Bahkan aku pun tidak tahu sehancur apa diriku nanti saat melihatmu dimiliki oleh orang lain.
.
.
.
.
.
.
.A Month Later
.
.
."Nih cepetan ganti!" ujar Dion sambil melempar kaos lengan pendek berwarna hitam polos miliknya yang baru saja ia ambil dari lemari untuk Renden, sahabatnya.
Kemudian Dion juga mencarikan celana pendek untuk Renden. Setelah menemukannya, ia langsung memberinya kepada Renden.
Sementara Renden hanya menerimanya dan langsung berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri serta berganti pakaian.
Saat ini mereka sedang berada di rumah Dion. Dion memang sengaja membawa sahabatnya itu pulang ke rumah nya setelah kejadian tadi yang menurut Dion sangat membekas di hati Renden.
Sementara Dion sendiri belum berganti baju, ia masih tetap memakai seragam sekolah putih abu-abu miliknya. Tak peduli bahwa ia masih menggunakan seragam sekolah, Dion merebahkan dirinya di kasurnya yang empuk itu.
Ia memejamkan matanya sebentar, lalu menghela nafas pelan. Yang dilakukan Dion saat ini malah membuat dirinya teringat kejadian antara Renden dan Laura tadi disekolah.
Setelah beberapa saat, Dion membuka kembali kedua matanya saat mendengar suara pintu terbuka. Itu Renden. Dia sudah selesai berganti pakaian ternyata.
Dion mengubah posisinya, yang awalnya rebahan sekarang menjadi duduk. "Yang lu bilang dilapangan tadi bener, Ren?"
Laura menatap ke arah jendela dengan tatapan sendu. Diluar, hujan masih terus mengguyur kota Yogyakarta. Membuat kenangan hujannya kembali memenuhi otaknya.
Kata-kata Renden ditengah lapangan tadi masih terngiang-ngiang dengan jelas didalam fikiran nya. Laura berfikir, apakah perbuatannya tadi salah?
Sekali lagi, helaan nafas lah yang bisa Laura lakukan sambil terus memandangi hujan di luar sana.
Fikiran nya saat ini masih tentang Renden. Iya, tentang apa yang Renden lakukan tadi, tentang apa yang Renden ucapkan tadi, dan tentang bagaimana dirinya tadi menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penyesalan[END]
Roman d'amourKau tau mengapa penyesalan diciptakan diakhir? Agar kau belajar berhati-hati, berpikir lebih matang, memperhitungkan semua keputusanmu. Sebab yang terlambat menyadari, seringkali tak bisa kembali. Banyak hal yang sulit dimengerti. Dan mungkin, disa...