Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen ya~❤
***
Arvind hanya memandangi mereka bertiga yang pergi menjauh dari nya. Lalu Arvind menghampiri tempat duduk Abyan dan Cia yang tidak terlalu jauh darinya.
"Ci, yang nyenggol lo tadi si Joy kan?" tanya Arvind, mencoba mencari kejelasan.
Namun, Cia hanya diam dan memilih untuk tidak menjawab. Arvind yang paham akan keadaan Cia pun mengiyakan. Dia menghela nafas dan mencoba memastikan bahwa Cia baik-baik saja.
"Lo gapapa kan ci?" tanya Arvind dengan nada khawatir.
Cia menjawab dengan menganggukkan kepala, memberi tahu Arvind bahwa dia baik-baik saja meskipun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Arvind merasa lega melihat Cia mengiyakan.
"Bahaya kalo sampe si joy nandain cia, bisa-bisa dia di tindas habis-habisan" batin Arvind.
Tanpa disadari bahwa Cia memiliki kekuatan telepati yang memungkinkannya mendengar pikiran orang di sekitarnya.
Cia, yang mendengar pikiran Arvind, merasa lega bahwa Arvind juga menyadari potensi bahaya yang mungkin dihadapinya. Dia tidak ingin mengulangi kesalahan di festival sebelumnya. Cia masih merasa sedikit khawatir dengan kemampuan telepatinya. Dia ingin memastikan bahwa kekuatan itu tidak terlalu mengganggu atau mengintimidasinya.
"Gue harus lebih hati-hati, biar ga keceplosan kayak kemarin" pikir Cia dalam hati.
...
Lylia datang membawa makanan baru untuk Cia. Dia dengan ramah menawarkan makanan tersebut kepada Cia, menyadari bahwa Cia mungkin merasa lapar setelah insiden tadi.
"Nih Ci, lo pasti udah laper banget kan" kata Lylia sambil tersenyum.
"Makasih ya li" ucap Cia dengan penuh rasa terima kasih.
Abyan dan Arvind, yang tidak mengenali Lylia, penasaran dengan kehadirannya. Abyan pun bertanya kepada Cia "Dia siapa, Ci?"
Cia menjawab dengan ramah "Dia temen sekelas gue, namanya Lylia."
Lalu Abyan memperkenalkan dirinya terlebih dahulu "Hai gue Abyan, and ini Arvind temen gue."
Arvind menyapa Lylia dengan ramah "Hai, Lylia."
Lylia hanya menganggukkan kepala sebagai balasan sambil menjawab "Iya, hai juga. Gue tau kok kalo kalian berdua, Abyan sama Arvind."
Pernyataan Lylia membuat Cia penasaran. Dia bertanya kepada Lylia "Tau darimana li?"
Lylia menjawab dengan agak malu, tatapan matanya bergerak-gerak. "Eee itu, mereka kan cukup populer, jadi ga heran kalo banyak yang kenal."
Abyan dan Arvind tersenyum kecil mendengar jawaban Lylia. Abyan merasa bangga dengan popularitas itu dan dengan bangganya dia menjawab "Ooh iya ya, cukup populer ya hehehe."
Namun, Cia penasaran dan bertanya dengan santainya, "Populer darimananya?"
Lalu Arvind mencoba menjawabnya dengan basa-basi "Ooh itu, mungkin gara-gara kita ini orangnya baik kali ya? suka ikut kegiatan sama acara-acara di sekolah."
Abyan tertawa kecil mendengar jawaban Arvind yang sedikit mengada-ada "Nahh bener itu."
Namun, Lylia dengan polosnya bertanya lebih lanjut "Acara? Tapi kok kemarin pas festival kalian ga ikut?"
Pertanyaan Lylia membuat Abyan dan Arvind sedikit bingung dan panik. Mereka saling pandang sejenak, mencoba mencari alasan yang tepat untuk menjelaskan kejadian itu.
Abyan akhirnya menjawab dengan canggung "Ha Ha Ha, I-itu kita lagi ada urusan penting jadi ga bisa ikut festival kemarin."
Cia, yang mengetahui bahwa Abyan dan Arvind sebenarnya tidak sibuk dan sedang menonton festival bersamanya kemarin, langsung menyela dengan nada heran "Urusan apaan? Kalian kemarin kan nonton bareng gue."
Abyan dan Arvind terkejut mendengar pernyataan Cia. Mereka saling pandang, menyadari bahwa Cia mengetahui kebenaran di balik alasan mereka yang sebenarnya. Mereka merasa sedikit malu karena terjebak dalam kebohongan.
Mereka saling menatap satu sama lain dalam keheningan. Tidak ada yang mengucapkan kata-kata, dan suasana menjadi sedikit canggung. Namun, Lylia dengan cepat menyadari situasinya dan mencoba mengubah topik pembicaraan.
"Eh buruan , bentar lagi masuk kelas" kata Lylia dengan semangat, mencoba meredakan ketegangan.
Semua setuju dengan pernyataan Lylia dan mereka beranjak dari tempat duduk mereka. Mereka bergegas menuju kelas, meninggalkan momen yang agak canggung tadi di belakang mereka.
"Elu si vind" bisik Abyan ke Arvind dengan sedikit menyenggolnya.
Next...
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenade of Love
Non-FictionSerenade Of Love : You and Me Kisah persaingan dan pencarian cinta di antara 3 laki-laki dengan 1 gadis. Ciara Aeleasha, terlahir dari keluarga sederhana, memiliki bakat luar biasa dalam bidang musik. Dengan sifat ceria dan penuh perhatian, dia men...