UW - 1. HALO! CALON SUAMI

810 58 6
                                    

ㅤㅤ Bagian satu ⎯ Halo! Calon suami.


"Salah satu resiko dari mencintai seseorang terlalu dalam adalah tidak ingin kehilangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Salah satu resiko dari mencintai seseorang terlalu dalam adalah tidak ingin kehilangannya."

⎯ Teddy Indra Wijaya⎯

Melangkah tergesa-gesa menjadi bentuk penyesalan yang dilakukan oleh Lyvia Elaila Azlan karena keterlambatan dirinya dalam acara temu kangen bersama ketiga sahabatnya. Hari ini terasa sangat melelahkan baginya, selain pekerjaan yang dirasa tak kunjung selesai, beberapa keluhan dari konsumen tentang pelayanan yang dilakukan oleh karyawannya terdengar langsung melalui kedua telinganya dan hal tersebut turut serta menambah pekerjaannya.

"Disini!"

Senyumnya mengembang dengan sempurna tak kala menemukan ketiga sosok yang dicarinya. Langkahnya terayun menuju tempat dimana mereka menunggu selama satu jam lamanya.

"Assalamualaikum, para sahabat surgaku." Lyvia menyatukan kedua tangannya bertujuan untuk menyampaikan salam keselamatan yang diajarkan oleh Nur Jannati, muslimah syar'i yang sudah belasan tahun menjadi sahabatnya. "Apa kabar kalian? Kangen banget please nggak bohong!" pekik Lyvia senang bukan main.

"Waalaikumsalam, Lylyput si manusia paling sibuk. Alhamdulillah kita bertiga baik, lo sendiri gimana?" jawab Janna.

Lyvia mendudukkan dirinya setalah selesai bercipika-cipiki manja dengan Sheila Marwati, gadis solehot yang penampilannya sama sekali tidak menunjukkan perubahan kejalan yang lurus.

"Alhamdulillah, gue juga baik tapi merasa nggak baik juga. Imbang lah ya, toko cabang lagi banyak masalah minggu-minggu ini. Maaf ya bikin kalian nunggu lama," ucap Lyvia merasa tak enak. Ia menarik nafasnya seraya menatap lesu pada ketiga sahabatnya. "Hari ini banyak banget keluhan dari konsumen yang masuk ketelinga gue. Gatau lagi deh kalo udah masuk ketelinga Bang Rajash, harus siapin dulu mental baja sebelum pulang kerumah," sambungnya menceritakan tentang permasalahan hari ini yang membuatnya datang terlambat.

Zeana Abidin, gadis yang mengenakan kerudung berwarna mocca ala hijabers masa kini membawa pundak Lyvia yang merosot kedalam pelukannya. Menepuk-nepuk punggung gadis yang selalu membuatnya iri perihal hidupnya. "Gapapa, sabar ya, Ly. Tetap semangat! Jalani aja meskipun harus sambil nangis bombay," hibur Zeana.

Lyvia terkekeh dalam anggukan kepalanya. "Kalo dikumpulin air mata gue bisa ngalahin Danau Toba kayanya, btw kalian udah pada makan?" tanyanya tak kala melihat meja persegi yang mereka kelilingi hanya diisi dengan tiga minuman manis tanpa teman-temannya.

Unexpected Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang