UW - 3. MISI MENCARI JODOH

422 35 0
                                    

Bagian tiga ⎯  Misi mencari jodoh.

"Tidak ada sesal yang datang diawal, ia mempermainkan perasaan terdalam dari jiwa manusia dengan baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak ada sesal yang datang diawal, ia mempermainkan perasaan terdalam dari jiwa manusia dengan baik. Mengolahnya untuk saling menyerang dan menabuh genderang perang. Hingga akhirnya menumpuk duka yang harus dirasakan setiap detiknya."

⎯ Teddy Indra Wijaya⎯


Gelak tawa memenuhi sudut Pono Cafe yang kini tengah digandrungi oleh kaula muda, menjadi top tier pada kategori tempat nongkrong paling populer dikawasan tersebut.

Sore hari ini nampaknya dunia hanya berputar untuk seorang gadis yang tengah berbahagia dengan beberapa foto dalam genggaman tangannya.

"Shei, saran dari gue lo berobat gih sana. Lama-lama ngeri juga gue bergaul sama lo," seru seorang pria berkacamata yang sedari tadi menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku teman SMP-nya itu.

Sheila yang sadar jika Jayden Kalingga tengah mengejeknya segera saja tanpa ampun menendang keras tulang kering milik pemuda dihadapannya itu hingga mengaduh kesakitan.

"Anjir! Sakit bego," keluh Jayden melirik sinis pada Sheila yang acuh.

"Lagian, lo nggak bisa banget liat gue bahagia. Btw, urusan kita masih panjang ya kedepannya dan lo harus konsisten sama hasil yang kaya gini," ucap Sheila seraya melemparkan foto-foto yang menjadi alasan kenapa dirinya sebahagia ini.

Mendengar itu Jayden mendecih malas, jika saja tidak ada pundi rupiah yang akan menguntungkannya ia tidak akan pernah mau bekerja sama dengan gadis ular dihadapannya.

"Yaelah, urusan receh itu. Serahin aja semuanya sama gue, lo cukup nikmatin hasilnya sambil minum kopi. Tapi gue heran nih, bukannya lo berdua itu sahabatan ya? Sepengatahuan gue kalian sedeket ini di sosial media," kata Jayden menyatukan dua jari telunjuknya pada Sheila. Ia penasaran akan apa yang terjadi hingga membuat gadis dihadapannya itu memiliki rencana ekstrim seperti ini.

Rasa penasaran Jayden nampaknya disambut antusias oleh Sheila yang kini menyelipkan anak rambutnya sebelum menangkup dagu miliknya di atas meja.

"Iya kita sahabatan sih, tapi gimana dong? Gue 'kan tipe orang yang nggak mau kalah saing. Jadi seenggaknya gue harus sedikit berkorban untuk membahagiakan diri sendiri sebelum gue membahagiakan orang lain. Duh, lo tuh kaya yang nggak tahu dunia sosial media aja, pencitraan itu. Lumayan 'kan kalo gue kecipratan banyak hal dari mereka," jelas Sheila seraya mengedipkan sebelah matanya dengan menyeringai pada Jayden.

"Kocak! Sakjiw kata gue teh, pantes aja dulu anak kelas ogah temenan sama lo. Ratu drama," ringis Jayden sedikit merasa bersalah pada korban Sheila karena dirinya turut andil menjalankan misi gadis dihadapannya.

Bukannya tersinggung Sheila justru merasa bangga karena Jayden tanpa ragu mengutarakan kejujuran padanya.

"Emang iya, gue sakit jiwa dan gue suka itu. Di dunia ini bumi tuh cukup berputar buat gue aja, orang lain cuma boleh kebagian sisanya."

Unexpected Wedding Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang