11.Patah hati

85 25 32
                                    

Hati-hati, kadang beberapa ekspetasi hanya akan membuat pedih.

.
.
.
.
.
.
.
.

Laura menarik nafas nya sebelum akhirnya meminum minumannya yang sedari tadi berada di gelas yang ia bawa.

Saat ini, Laura dan Rima tengah berada di sebuah cafe untuk menenangkan diri. Lalu dimana Kory? Cowok itu sepertinya sudah ada janji dengan game online nya sehingga tidak bisa datang kesini bersama kedua gadis ini.

Kedua gadis itu sudah berjanji bahwa sepulang sekolah mereka akan mampir ke cafe terlebih dahulu dan menyuruh jemputan mereka akan menjemput mereka agak sore sedikit.

Sekali lagi, Laura mengehela nafas kembali setelah meneguk minumannya hingga tersisa setengah. Lalu menatap kendaraan dan orang berjalan kaki dari balik jendela.

Sementara Rima, gadis itu lebih memilih untuk memainkan ponselnya dengan perasaan yang sudah agak membaik dari pada saat di sekolah tadi.

Rima melirik Laura yang berada didepannya lalu menghela nafas kasar setelahnya. "Ngapain sih lu sedih kayak gitu? Masih ada banyak cowok dibumi kecuali abang gua."

Laura sama sekali tak menggubris ucapan Rima barusan, bahkan hanya sekedar untuk melirik Rima saja Laura tidak mau.

Bukannya tidak mau, namun hatinya kini sedang hancur saat melihat Varel yang bisa-bisanya berduaan dengan gadis lain dan terlihat sangat mesra.

Lalu dengan mudahnya Rima tadi mengatakan. 'Mungkin itu pacarnya Bang Varel.'

Disaat itu juga hati Laura hancur, dia merasa kalau perjuangan nya dan usahanya selama ini untuk mendekati serta mendapatkan hati Varel seperti sia-sia saja.

"Nggak usah sedih-sedih banget kayak gitu, lu kan juga bisa sama Kory atau siapalah gitu!" ujar Rima.

Laura memutar bola matanya. "Lu juga sedih karena Dzaki selingkuh terus ngapain ceramahin gua kayak gini? Lu fikir move on itu gampang?"

Rima tau move on itu sangat sulit. Namun jika dibandingkan dengan Laura maka dialah yang paling sulit move disini. Varel hanyalah gebetan Laura saja sedangkan Rima dan Dzaki sudah hampir satu tahun menjalin hubungan, apakah Rima bisa dengan mudah melupakan kenangan-kenangan bersama Dzaki sebelumnya?

Jawabannya jelas tidak. Tidak mudah bagi seorang Rima untuk bisa melupakan seseorang apalagi orang itu sudah ia anggap sebagai orang paling spesial dalam hidupnya.

Rima hanya tersenyum simpul mendengar kata kata Laura. Mau bagaimana pun dia yang paling tersakiti diantara dirinya dan Laura saat ini.

"Iya iya gua tau move on itu sulit, jadi gimana kalau kita sekarang move on bareng-bareng aja?" usul Rima.

STRONG(STRES TAK TERGOLONG)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


STRONG(STRES TAK TERGOLONG)

korii curut telah mengeluarkan ex

Rima menaikkan sebelah alisnya ketika baru saja membuka aplikasi whatsapp dan disambut dengan Kory yang mengeluarkan Dzaki dari grup tersebut sekitar sepuluh menit yang lalu.

Penyesalan[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang