- Jangan lupa pas baca book ini sambil dengerin lagu romance, dijamin vibes-nya makin kerasa, hihi -
Gadis bersurai pendek itu tertawa canggung saat dirinya dikelilingi oleh para Pilar yang mengucapkan selamat kepadanya
"Terima kasih semuanya," balas [Name] sambil tersenyum simpul.
"Ternyata orang baik yang pernah menolongku adalah kau, sampai sekarang aku masih tidak percaya..." ujar Pilar Ular, hal itu membuat [Name] menggaruk kepalanya tak gatal.
"Siapa sangka ternyata [Name] lah orang yang menolong saat itu, kau pantas mendapatkan gelar Pilar, kawan!" Sambung uzui sambil memegang bahu [Name]
"Umu! [Name] memang luar biasa!" Suara Pilar api yang selalu bersemangat membuat gadis itu semakin malu, halah malu - malu kucing itu mbak nem
Mbak nem : bacot author!
Setelah semua Pilar pergi meninggalkan [Name], gadis itu pun juga berniat ingin pergi dari Kediaman Oyakata-sama, namun saat akan melangkah, tangannya terasa ditarik oleh seseorang membuat tubuh gadis itu berbalik menghadap orang tersebut
Jarak [Name] sangat dekat dengan orang itu, bahkan wajah [Name] menempel dibahunya saking tingginya, tiba - tiba [Name] merasakan sesuatu yang mendekat kearah telinganya
"Kau cantik." Satu kata yang keluar dari mulut orang tersebut berhasil membuat mata gadis itu terbuka lebar
Bahkan [Name] bisa mencium bau parfum laki - laki tersebut, dengan satu tangannya yang masih menyentuh tangan [Name], mereka berdua tetap berada diposisi seperti itu cukup lama
***
"ARRRGGGHH!! NGGAK BISA! NGGAK BISA!!" [Name] berguling - guling diatas tempat tidurnya karna kejadian bersama Pilar kabut tadi siang terus terngiang - ngiang dikepala [Name]
"Aarrgghh! Tidak! Tidak! Lama - lama aku bisa gilaa-----"
"[Name]-chann!? Kenapa kau berteriak - teriak tengah malam? Apa kau baik - baik saja?" Teriakan Shinobu mengejutkan gadis itu
"Aku baik - baik saja, Shinobu-neesan! Tadi ada kecoa! Maaf kalau menganggu!" balas [Name] mencari alasan lain, padahal dirinya itu sebenarnya masih salting dengan Pilar kabut
[Name] kembali menidurkan dirinya diatas futon miliknya sambil menatap langit - langit kamarnya, "Yang tadi itu bukan mimpi, kan? Semoga saja bukan mimpi." Gumamnya, senyum dibibirnya tidak luntur semenjak kejadian itu
Emang boleh sesalting itu? Mbak nem? :)
'...Terima kasih, tuhan...'
***
Kanae dan Shinobu dibuat heran oleh gadis didepan mereka sekarang ini, dia memang masih melakukan pekerjaannya membentuk - bentuk onigiri, tapi senyum diwajahnya tidak luntur sedari tadi, seperti sedang berbunga - bunga
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Part - Tokito Muichiro [END]
FanfictionApakah tidak apa-apa jika seorang kakushi sepertiku menyimpan rasa pada seorang Pilar? Terdengar tidak pantas, benarkan? Bahkan untuk memilikinya saja sepertinya adalah hal yang sangat mustahil, bagaimana jika perasaan ini akan bertahan selamanya? ...