Bab 12

574 41 0
                                    

"Saya Bersedia"

Suara tepukan meriah dari tamu undangan, terlebih lagi ketika sang pendeta menyuruh mempelai pengantin untuk berciuman. Siulan serta godaan dari tamu undangan menyebabkan pipi ke dua mempelai yang sedang berbahagia itu bersemu merah karena malu.

"Selamat mew,tul. Tidak kusangka kalian mendahului kami" ucap salah seorang sahabat sekaligus rekan kerja mew, tod pranapong, ia datang bersama kekasihnya yang bernama jo kavinpat.

Yeah, hari ini adalah pernikahan mew dan tul, ini sudah seminggu setelah hari dimana mew mengumumkan bahwa dia ingin menikahi tul, dan see, kata-kata itu kini menjadi kenyataan. Setelah beberapa perdebatan alot yang dimenangkan oleh mew tentunya.

Mew tersenyum sembari menatap sang sahabat pongah. Tod yang melihat itu mendengus pelan, lihatlah sebentar lagi akan keluar kata-kata yang kurang mengenakkan dari mulut sahabatnya itu.

"Tentu saja ai tod, aku lelaki yang sangat menjunjung tinggi komitmen ngomong-ngomong. Jadi kalau aku sudah yakin dengan pasanganku tentu saja akan kunikahi", Ucapnya sombong.

Tod memutar bola matanya malas, sudah dia bilangkan. Ia melirik ke arah sang kekasih yang kini tengah tersenyum canggung. Sialan memang, sahabatnya itu sebenarnya adalah orang yang sangat dingin, namun akan berubah menjengkelkan ketika dia sedang menyombongkan diri, contohnya sekarang. Bukannya ia tidak mau menikahi jo, namun ada beberapa hal yang harus ia selesaikan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk ke jenjang yang lebih serius.

Tul mencubit pinggang mew pelan, suaminya itu bagaimana bisa mengeluarkan kata-kata yang menjengkelkan begitu, bukannya berterimakasih.

"Aohh, sakit sayang"

Tul diam, dan segera mengulurkan tangan pada tod.

"Terimakasih dan maaf ya phi, tolong jangan terlalu dipikirkan omongan phi mew na" ucap tul meminta maaf.

Tod tersenyum ia mengangguk dan berkata. "Tenang saja nong, aku sudah cukup terbiasa dengan sifat sombongnya ini, bukan sekali dua kali aku jadi korbannya. tenang saja oke, kekasihku juga sudah biasa, iya kan sayang" tanya tod kepada kekasihnya.

Jo mengangguk, "jangan terlalu dipikirkan phi" ucapnya sembari menjabat tangan tul.

Mew memutar bola matanya malas, heyy dia itu cuma mau menyadarkan tod loh, kan percuma pacaran lama-lama.

"Baiklah-baiklah aku minta maaf, aku hanya bercanda, terimakasih na tod, nong jo. Silahkan nikmati acaranya, aku dan tul akan menemui tamu-tamu yang lain" ucap mew berpamitan.

"Terimakasih sudah datang phi, nong. Selamat menikmati acaranya" ucap tul menambahkan.

"Oke mew, tenang saja aku sudah biasa dengan sifat burukmu itu" jawab tod meng iyakan.

Mew hendak membalas ucapan tod, namun tul mencegahnya dan segera melingkarkan tangannya di lengan mew, mengajak sang suami untuk menemui tamu yang lain.

"Selamat tuan mew dan tuan tul, semoga selalu berbahagia" ucap salah seorang rekan kerja mew yang bernama off jumpol dan sang suami yang bernama gun ataphan.

Mew dan tul tersenyum dan segera menyambut uluran tangan pasangan di depannya ini.

"Terimakasih tuan off dan tuan gun sudah bersedia hadir di acara pernikahan saya, silahkan menikmati acaranya" ucap mew sembari berpamitan.

Mereka berjalan menyapa beberapa tamu undangan, ketika mereka sedang berjalan tiba-tiba saja.

"Oyy tul, selamat na" ucap seorang lelaki hendak memeluk tul, namun dicegah oleh mew tentu saja.

"Tay tawan, jaga batasanmu" ucap mew dingin.

Laki-laki yang di panggil tay itu hanya menggaruk belakang kepalanya canggung, ia lupa jika mew suppasit itu terkenal posesif.

Patner In Crime❌ Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang