Sekolah

969 91 2
                                    

Suasana pagi hari yang selalu sepi tanpa hadirnya Una, kini tak lagi. Detingan panci didapur sudah berbunyi sejak pagi. Aroma nya pun meluas menguasai dapur sehingga bi Lastri menghampiri. Mungkin ia lupa bahwa sang penguasa dapur sudah kembali.

"Ibu masak apa?" tanya Bi Lastri

"Masak nasi goreng bi" balas Una

"Biar bibi bantu, ibu istirahat lagi aja!" terang Bi Lastri

"Gapapa bi, saya aja. Bibi beberes yang lain dulu aja! Lagian saya kangen banget masak" balas Una

"Baik bu" jawab bi Lastri lalu beranjak untuk ke belakang

"Oh iya bu, ibu hari ini yang antar neng Lala sekolah?" tanya Bi Lastri

"Iya bi, kenapa?"

"Neng Lala hari ini ada acara makan sehat bu, diminta bawa isi piringku yang kalo kata bu guru mah isinya ada protein, karbohidrat, vitamin dan lemak bu" terang Bi Lastri

"Di kulkas ada bahannya ngga ya? Saya belum belanja"

"Udah bibi siapin ko bu, ibu mau bibi bantu untuk masak?" tanya Bi Lastri

"Ngga usah bi, biar saya aja" balas Una

Dengan cekatan tangannya membuat perbekalan untuk Lala dan tak lupa Bima. Hari ini ia sangat bersemangat. Karena akhirnya ia dapat kembali melakukan aktivitasnya.

"Masak udah, sekarang waktunya bangunin mas Bima dan anak2" ucapnya sendiri

Ia langkahkan kakinya menuju lantai 2 rumahnya. Tentu menuju kamarnya dengan Bima yang malam tadi mereka tiduri berempat.

Una membuka pintu kamar tersebut perlahan agar yang berada didalam tak kaget. Saat pintu terbuka separuh, Una sudah dapat melihat senyum Bima yang mengarah pada pintu tersebut. Dengan Andra berada diatas tubuhnya sedang Lala memeluk tubuh Bima bak guling. Una membalas senyum itu.

"Hai!" sapa Una pelan

"Hai sayang!" sapa Bima dengan suara khas bangun tidur

Una tersenyum lalu menghampiri Bima.

Cup...

"Morning kiss" kata Una lalu Bima balas dengan senyum

"Kalo Andra ngga diatas mas, udah mas terkam" jelas Bima gemas, ah lebih tepatnya bukan gemas tapi ia sudah lama tak menikmati bibir Una yang makin manis

"Sini Andra biar aku gendong, mas mandi gih kan harus kerja. Biar aku bangunin Lala, Lala juga harus sekolah."

"Andranya pindahin ke box dulu aja! Lala aku angkat ke kamarnya biar bi Lastri yang mandiin Lala, kamu sama aku olahraga dulu!" terang Bima

Una mengangkat Andra dari dada bidang suaminya, lalu sedikit ia cubit bagian lengannya.

"Kamu tuh pikirannya ya?"

"Kenapa? Mas udah puasa sebulan, kepala mas pening Sha!" terang Bima dengan bibir yang ia majukan kedepan

"Ngga sekarang ya! Misa mau anter kaka Lala sekolah dulu!" terang Una pada Bima. Lalu Una dekatkan tubuhnya pada Bima dan berbisik sesuatu sehingga Bima tampak lebih bersemangat dan langsung menuju kamar mandi. Una hanya tersenyum saja melihat kelakuan suaminya

Setelah Bima berlalu menuju kamar mandi, Una letakan kembali Andra paka box bayinya yang berada pada kamar Una. Lalu ia siapkan baju untuk Bima terlebih dahulu dan kemudian membangunkan Lala.

"Halo anak misa yang cantik! Sudah pagi nak, waktunya sekolah!" ucap Una lembut sambil mengelus-elus rambut anaknya tersebut

Lala menggeliat, menerjap matanya perlahan-lahan. Ia menguap lalu langsung duduk.

Bim - Sha (labim) session II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang