Kasihan

695 40 0
                                    

Seperti rencana Bima sebelumnya hari ini ia akan meeting bersama Ania, ia pun akan mengajak Una.

"Ayo udah siap kan?" Tanya Bima

"Udah ko, ayo!"

Keduanya memilih masuk kedalam mobil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Keduanya memilih masuk kedalam mobil. Una masih fokus dengan ponsel di genggamannya. Bima yang baru saja akan memakai seat belt melihat Una tak kunjung menjauhkan ponsel nya.

"Kamu ngapain? Jangan aneh-aneh ya!" Ujar Una

"Aneh-aneh juga gapapa kan? Sah juga!" Ledek Bima kali ini

"Ngga mau nanti riasan aku berantakan"

Bima dengan sengaja menjitak kepala Una pelan lalu mendorong badannya pelan.

"MASSS JANGAN MACEM2 YA!"

Bima menarik seat belt nya disamping Una dengan posisi tubuh Bima yang masih didepan Una dan mata Una masih terpejam.

Klekkk..
Seat belt terpasang sempurna, mata Una kemudian terbuka.

Aman -batinnya

Cup

"MASSSSSSSS!!"

Ya Bima berhasil mencium bibir Una, Bima sengaja menunggu sang pemilik membuka matanya terlebih dahulu baru ia mengambil kesempatan, ya kapan lagi ya hehehe...

Bima kemudian tertawa kecil ketika melihat istrinya tersebut melihat cermin sambil ia jalankan perlahan mobilnya.

"Masih cantik sayang"

"Mana ada lipstik aku berantakan gini!"

"Mana coba mas lihat?"

"Nih lihat nih"

Cup

"MAS BIMAAAAAAA!!!"

Bima sudah mendapatkan dua rezeki pagi ini, bersyukurlah moment tadi berpas-pasan dengan lampu merah. Una pun tak marah, ia sebenarnya salah tingkah. Wajahnya terlihat merah kali sekali kali ini.

"Blush on kamu ganti ya?" Tanya Bima

"Iya" jawabnya dengan wajah menunduk

"Bagus, merk apa?"

"Merk BIMANTARA" jawabnya sedikit kesal

"Hahaha gemes banget istri mas, jadi bingung kamu ngelahirin bayi tapi kamu malah tambah kaya bayi"

"Mas udah dong jangan nyerang kelemahan aku gini! Besok-besok aku harus bawa Lala"

"Dih salting, lagian kalo ajak Lala kapan pacarannya?"

"Mas inget ya anak udah dua"

"Belum 11"

Una dengan reflek menepuk mulut Bima. Lalu kedua nya tertawa membayangkan anaknya akan ada 11, kira-kira akan seramai apa rumahnya nanti?




Bim - Sha (labim) session II (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang