya jadi lebih membosankan' gerutunya untuk kesekian kalinya.

Tulpun memutuskan untuk keluar dari kamarnya, ia berjalan perlahan karena sungguh bagian belakangnya sangat nyeri ketika dipakai berjalan.

"Oh tul kau dirumah" sapa earth.

Tuh hanya mengangguk dan tersenyum, jujur ia merasa canggung jika berinteraksi dengan earth tanpa kehadiran sang suami.

Earth terpana melihat senyum tul, ia menatap lekat sang pujaan hati. Tul yang melihat tatapan earth segera memutuskan untuk kembali ke kamar, padahal ia baru setengah jalan. "Aku kembali ke kamar dulu earth, jika butuh sesuatu kau bisa memanggil maid" pamitnya dan berlalu pergi.

Earth melunturkan senyumannya tatkala melihat cara jalan tul yang sedikit aneh, tangannya mengepal kuat ketika menyadari banyak tanda merah di sekitar leher tul, ia kemudian memutuskan untuk kembali ke kamar.

Prankkkk, brakkk

"sial, akan ku hancurkan kau mew" teriaknya murka.

.

.

.

"Hai anak manis, perkenalkan nama uncle tod, cowok terganteng di dunia" ucap salah satu sahabat mew tod.

Tae terkekeh pelan mendengar kenarsisan sahabat bossnya itu.

"Kalau nama aunty freya, kamu ganteng sekali sayang, mau jadi suaminya aunty?" Ucap freya bercanda.

Tae terkikik geli melihat ekspresi menilai marvel, liat saja 2 orang di depan mereka ini akan mendapat julitan marvel seperti dirinya tadi pagi.

"Uncel tidak tampan, yang tampan itu papana pel, ini uga onti fleya tenapa mita pel jadi saminya, endak boweh tahu, pel masih nanak tecil, onty dah becal jadina halus cali saminya olang becal juga" ceramah marvel panjang lebar.

"Ya tuhan pak boss, anakmu kalo ngomong suka jleb" kikik tae pelan.

Niat hati ingin mengajak marvel membeli makanan, malah bertemu 2 sahabat dari bossnya ini, dan disinilah mereka di bangku pojok restoran, sembari mendengarkan ceramah dari anak kesayangan sang boss.

Tod dan freya melongo mendengar ucapan panjang lebar marvel, ya tuhan mereka tadi hanya bercanda loh.

Freya tersenyum gemas, "marvel mau ikut ke rumah aunty nggak, gemes banget soalnya"

Marvel menatap freya lama dan menghembuskan nafas pelan, "huft, kalo pel pegi pi lumahna onti, dada pasti nyali, pel uga ndak tenal onty kata dada pel ndak boweh ikut olang acing" ucapnya bijak.

"Tapi aunty takut sendirian" ucap freya tidak menyerah.

Tae melirik ke arah marvel menunggu apa yang akan diucapkan oleh balita mungil itu.

"Onti ini dah becal kok ya penakut, pel ndak tuh, dada culuh pel mamain cendili pel ndak takut, pel nanak tecil ndak takut, onty olang becal takut" julidnya

Jleb part dua bagi freya.

Patner In Crime❌ Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang