Kaluna, ibu dari dua orang anak yang hari-harinya selalu di sibukkan dengan kelakuan manja dari tiga orang bayi. Ya memang Una hanya memiliki dua orang anak namun sering kali Bima, suaminya merasa cemburu dan tak mau kalah.
Seperti pagi ini, hari ini adalah hari sabtu. Waktu yang tepat untuk Bima bangun siang. Pasalnya ia baru saja tertidur pukul 2 dini hari karena bergantian mengurus Andra anak keduanya. Bima terlelap bersama Lala, anak pertamanya. Una tak tega membangunkan kedua nya terlihat sangat nyaman tertidur dengan posisi keduanya saling mengaitkan tangan.
"Kalo tidur aja kalian akur, tapi gemes banget pengen gangguin" gumam Una melihat kemesraan anak perempuannya bersama ayahnya.
Una memilih menuju ruang keluarga, menyalakan televisi, memutar murottal Al-Qur'an yang berada pada aplikasi Youtube. Ia sandarkan dirinya pada sandaran sofa dan ia letakan Andra diatas dada nya. Andra, bayi berusia satu minggu yang baru selesai dijemur dan dimandikan oleh Una tersebut mulai terpejam kembali. Una memandangi wajah sang anak dan tanpa sadar sudut bibirnya terangkat.
"Kenapa mirip banget sama pibi si de?" Gumam una saat memandangi wajah Andra
*) Pibi : Papi Bima dapat dibilang panggilan yang ia siapkan untuk anak-anaknya"Misa... Pibi usilin aku lagi" sapaan lala pada sang ibu saat baru keluar kamar
Una menoleh melihat anak pertama nya Lala sudah bangun, namun ia menangis. Una sudah sangat hafal pelakunya siapa. Jelas Bima, ayahnya.
"Selamat pagi kaka Lala, sini sayang sama misa!" Panggil una agar Lala mendekat kearahnya
*) Misa : Mami Sha panggilan anak-anaknya ke UnaLala mendekat kearah Una, memeluknya dari samping. Lalu menceritakan keusilan ayahnya pagi ini.
"Pibi bilang ngumpetin misa biar kaka ga peluk-peluk misa lagi" keluh LalaOke mari siapkan diri hari ini karena harus menghadapi keanehan anak dan suami gue dalam satu waktu, semangat Kaluna!!! -batinnya
"Engga kaka, pibi bercanda aja. Udah ya jangan nangis lagi, kaka ngga kangen ade?" Ucap Una mengalihkan
"Ade, maafin kaka ya nangis depan ade. Pibi usil de, nanti kalo ade udah besar bantu kaka ya buat usilin pibi balik. Huhhh" ucap Lala sambil mengelus pipi adiknya tersebut.
Keadaan sudah sangat tenang, Una mengajak Lala untuk segera mandi. Karena tadi setelah sarapan Bima menyampaikan kalo ia harus meeting dengan salah satu klien, memang agak mendadak karena ini hari libur. Una menyampaikan keberatannya dan menawarkan Bima untuk melakukan meeting secara online saja, namun sayangnya klien tersebut menolak dengan alasan ia tak bisa melakukan request dengan leluasa. Una paham akan hal itu karena ia sudah terjun langsung juga. Namun Una meminta tolong pada Bima untuk mengajak Lala bersama dengannya. Karena hari ini Mba Ning tidak dapat bekerja dan Una sangat keteteran jika harus memegang kedua anaknya secara bersamaan, ditambah ia baru saja selesai melahirkan. Bahkan Bima pun belum mengizinkannya untuk me time keluar. Bima setuju karena meeting yang dijanjikan pun di mall dan Bima berpikir untuk mengajak Lala main diplayground setelah meeting selesai.
Bima pemilik perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultasi dan pembangunan rumah, gedung, dan lain-lain tergantung request klien. Perusahaan mandiri yang Bima dirikan walau awalnya mendapatkan modal dari sang ayah. Tak disangka perusahaan yang Bima geluti bersama teman-temannya dapat menjadi perusahaan yang cukup besar dan dipercaya.
Sedangkan Kaluna atau yang akrab disapa Una ini dulunya adalah seorang karyawan di perusahaan ayah Bima. Ayah bima tertarik menjodohkan Una dengan Bima, yang ternyata sampai hari ini hubungan keduanya berjalan baik. Walaupun ada beberapa masalah. Ya wajar saja namanya juga rumah tangga.
Lala sudah rapi dengan pakaian yang akan sangat nyaman dipakai bermain nanti yaitu dengan celana pendek berbahan katun dengan warna coklat muda dan atasan kaos simple berwana putih. Sedangkan Bima hanya memakai kaos berkerah berwarna hitam dan celana jeans panjang. Keduanya tampil casual namun tetap terlihat sopan.
Kaluna :
Kaka jangan berantem sama pibi ya! Jangan nakal juga, dengerin kata pibi. Oke?Lala:
Iya misa, kaka akan jadi anak baik. Iya ngga pibi?Bima :
Iya, pibi percaya sama kaka deh kali ini***
Memasuki mall dikawasan Jakarta Selatan dengan mengandeng anak perempuan berusia hampir 4 tahun itu. Bima masih tampak terlihat kaka yang membawa adik bermain ke mall, walaupun memang benar Lala adalah adik dari Una yang sudah mereka angkat sebagai anak. Namun katakanlah Bima memang terlihat belum cocok memjadi seorang ayah.
Bima menaiki eskalator menuju lantai 2 karena restoran untuk pertemuannya dengan klien tepat berada disana. Bima membiarkan Lala menaiki eskalatornya sendiri walau dengan sedikit bantuan dari Bima. Ia ingin mengajarkan Lala untuk lebih mandiri karena biasanya jika ke mall lala selalu digendong oleh Bima atau Una
Tiba didepan restoran yang dituju. Bima memilih kursi diujung sebelah kanan dekat dengan jendela yang menghadap keluar restoran. Lala ia biarkan duduk disampingnya, kemudian ia memesankan Lala cemilan dan tentunya minuman. Karena terbilang belum memasuki jam makan siang dan sebelum berangkat keduanya sudah makan masakan misa jadilah Bima memilih untuk memesankan cemilan saja.
15 menit keduanya menunggu akhirnya klien tersebut datang. Bima segera berdiri dan memberi sapaan pada wanita yang sepertinya sebaya dengannya. Tak lupa Bima menjabat tangan wanita tersebut dan mempersilakan wanita tersebut duduk.
Ania :
Maaf ya mas Bima pasti sudah menunggu lamaBima :
Oh tidak terlalu lama mba, mungkin dapat kita mulai saja ya mba meeting nyaMeeting berjalan lancar, Ania memutuskan menggunakan tema American Classic pada toko bunga nya nanti.
Bima :
Baik mba Ania, meeting hari ini kita cukupkan terlebih dahulu ya karena saya sudah berjanji untuk mengajak anak saya bermainAnia :
Baik mas, mohon maaf ya adik udah menunggu lama. Mama nya memang kemana mas?Bima :
Bukan adik onty, soalnya Lala sudah jadi Kaka ya, La? Kalo misa dirumah sama adik AndraUcap Bima yang menirukan suara anak kecil, kemudian keduanya memilih pamit untuk menuju playground. Lala sangat senang sekali bermain disana, ada banyak sekali bola-bola kecil yang membuatnya kesusahan berjalan. Lalu ada pula beragam mainan seperti clay, kartu-kartu, manik-manik untuk membuat gelang, alat menggambar dan masih banyak lagi.
Lala dan Bima menghabiskan waktu selama satu jam untuk bermain. Lalu keduanya memilih kembali kerumah. Bima memang sangat lapar namun ia lebih memilih masakan sang istri dirumah. Lagi pula ia sudah rindu pada wangi tubuh istrinya.
============***============
Hallo teman-teman semua!
Bantu aku 'zee' untuk lebih semangat lagi buat update cerita ini dengan cara memberikan komentar ya!😊 Karena komentar dari kalian itu menambah mood banget dan membantu dalam penulisan jalan cerita fiksi ini.
Mohon maaf jika ada penggunaan bahasa yang kurang baik, yang menyinggung, atau ada kesamaan pada latar belakang, alur, tempat dan tokoh ya.
Happy reading, enjoy!💙
-minzee-
![](https://img.wattpad.com/cover/365342612-288-k897018.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bim - Sha (labim) session II (END)
RomanceUna seorang istri yang mandiri dan cukup keras kepala. Keluarga yang dimilikinya sempurna, Bima laki-laki yang sangat mencintainya dan kedua anaknya yang sangat menggemaskan. Keluarga yang harmonis kini sedang diterpa badai. Una yang harus mengalah...