seKe - 6. Kejadian di Private Gym

342 2 0
                                    

Cerita seKe
6. Kejadian di Private Gym
- Type UKE -

Memang ada saja selera orang-orang kaya ini, tak tahu apa maksud dan tujuannya mereka merancang demikian, namun terserah mereka saja secara mereka yang memiliki dana untuk menciptakan apapun yang mereka mau.
Itulah pikiran gue saat pertama kali melihat desain rumah milik om dan tante. Dibilang rumah pun rasanya juga tak pantas. Apa yang gue saksikan sekarang bersama dengan penjelasan mereka, bangunan ini lebih cocok disebut sports club, fitness centre, atau tempat gym. Bagaimana tidak? Di tanah luas yang tak tahu berapa besar ukurannya, hanya saja akan ada swimming pool semi indoor disana, tempat sauna, area gym, ruangan kelas olahraga, hingga mini entertainment room.

"Nah Sabin, ini rancangannya rumahnya kamu sudah liat kan? Gimana menurutmu?" Tanya om dengan senyum lebar.

"Bagus om. Tapi bentar dulu, ini om mau bangun rumah apa tempat gym ya? Kok kayak lebih gede area untuk olahraganya ya?" Tanya gue.

"Nah itu Sabin, awalnya sih emang buat rumah si Tina sama Bekti suaminya. Cuma kalo diliat-liat si Tina sama Bekti kan suka olahraga banget, jadi Tina minta untuk dibuatin aja tempat gym khusus untuk mereka berdua. Ya om sebagai orang tua nurut aja apa mau anak lah." Jawabnya enteng, sementara gue cuma tersenyum sopan.
"Setelah ditimbang-timbang, rasanya ini bakalan jadi fitness center aja. Nanti om beliin Tina sama Bekti rumah deket sini dan kamu yang kelola tempat ini. Secara kan kamu dulu kerja di hotel, tau lah gimana proses hospitality yang baik." Om menepuk pundak gue.
"Kamu mau kan bantuin om sama tante? Bantu sodara mu juga."

Gue cuma tertawa khas korporat. Tak tahu harus menanggapi apa.
"Tenang aja, di lantai dua akan om kasih area privat buat kamu sama Tina dan Bekti istirahat. Ada dua kamar, kamu pakai satu kamar dan nanti Tina pakai kamar satunya lagi. Kamu bisa tinggal di atas sana."

Setelah acara berkeliling ini selesai, om menjelaskan tentang tujuannya mengajak gue kesini. To the point ia meminta gue untuk mengelola fitness center ini sepenuhnya yang rencana akan selesai sekitar 6 bulan lagi. Dia agak sedikit memaksa, namun gue sendiri tak dapat menolak permintaannya ini. Gaji yang ditawarkan, fasilitas, juga kebebasan mengatur usaha ini yang gue dapatkan dari om membuat gue juga tidak bisa mengelak tawarannya.

Gue tahu jika om gue ini sangatlah baik terhadap gue, keluarga gue lebih tepatnya. Sejak dulu saat keluarga besar kami sedang susah, masnya atau papa gue lah yang membantu om atau adiknya ini sekolah hingga bekerja dan pada akhirnya ia jauh lebih sukses dibandingkan keluarga gue. Dan mungkin ini adalah salah satu cara om untuk membalas jasa masnya atau papa gue dengan memberikan gue kehidupan yang lebih baik. Secara gue adalah anak tunggal dan yatim piatu, kedua orang tua gue sudah wafat sejak gue SMA. Gue berjuang sendiri hingga usia gue sudah menginjak umur 30 tahun ini. Walau om sudah sangat baik mau menampung gue, namun gue menolaknya halus.

"Please ya Sabin, kali ini jangan nolak permintaan om. Kita ini keluarga, om juga utang budi banyak banget sama papa kamu. Sekarang saatnya om mau ngebales semua apa yang papa kamu korbankan buat om." Matanya berkaca-kaca saat berkata demikian.

"Baik om, aku ambil tawaran om ya. Makasih banyak ya om." Jawab gue dan gue lihat tangisan om mulai pecah. Baru kali ini gue melihat seorang pria dewasa menangis.

"Om yang makasih sama kamu Sabin." Balasnya terharu.
"Sekarang, tinggal kamu cari cewek ya, cari calon istri yang baik buat dampingi kamu. Gak usah mikir aneh-aneh, apalagi masalah uang. Om bakalan bantu kamu pokoknya, kamu udah kayak anak om sendiri. Inget ya Sabin." Kali ini gue tersenyum kecil.

—————

Hingga akhirnya waktu pembukaan fitness center ini tiba. Gue sudah bekerja disana sebelum tempat ini buka, mulai merekrut karyawan dan menjalankan aktivitas marketing untuk memperkenalkan tempat ini ke khalayak luas. Tina dan Bekti juga turut membantu pekerjaan ini meski hanya sebagian kecil.

Cerita seKe - Type Ke (Uke)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang