Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen ya!!
***
Mereka bertiga masih terus memperhatikan sang gitaris itu dari samping panggung.
Meskipun belum dapat melihat wajahnya dengan jelas, alunan gitar elektrik yang ia mainkan begitu memukau. Cia yang penasaran tidak bisa menahan diri dan memutuskan untuk menerobos kerumunan, menuju depan panggung untuk melihat sang gitaris dengan lebih jelas."Eh ci, lo mau kemana?" ujar Abyan yang melihat Cia pergi meninggalkan mereka.
"Kayaknya dia mau liat di depan deh, ayo yan" ajak Arvind.
Abyan dan Arvind yang melihat Cia bergerak maju, segera mengikutinya untuk tidak melewatkan momen tersebut.
Abyan, Arvind dan Cia sudah berada di depan panggung tepat di depan sang gitaris. Abyan dan Arvind yang melihatnya langsung terkejut, ternyata yang bermain gitar itu...
...
"Loh, gavin?" ucap Arvind dengan kaget.
"Kok bisa njir? katanya udah gak mau main gitar lagi" Abyan mengernyitkan dahi karena heran.
Mereka tidak menyangka bahwa Gavin akan kembali bermain gitar setelah mengumumkan pensiunnya. Abyan mengerutkan dahi, merasa heran dengan keputusan Gavin.
"Ternyata cowok yang nolongin gue kemarin keren juga. Gue suka sama cara dia main gitar" gumam nya.
Cia, yang masih terpesona dengan permainan gitar Gavin, bertanya kepada Abyan dan Arvind apakah mereka kenal dengan Gavin.
"Abyan, Arvind, kalian kenal sama dia ga?" tanya nya dengan penuh antusias.
Abyan dan Arvind saling pandang sejenak sebelum menjawab.
"I-iyaa.. kenal, kenapa emang?""Mau kenalan sama dia juga?"
"Kagak, dah kenal gue mah" jawabnya sambil menatap ke arah Gavin.
"Lo pernah ketemu dia sebelumnya?" tanya Abyan.
"Iya, kemarin dia nganterin gue pulang"
"Lo dianterin sama dia?" kata Abyan dengan nada kaget.
Abyan terlihat sedikit terkejut dengan jawaban Cia. Mereka tidak menyangka bahwa Cia sudah kenal dengan Gavin.
Cia mengangguk dan bertanya, "Kenapa? kok kyk kaget gitu"
Abyan mencoba menjawab dengan hati-hati, mencoba menutupi perasaannya yang sedikit cemburu.
"Ah, gapapa. Cuma kaget aja, gue gak nyangka aja kalian udah saling kenal."
"Kalian temen deket nya Gavin ya?" tanya Cia.
"K-kita... udah-" ucapan Arvind terpotong oleh perkataan Abyan, "Gak, kita gak teralu deket sama dia."
"Ooh gitu.." Cia terus menatap Gavin dengan tatapan penuh kagum.
Sedangkan Abyan merasa sedikit kesal dalam hatinya. Dia merasa cemburu karena Gavin selalu berhasil mendapatkan perhatian dari cewek yang dia suka, "awas aja lo vin, gue ga akan ngebiarin lo ngedapetin apa yang lo mau!" Pikirannya pun terbaca oleh Cia yang memiliki kekuatan telepati.
Cia terheran-heran, dan bertanya "ngedapetin apa yan? kenapa sama Gavin?" tanya nya yang membuat Abyan dan Arvind bingung.
Arvind menoleh ke arah Abyan, lalu ia ikut bertanya "Dia ngomong apa?"
Cia yang sadar akan situasinya, langsung menjadi gugup dan bingung. Dia tidak tahu bagaimana harus menjelaskan kejadian itu bahwa dia memiliki kekuatan telepati yang bisa membaca pikiran orang yang ada disamping nya.
"Mampus gue keceplosan lagi, dia ga bakal percaya kalo gue bisa baca pikiran dia" batin Cia.
"Eh, sorry. Kayaknya gue tadi salah denger." Cia menjawabnya dengan kalimat yang terbata-bata.
_________________________________
Abyan dan Arvind saling bertatap, bingung dengan apa yang terjadi. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara Cia dan Gavin. Namun, mereka memutuskan untuk tidak mempermasalahkannya dan tetap menikmati acara itu. Tapi sepertinya tidak dengan Abyan?
Next...
Jangan lupa vote dan komen ya, biar makin semangat up nya 🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenade of Love
Non-FictionSerenade Of Love : You and Me Kisah persaingan dan pencarian cinta di antara 3 laki-laki dengan 1 gadis. Ciara Aeleasha, terlahir dari keluarga sederhana, memiliki bakat luar biasa dalam bidang musik. Dengan sifat ceria dan penuh perhatian, dia men...