BP 21 (END)

1.1K 87 45
                                    

Warning!! Long chapter!!


- Thank you so much, Yuta... -











Cahaya putih menyapa mata gadis itu, mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha duduk dan menjelajahi pandangannya ke sekitar, matanya bisa melihat, namun tempat ia berada sungguh tidak ia kenali sama sekali

Padang rumput nan hijau dan luas, dengan satu buah pohon besar yang berdiri disana, langitnya putih, tidak biru, seperti dipenuhi oleh awan

[Name] kembali tersadar dan tersenyum, "Akhirat rupanya... " Ujarnya mengira.

Seorang anak kecil berjalan kearah [Name], tanpa gadis itu sadari, anak kecil tersebut sudah berdiri dibelakangnya, "Kenapa Neesan disini?"

Gadis itu tersentak hebat, membalikkan badannya kearah sumber suara, ternyata  sosok Yuta sedang berdiri dengan senyuman khas anak kecil itu, "Yuta... "

Sebuah pelukan langsung dilayangkan oleh [Name], pelukan yang melampiaskan rasa rindu yang terpendam selama ini akan sang adik tersayang, kini mereka bertemu kembali ditempat yang tak terduga, diwaktu yang tidak terduga

"Ugh! Yuta sesak Neesan... " Rengek anak kecil itu, otomatis kakaknya itu melepaskan pelukannya.

"Gomen, Neesan kangen banget sama Yuta... " Jelas [Name] sembari menghapus air matanya yang mengalir dipipinya.

"Yuta juga kangen bangett sama Neesan, tapi kenapa Neesan cepat - cepat nyusul Yuta, sih?" Kesal anak kecil itu, mulutnya mengerucut ala anak kecil.

[Name] menggelengkan kepalanya, lalu mengajak adiknya untuk ikut duduk, "Iblis sudah tidak ada."

"Yuta tahu kok, karna Yuta selalu melihat Neesan, tapi Yuta nggak suka kalau Neesan disini,"

"Eh? Kenapa? Kalau Neesan disini kan bisa nemenin Yuta..." Yuta malah menggeleng tidak setuju.

"Pokoknya Neesan nggak boleh disini, Neesan harus nikah, terus punya anak, harus hidup bahagia, bukan disini."

Lagi - lagi [Name] dibuat diam oleh adiknya, "Hidup itu berat Yuta, Neesan mau disini aja."

"Neesan mau Yuta pukul, ya?" [Name] terkekeh geli, ciri khas Yuta marah memang seperti itu, dan selalu berhasil membuat [Name] kembali tersenyum

"Kalau nanti Neesan balik lagi, banyak hal yang bakal berubah dan udah nggak kayak biasanya, Neesan takut... "

"Ayah sama ibu masih kayak dulu, ya?" Tanya Yuta penasaran dan dijawab anggukan oleh kakaknya, terlihat Yuta menghela napas

Mengambil tangan kakaknya dan digenggam erat, walaupun tangannya jauh lebih kecil, "Neesan harus pikirin mereka, banyak yang udah nunggu Neesan, jangan bikin mereka sedih."

Sudah lama [Name] merindukan saat - saat mengobrol dengan Yuta, karna Yuta juga [Name] jadi paham bahwa berdamai dengan kepergian yang disebabkan oleh kematian adalah hal yang paling berat dalam hidup

Jikalau [Name] memutuskan untuk tetap disini bersama Yuta, mereka yang sudah menunggu dirinya akan merasakan kepergian tersebut, "Bahkan mereka masih bisa hidup karna bantuan Neesan, kalau Neesan nggak kembali, mereka pasti bakal ngerasa bersalah,"

Best Part - Tokito Muichiro [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang