BP 9

902 136 22
                                    

- Jangan lupa pas baca book ini sambil dengerin lagu romance, dijamin vibes-nya makin kerasa, hihi -











































Gadis bersurai pendek itu tertawa canggung saat dirinya dikelilingi oleh para Pilar yang mengucapkan selamat kepadanya

"Terima kasih semuanya," balas [Name] sambil tersenyum simpul.

"Ternyata orang baik yang pernah menolongku adalah kau, sampai sekarang aku masih tidak percaya..." ujar Pilar Ular, hal itu membuat [Name] menggaruk kepalanya tak gatal.

"Siapa sangka ternyata [Name] lah orang yang menolong saat itu, kau pantas mendapatkan gelar Pilar, kawan!" Sambung uzui sambil memegang bahu [Name]

"Umu! [Name] memang luar biasa!" Suara Pilar api yang selalu bersemangat membuat gadis itu semakin malu, halah malu - malu kucing itu mbak nem

Mbak nem : bacot author!

Setelah semua Pilar pergi meninggalkan [Name], gadis itu pun juga berniat ingin pergi dari Kediaman Oyakata-sama, namun saat akan melangkah, tangannya terasa ditarik oleh seseorang membuat tubuh gadis itu berbalik menghadap orang tersebut

Jarak [Name] sangat dekat dengan orang itu, bahkan wajah [Name] menempel dibahunya saking tingginya, tiba - tiba [Name] merasakan sesuatu yang mendekat kearah telinganya

"Kau cantik." Satu kata yang keluar dari mulut orang tersebut berhasil membuat mata gadis itu terbuka lebar

Bahkan [Name] bisa mencium bau parfum laki - laki tersebut, dengan satu tangannya yang masih menyentuh tangan [Name], mereka berdua tetap berada diposisi seperti itu cukup lama























***



















"ARRRGGGHH!! NGGAK BISA! NGGAK BISA!!" [Name] berguling - guling diatas tempat tidurnya karna kejadian bersama Pilar kabut tadi siang terus terngiang - ngiang dikepala [Name]

"Aarrgghh! Tidak! Tidak! Lama - lama aku bisa gilaa-----"

"[Name]-chann!? Kenapa kau berteriak - teriak tengah malam? Apa kau baik - baik saja?" Teriakan Shinobu mengejutkan gadis itu

"Aku baik - baik saja, Shinobu-neesan! Tadi ada kecoa! Maaf kalau menganggu!" balas [Name] mencari alasan lain, padahal dirinya itu sebenarnya masih salting dengan Pilar kabut

[Name] kembali menidurkan dirinya diatas futon miliknya sambil menatap langit - langit kamarnya, "Yang tadi itu bukan mimpi, kan? Semoga saja bukan mimpi." Gumamnya, senyum dibibirnya tidak luntur semenjak kejadian itu

Emang boleh sesalting itu? Mbak nem? :)


















'...Terima kasih, tuhan...'


















***



















Kanae dan Shinobu dibuat heran oleh gadis didepan mereka sekarang ini, dia memang masih melakukan pekerjaannya membentuk - bentuk onigiri, tapi senyum diwajahnya tidak luntur sedari tadi, seperti sedang berbunga - bunga

Best Part - Tokito Muichiro [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang