seKe - Ke 12. Menghibur Sahabat

178 3 0
                                    

https://linktr.ee/rgdeansius

*****

Cerita SeKe
12. Menghibur Sahabat
- Type UKE -

Namanya Angga, teman juga sahabat gue yang paling kental semenjak masa SMA hingga sekarang kami berkuliah. Walau kami berbeda universitas dan kota, baik gue maupun Angga pasti akan menyempatkan diri untuk pergi saling mengunjungi setidaknya sebulan sekali. Bahkan di antara teman-teman kami semasa SMA, atau bahkan teman kampus kami masing-masing sendiri yang mengenal gue dan Angga akan beranggapan bahwa gue sudah seperti pacarnya saja.

Hahaha! Dalam mimpi gue, besar harapan jika hal tersebut bisa terjadi. Pasalnya memang sejak kelas 10, ketika pertama kali gue mengenal Angga ini gue sudah jatuh hati terhadapnya.
Gayanya yang slengekan namun sikap yang ramah. Anak yang mudah bergaul dan sangat terkenal seantero sekolah. Jelas Angga menjadi sosok cowok yang diincar oleh semua cewek atau mungkin cowok juga di sekolah kami dulu.

Beranjak kuliah, makin jadi saja kegantengan dan kegagahan Angga ini merekah. Dengan kulit sawo matang cerah, tatapan mata tajam, pembawaan yang berwibawa, bisa gue bilang memang semakin dewasa Angga menjadi semakin menarik di mata gue. Matang, itulah yang mungkin bisa gue deskripsikan dari sosok sahabat gue ini.

'Angga, gue lagi di travel nih sekarang. Ntar lo jemput gue di tempat biasa ya.' Tulis gue dalam pesan singkat kepada Angga.
Tak berselang lama, ia membalas pesan gue.
'Hehe, sorry gue ga bisa jemput lo. Lagi di kota J nih.' Balasnya.
'Lah? Lo sampe kapan disana? Terus gue ntar gimana?'
'Lo cek aja di bawah kantong laundry gue, ada kunci cadangan gue isolasi disana.' Ga tau, gue ada rencana mau nembak dia. Doain ya.'

Gue menghela nafas panjang karena gue rasa bulan ini gue tak dapat bertemu dengan Angga. Bukan masalah besar sebenarnya, hanya saja buat apa gue mampir ke kota ini jika tidak bertemu dengannya? Toh gue juga tidak punya teman lain yang gue anggap dekat di sini.
Begitu sampai di kamar kosannya, gue merebahkan badan di atas kasur. Kamar berantakan khas anak kosan cowok. Tergantung di sana beberapa kaos dan jaket-jaket. Segera gue ambil satu kaos yang gue jamin sudah dipakai oleh Angga namun belum ia cuci. Kaos itu gue gunakan untuk menutup wajah gue, menghirup aroma tubuhnya yang masih tersisa disana, membuat gue bisa tenang hingga tak terasa gue memejamkan mata tertidur.

Karena sampai di kosan Angga ini sudah malam hari dan gue langsung tertidur saat tiba disana, bangun-bangun gue dapati matahari sudah bersinar. Memang tidur dengan mencium bau orang yang di sayang ini sungguh menenangkan.
Gue cek hp gue yang masih tidak ada balasan dari Angga dari terakhir kali gue mengabari bahwa gue sudah berada di kosannya. Yang gue tahu, Angga pernah bercerita ada sosok cewek kenalannya yang sedang berkuliah di kota J. Angga seringkali bercerita tentang cewek ini, memuji kecantikan dan sikap baiknya, sesekali memamerkan isi chatingan mereka yang dipenuhi oleh saling melempar foto selfie memberi kabar.

Di satu sisi, mau cemburu pun gue tak mampu. Gue siapanya Angga? Gue hanyalah seorang sahabat dekat yang Angga miliki, satu dari sekian banyak sahabat yang hadir di hidupnya. Walau gue pernah membuka hati dengan cowok lain, namun tetap saja bayangan Angga selalu muncul. Mau bagaimanapun cowok-cowok lain yang pernah dekat dengan gue mengejar gue, bahkan tidur bersama gue, tetap saja hati gue akan berlabuh pada diri Angga. Mungkin sampai nanti gue mendengar kabar saat ia pulang bahwa ia sudah resmi berpacaran dengan cewek ini. Nampaknya gue juga sudah harus move on.

Gue putuskan siang ini juga untuk pulang kembali ke kota gue karena buat apa berdiam diri disini. Saat sedang mencari tiket pulang, tiba-tiba Angga mengirimkan pesan.
'Mat, lo masih di kosan gue kan?' Tulisnya.
'Masih. Baru mau cari tiket balik. Nape?'
'Gue lagi otw balik, udah di kereta, ntar malem sampe. Jemput gue ya.'
'Hah? Cepet banget?'
'Ntar gue cerita.'

Cerita seKe - Type Ke (Uke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang