seKe - Ke 18. Agen Properti

156 1 0
                                    

https://linktr.ee/rgdeansius

*****

Cerita SeKe
18. Agen Properti
- Type UKE -

Maraknya konten-konten yang menjajakan properti di media sosial membuat gue berpikir untuk mulai meletakan uang tabungan ini pada sebuah aset yang tujuannya untuk kepentingan hidup gue juga di kemudian hari. Pasalnya, gue yang sudah menginjak usia 32 tahun ini masih tinggal mengekos, padahal untuk membeli rumah sederhana atau apartemen pun sebenarnya gue sudah mampu. Tapi karena kenyamanan fasilitas dan lokasi kosan gue yang hanya berjarak 5 menit jalan kaki ke kantor membuat gue tidak terlalu memikirkan untuk memiliki tempat tinggal. Toh gue juga masih hidup sendirian.

Nama gue Hans, pekerja kantoran biasa yang sudah memiliki jabatan dan bisa dibilang memiliki kehidupan yang nyaman. Pengeluaran gue sendiri tidak terlalu banyak meski gue tinggal di ibu kota. Paling besar gue rasa hanya untuk transportasi saat bepergian, gym, suplemen, dan makan-makan cantik yang mana mungkin belum tentu juga 1 bulan gue lakukan.

Oleh karena itu semua, tabungan gue sudah mumpuni bagi gue mengambil kredit rumah atau apartemen. Sebuah masalah yang jadi pertimbangan gue adalah, bagaimana mobilitas gue kedepannya ketika gue sudah mengambil rumah atau apartemen. Gue yakin bahwa tabungan gue tak cukup untuk membeli unit apartemen yang berlokasi di dekat kantor, apalagi rumah. Secara area kantor gue pun berada di pusat kota yang harga properti sendiri sudah sangat tidak masuk akal nominalnya.

Adapun satu hal yang membuat gue berpikir ulang tentang ini. Sebut saja gue sudah mengambil rumah, apakah gue bisa mengajak orang masuk ke dalam rumah? Jika apartemen masih sangat mungkin sebab penghuni kiri kanan gue rasa jarang berinteraksi juga. Kalau bicara rumah? Belum tentu bukan? Sedang akan sangat untung menurut gue jika gue mengambil rumah ketimbang unit apartemen.

Sebagai seorang yang bisa gue katakan penikmat sex sejati, setiap minggu setidaknya gue harus bercinta, berhubungan badan dengan satu orang. Gue harus menikmati sodokan kontol pada lobang pantat gue yang pastinya gatal ingin merasakan hujaman batang kejantanan pria ini. Itu adalah cara gue untuk melepaskan stres dari segala pekerjaan dan rutinitas gue. Nah, apakah kondisi tadi bisa gue lakukan? Jujur gue sendiri bingung.

Setelah berdiskusi dan meminta saran terhadap kolega dan beberapa teman, rupanya apa yang gue pikirkan tentang memiliki rumah ini tidaklah senegatif itu. Beberapa teman pria gue sesama penikmat kontol banyak yang sudah memiliki rumah atau masih tinggal di rumah milik orang tua dan bisa saja mereka membawa lawan kepuasan mereka untuk datang tanpa dicurigai oleh tetangga maupun satpam. Dari cerita-cerita merekalah membuat gue menjadi semakin yakin dengan pilihan ini. Membeli rumah sebagai aset, jika memang tidak worth it untuk ditinggali, setidaknya bisa gue putar aset tersebut menjadi uang dengan menyewakannya kepada orang lain.

Selang beberapa hari setelah tekad gue sudah bulat untuk membeli rumah, muncullah banyak sekali iklan-iklan berseliweran di timeline sosial media tentang agen-agen properti yang menjajakan rumah-rumah yang hendak di jualnya. Beginilah kecanggihan teknologi sekarang, hanya dengan berucap beberapa kali di depan hp akan sesuatu dan tiba-tiba saja sesuatu tersebut langsung muncul dalam hp ini.

Gue dapati sebuah akun milik seorang agen properti yang sedang menawarkan rumah di pinggiran ibu kota. Perumahan cluster milik salah satu developer ternama, fasilitas umum yang lengkap, bangunan yang sudah siap huni, serta angka harga jual rumah yang masih masuk akal ini membuat gue mengklik iklan yang lewat tersebut.
Terlebih lagi, pria yang membawakan konten tersebut terlihat gagah dan menarik di mata gue. Bayangkan saja, biasanya pembawa konten iklan agen-agen properti yang lewat di sosial media gue akan berpenampilan rapi. Namun pria ini berbeda sendiri, ia mengenakan setelan pakaian olahraga ketat ketika menjelaskan perumahan yang ia jual. Belum lagi adanya adegan ia melepaskan kaos itu, menunjukan tubuh penuh otot-otot indah dan langsung terjun ke kolam renang di fasum perumahan sebagai isi konten. Sengaja sekali pikir gue.

Karena isi konten tersebut, lokasi dan harga rumah yang masih oke, ditambah dapat berkontak langsung dengan agen pria bernama Cipto, gue langsung saja menghubungi Cipto ini dan bertanya-tanya tentang rumah yang ia tawarkan tersebut.
Weekend pun tiba, gue udah berjanji untuk bertemu dengan Cipto di lokasi perumahaan tepatnya pada marketing gallery tersebut.

—————

Hari akad pun tiba dan semua berjalan dengan lancar. Selesai dengan urusan ini, Cipto memberikan gue sebuah voucher menginap di hotel berbintang sebagai salah satu bonus karena telah membeli rumah.
"Thank you ya mas Hans sudah percaya dan ambi rumah di gue. Mana gue dadakan juga minta mas dateng untuk akadkan. Jujur gue agak ga enak banget kesannya kayak ngeburu-buruin mas." Ujarnya wajah tak enak, namun terlihat jelas pula sumringah.

"Kan lo ngomong sendiri demi ngehit targetkan? Asik dibayarin makan-makan nih." Goda gue.

"Hahaha! Ayo deh mas, abis cair tapi ya. Makan ayce Giyu itu boleh deh yang paling mahal juga."
"Btw abis ini mau kemana mas?" Tanya Cipto kemudian.

"Ngegym aja nih mumpung udah ambil cuti ½ hari. Jadi bisa maksimal gue olahraganya."

"Ohh. Gue anter aja mas!" Tawarnya.
"Sekalianlah gue temenin ngegym, kan udah sempet janji gue." Ia tersenyum.
Dari voucher hotel yang gue dapatkan, Cipto menyarankan agar gue memakainya saat ini juga berhubung hari ini adalah hari Jumat dan tentunya fasilitas gym di hotel berbintang ini tak kalah lengkap dengan yang ada di tempat gym langganan gue ataupun Cipto.

Selesai check in dan meletakan tas di kamar, kami berdua segera menuju ke area gym hotel yang kebetulan sepi sekali ini. Gue memang selalu membawa pakaian olahraga di tas, sementara Cipto baru tersadar bahwa ia tidak membawa kaos olahraga. Maka dari itu, melihat kondisi yang sepi pula, Cipto dengan cueknya langsung membuka kemeja dan celana jeans yang ia pakai, menyisakan diri dengan boxer saja untuk berolahraga.

"Ya udahlah ya? Lupa banget gue belum ganti isi tas gym gue, itu masih kaos bekas yang ada disana." Tuturnya menjelaskan tanpa gue bertanya.

Kami mulai olahraga kami sambil mata gue sedari tadi mencuri pandang ke arah tubuh berotot milik Cipto. Otot biceps dan triceps yang menyembul, terlihat keras. Belum lagi keringat yang mulai menghiasi sekujur tubuhnya. Saking basahnya badan Cipto bahkan sampai boxernya itu membentuk lekukan kontolnya sendiri yang membuat gue semakin menelan ludah berkali-kali.

Karena tidak tahan oleh godaan nafsu ini, maka gue beranikan untuk mendekat ke arahnya.
"Badan lo bagus banget Cip. Otot lo kenceng, keras banget." Kata gue yang segera memegang otot tangannya.

"Hahaha ya sama lah kayak mas, badan mas juga bagus banget." Balasnya.
Selanjutnya yang membuat gue terkejut adalah, tiba-tiba Cipto turut memegang otot biceps gue.

Mata kami saling berpandangan dengan tetap kedua tangan masing-masing meraba otot satu sama lain. Sampai akhirnya Cipto menarik tangannya dan ia mengajak gue untuk masuk kembali ke kamar.
Jantung ini sudah berdetak kencang, gue masih mengira-ngira apa maksud dan tujuan Cipto meminta kami untuk naik ke atas sementara belum seharusnya kami menyelesaikan kegiatan gym kami.

*****

Terimakasih atas dukungan kalian selama ini! Melalui pesan pendek disini, Author ingin menyampaikan rasa bahagia Author atas antusiasme dari para pembaca setia semua. Oleh karena itu, Author akan terus berkarya demi memberikan kepuasan bagi kalian semua melalui cerita-cerita yang Author lahirkan.

Semoga dari cerita-cerita Author seluruhnya bisa membuat kalian terbawa oleh suasana dan tentunya kalian bisa selalu Coli dengan puas hingga tenaga terkuras!

Kisah lengkap "Cerita SeKe - Type Ke" kini dapat kalian akses melalui https://karyakarsa.com/deansius

https://linktr.ee/rgdeansius

Begitu pula dengan kisah lain milik Author seperti "Keluarga Berbeda" ; "Para Pejantan" ; "Ero-Mantica" ; "Para Pejantan II" ; "Terapi 'Kejantanan'" ; "Laki-Laki Perkasa" ; "Pemijat Sensasional" ; "Top Series #1 - InterSext" ; "Bot Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Vers Series #1 - Petualangan Anak Kembar" ; "Bot Series #2 - Desahan penuh Desahan" ; "Perjalanan Birahi" ; "Menduduki Raga Pria" ; "Keluarga Berbeda II" ; "Gairah Kosan Lelaki" ; "B Chi Hyper" ; "Para Pejantan III" ; "Scandal Dua Sahabat Chinese" ; "Tersesat" ; "Fun World" ; "Succubus" ; "Sang Pri-Cin" ; "Keturunan Genetik" ; "CCTV" dapat kalian akses di situs karyakarsa milik Author.

Untuk cerita lengkap dan update terbaru dalam kisah ini dapat anda baca dan nikmati di sana.

Terimakasih dan selamat membaca!

Regards,

RG Deansius

Cerita seKe - Type Ke (Uke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang