10.Menyesal

154 30 10
                                    

Hujan sudah reda, namun rindunya masih terasa.

.
.
.
.
.
.
.

Rima menatap dua orang yang sedang bercanda tawa dengan tatapan tajam, membuat Kory dan Laura hanya saling pandang, mereka bingung.

"Kenapa?" tanya Laura tak bersuara kepada Kory, dan Kory membalas dengan mengedikkan kedua bahunya.

"Nggak tau," jawab Kory, juga tak bersuara.

Kory dan Laura tau siapa yang tatap tajam oleh Rima, itu Dzaki dan Janeta. Mereka berdua asyik bercanda ria nampak seperti dunia hanya milik berdua.

Walaupun sebenernya Rima tidak bisa melihat wajah Janeta dengan jelas karena gadis itu membelakangi dirinya, namun itu sudah cukup untuk membuat Rima ingin mencabik-cabik wajah Janeta.

Rima sudah pernah bilang bahwa dia akan melupakan Dzaki, namun ini apa? Rima nampak kesal melihat mereka berdua yang bermesraan seperti itu, membuat hati Rima panas dan terbakar.

Daritadi, Kory serta Laura juga tidak mau berbicara, takut-takut Rima akan marah karena mereka bersuara atau mungkin dianggap mengganggu nya?

"Kecentilan banget sih!" celetuk Rima kesal.

Kory dan Laura otomatis saling pandang lagi begitu telinga keduanya mendengar celetukan yang berasal dari mulut Rima.

Rima berdecak. "Gua pergi aja deh, disini nggak nyaman soalnya." tanpa menunggu jawaban dari Kory maupun Laura, Rima langsung berjalan pergi meninggalkan kedua insan itu yang masih sibuk dengan makanannya masing-masing.

"Dia cemburu?" tanya Laura.

Kory mengedikkan bahunya. "Nggak tau, tapi katanya kemarin bakal lupain Dzaki." jawab Kory, hanya itu yang dia tau.

"Kita susul dia?" usul Kory.

Laura menggeleng. "Jangan deh, kayaknya dia lagi butuh waktu buat sendiri dulu." jawab Laura lalu kemudian lanjut memakan bakso nya.

Kory hanya mengangguk saja lalu melakukan hal yang dilakukan oleh Laura. Dia juga tidak ingin menganggu Rima, dia sudah cukup melihat Rima terisak hebat kemarin. Itu saja, dia tidak mau melihat Rima seperti itu lagi.

Rima memejamkan kedua matanya, bibirnya bergetar ketika mengingat kejadian yang ia lihat tadi sewaktu di kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rima memejamkan kedua matanya, bibirnya bergetar ketika mengingat kejadian yang ia lihat tadi sewaktu di kantin. Dzaki seperti tak menghargai perasaan Rima sama sekali, ia dengan mudah melupakan semua kenangan bersama gadis tersebut.

Dzaki sekarang sedang asyik dengan dunia nya sendiri bersama Janeta, sementara Rima? Gadis itu kembali terpuruk lagi. Rasanya jika diberi kekuatan, ia sangat ingin kembali ke masa lalu, mengulang semuanya.

Dan entah kenapa, fikiran nya selalu berfikir untuk meminta maaf kepada Dion, gadis itu sekarang nampak menyesal tentang perbuatannya yang jahat pada Dion dulu.

Penyesalan[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang