𝐏𝐗𝐕𝐈 : Lylia

20 18 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak vote dan komen nya ya~❤

***



Pada keesokan harinya...

Suasana di SMA Harmoni kembali seperti biasa. Kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan tenang, tanpa hiruk pikuk masalah Gavin dan Abyan yang sempat menghebohkan hari sebelumnya. Semua itu seolah menjadi kenangan yang cepat dilupakan.

Di kelas 10, kita menemukan Cia, siswa pindahan baru yang masih beradaptasi dengan lingkungan barunya. Ia duduk di bangku belakang, diam, mencoba memahami dinamika kelasnya. Meski ia baru saja pindah, Cia belum memiliki teman dekat. Ia lebih banyak menghabiskan waktu dengan diam, menatap keluar jendela, atau tenggelam dalam bukunya.

Namun, ada satu orang yang mencoba merengkuhnya. Lylia, seorang siswi yang dikenal ramah dan hangat, berjalan mendekati bangku Cia. Dengan senyum ramah di wajahnya, dia berkata, "Hai, Cia. Mau ke kantin bareng nggak nanti? "

Cia menoleh, menatap Lylia sejenak sebelum akhirnya mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cia menoleh, menatap Lylia sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Oh oke, aku mau" jawabnya dengan senyum tipis.

Saat Lylia mengajak Cia ke kantin, suaranya terdengar oleh tiga murid lainnya yang ada di kelas. Dua di antaranya adalah perempuan dan satu lagi adalah laki-laki. Mereka bertiga dikenal sebagai perundung di sekolah ini, seringkali membuat masalah dan mengganggu murid lain.

Mereka tidak menyukai Lylia, menganggapnya sebagai gadis yang sok polos. Mendengar Lylia mengajak Cia ke kantin, mereka bertiga tidak bisa menahan tawa. Mereka berbisik-bisik dan tertawa pelan, mengejek Lylia.

" look guys, ada yang mau ngajak makan bareng nieh hahaha" cibir salah satu dari mereka, sambil melirik ke arah Lylia dan Cia. "Kayak bakal jdi temen baik aje yahaha."

Murid laki-laki itu menambahkan, "Iya nih, sok akrab banget sama si anak baru. Padahal siapa yang mau temenan sama dia?"

Cia, yang mendengar ejekan tersebut, merasa terganggu. Ia berbalik, menatap mereka bertiga dengan tatapan tajam. Dengan nada suara yang dingin dan dengan tegas ia berkata "Bisa diem ga lo? Yang diajak itu gue, bukan lo bertiga."

Tawa mereka bertiga terhenti sejenak, digantikan dengan kejutan dan kemudian keheningan. Mereka tidak menyangka Cia akan berani membela diri.

Namun, mereka bertiga tampaknya tidak terima dengan perkataan Cia. Salah satu dari mereka, seorang perempuan dengan rambut panjang ikal, berdiri dan mendekati Cia. "Lo tau gak kita ini siapa?" katanya dengan tatapan dingin, "Berani-beraninya lo ngomong kayak gitu."

Tidak hanya itu, salah satu dari mereka, yang tampaknya menjadi pemimpin dalam kelompok itu, menambahkan dengan nada sinis, "Anak orang miskin mana tau hahaha."

Ejekan mereka bertiga kembali mengisi ruangan, namun kali ini lebih menusuk. Mereka menertawakan Cia, mencoba menurunkan harga dirinya. Namun, apakah Cia akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja?

...




Ejekan dan cemoohan dari mereka bertiga semakin menjadi-jadi. Mereka terus menghujat dan mengejek Cia dan Lylia tanpa henti. Suasana kelas menjadi tegang, beberapa murid lainnya mencoba untuk tidak terlibat dan memilih untuk diam.

Cia, yang telah mencoba untuk bersabar, akhirnya merasa cukup. Ia tidak bisa lagi menahan rasa tidak nyaman dan kemarahan yang membara di dalam dirinya. Dengan mata yang berbinar tajam, ia beranjak dari tempat duduknya.

 Dengan mata yang berbinar tajam, ia beranjak dari tempat duduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka bertiga terdiam sejenak, terkejut melihat Cia yang berdiri. Cia menatap mereka dengan pandangan tajam, matanya menunjukkan keberanian dan ketegasan. Ia tidak akan membiarkan dirinya dan Lylia diperlakukan seperti ini.

"Emang se kaya apa lo? sampe ngatain gue miskin?" kata Cia dengan suara yang tenang namun tegas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emang se kaya apa lo? sampe ngatain gue miskin?" kata Cia dengan suara yang tenang namun tegas. "Lo bangga hanya karna uang? lawak, bangga kok sama uang, minimal sama prestasi lah"

Suasana di kelas menjadi hening, semua mata tertuju pada Cia. Apakah mereka bertiga akan menghentikan ejekannya, atau justru semakin memburuk?

Mereka bertiga terlihat tegang dan terkejut dengan keseriusan Cia. Salah satu dari mereka, yang tampaknya paling provokatif, mulai melangkah maju dengan niat yang tidak baik. Namun, sebelum ia bisa melanjutkan tindakannya, Lylia dengan cepat berdiri di antara mereka.

Lylia, dengan suara yang penuh keberanian berteriak "STOP!"

___________________________________



















Next...

Serenade of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang