seKe - Ke 11. Minimarket 24 Jam

155 2 0
                                    

https://linktr.ee/rgdeansius

*****

Cerita SeKe
11. Minimarket 24 Jam
- Type KE -

Jarum jam baru saja menunjukan angka 2 dimana sekarang sudah pukul 2 pagi dan gue masih belum bisa tertidur. Di dalam kamar gue tetap sibuk mengotak-atik hp, mencoba mencari bahan untuk pemuasan diri dari berbagai macam sumber. Sebut saja, social media, website, komik, cerita. Sudah bolak-balik gue membuka tutup banyaknya aplikasi yang berjalan di hp ini.

Gue bangkit dari kasur sekarang, membuka pintu kamar sepelan mungkin dan melihat sekeliling. Lampu ruang tengah sudah gelap, sudah seharusnya begitu. Berjalan mengendap-endap menuju pintu depan, gue membuka gembok dan kunci disana, menutup dengan perlahan agar tidak ada bunyi tercipta. Setelah berhasil keluar rumah, langsung gue berjalan santai menuju warung terdekat yang gue ingat masih buka di jam subuh seperti ini.

Ternyata dugaan gue salah, hanya setahun tidak pulang ke rumah rupanya cukup banyak tempat yang berubah. Tanah kosong yang kini sudah hampir jadi bangunan, rumah terbengkalai yang kini makin rusak kondisinya, termasuk warung kecil yang seingat gue buka 24 jam ini ternyata sudah kandas.

Sambil merapatkan tangan, gue melangkah kembali mencoba menyusuri jalan dengan harapan menemukan warung lain yang masih buka. Gue lupa, kota gue ini tidak seperti kota perantauan gue. Jam 2 pagi, jalan keluar rumah hanya dengan mengenakan kaos gym lekbong dan celana tidur pendek, belum lagi hujan baru berhenti sekitar 1 jam an yang lalu, udara malam ini begitu dingin dan menusuk.

"Mas?" Kata seseorang memanggil dan gue menoleh ke sumber suara.
"Ngapain mas malem-malem gini?" Tanya satpam kompleks yang rasanya sedang berkeliling. Haha! Jelas dia kaget, rasanya hanya gue yang berjalan kaki jam segini, sendirian, dengan pakaian minim.

"Nyari warung mas. Kira-kira ada warung yang buka ga ya?" Balas gue.

"Oh. Kaget saya kirain." Jawabnya menggantung.
"Ada mas itu minimarket baru buka, saya anter aja mas sekalian saya mau kesana." Gue langsung duduk di belakang setelah ia berkata demikian.
Benar saja, ada sebuah mini market franchise yang nampak baru saja beroperasi dan masih buka jam segini.

Memasuki ruangan minimarket gue mendapati seorang pramuniaga pria yang bertugas di sana memiliki pesona diri yang memancarkan gairah seksual begitu hebat yang terkena pada gue.
Wajahnya terlihat biasa saja, hanya saja ia memiliki sorot mata tajam yang seolah dapat menelanjangi orang-orang yang ia pandang. Badannya cukup tinggi, berpostur tegap berotot kering, terlihat dari seragam minimarket yang ia pakai begitu ngepas di tubuh pramuniaga ini. Belum lagi kulit sawo matangnya dan urat-urat menonjol pada tangan pramuniaga ini membuat gue harus menelan ludah berkali-kali.

Ketika masih menunggu membayar di kasir, gue terus menatap ke arahnya. Mengagumi dalam diam pesona pria ini yang begitu hebat. Selesai membeli rokok, mas-mas satpam yang mengantar gue tadi menawarkan gue pulang dan demi tidak terlihat mencurigakan, gue pun diantarkan pulang olehnya sampai ke depan gerbang jalan menuju rumah.

Gue sempatkan merokok dulu sebelum masuk karena memang tujuan gue adalah untuk merokok melepas penat karena tidak bisa tidur. Sambil menyesap rokok, secara tak sengaja gue menemukan sebuah video bokep dimana sang aktor mengenakan seragam yang sama seperti pramuniaga di minimarket tersebut.
Bergegas gue matikan rokok, masuk ke dalam kamar diam-diam, dan langsung mengocok kontol gue sambil menonton video bokep sang aktor berseragam pramuniaga itu mengentoti bottom binal dimana gue turut membayangkan pramuniaga tadi lah yang akan mengentoti lobang gue ini.

—————

Hari-hari liburan gue yang membosankan ini masih berlanjut. Walau hampir setiap siang-malam gue keluar untuk bertemu teman lama, namun gue menganggap kegiatan ini tidaklah cukup sebab gue masih belum terpuaskan secara biologis, secara hawa nafsu yang bergejolak selama setahun terakhir.

Cerita seKe - Type Ke (Uke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang