Suatu hari di sebuah Mansion. Tinggallah gadis-gadis cantik nan rupawan. Tapi dengan kepribadian berbeda-beda. Mereka tinggal di satu mansion karena mereka sekolah di sekolah yang sama.
Skip, langsung ke cerita saja.
Pagi hari yang indah di sebuah mansion megah. Seorang gadis cantik dengan rambut dikuncir dua dengan pita berwarna merah muda, baru bangun dari tidur nya.
"Ah, pagi semua." Sapa gadis yang di sebut Laura Jesse. Atau biasa dipanggil Laura.
"Pagi, kau sudah bangun?" Tanya seorang gadis yang merupakan keturunan bangsawan. Dia bernama Sena Fourseasons.
"Sudah, Sena😄" Kata Laura ceria.
"Ayo kalian yang belum mandi, cepat mandi. Sarapan nya sudah mau jadi. Nanti kita telat lho..." Titah gadis yang tinggi dan berambut pirang. Ia bernama Isabel Wind. Ia yang paling tua di sana.
"Aku sudah mandi. Aku akan membantu menyiapkan sarapan saja." Kata Gadis yang memakai pakaian serba biru tua. Atau bisa dipanggil Dennis Rowan.
Dennis memang memiliki gangguan penglihatan yang menyebabkan dia tidak bisa melihat. Tapi karena nya, semua indra Dennis menjadi lebih tajam. Sehingga Dennis lebih peka terhadap sekitar dan memudahkan dia melakukan sesuatu tanpa harus melihat.
"Aku belum mandi, aku akan segera mandi." Kata gadis yang merupakan adik dari Isabel. Ia adalah Angela Wind.
"Aku akan mandi juga." Susul seorang gadis cantik yang memakai aksesoris kupu-kupu yang bernama Ellie Valencia.
"Laura, kau tidak mandi? Kau kan baru bangun tidur?" Kata gadis yang memakai kacamata bernama Beth Taylor.
"Ah, baiklah Beth. Aku akan mandi dulu." Laura berlari kecil ke kamar nya.
Karena di kamar mereka juga sudah terdapat kamar mandi nya, jadi memudahkan mereka untuk mandi dengan cepat. Singkat nya, gak perlu antre.
*Skip*
Laura selesai mandi dan menyiapkan peralatan sekolah nya. Lalu ia berjalan ke ruang makan, disana keenam gadis lainnya, ternyata sudah menunggu nya.
"Sudah selesai? Ayo cepat kita sarapan." Ajak Isabel.
Ucapan Isabel hanya diberi anggukan oleh yang lainnya.
Mereka memakan sarapan mereka dengan tenang dan menyelesaikan sarapan mereka dengan cepat. Setelah selesai sarapan, mereka berangkat ke sekolah mereka. Enam gadis lainnya pergi ke sekolah. Sedangkan Isabel, ia pergi ke kampus. Ya, karena dia yang lebih tua disini.
Di sisi lain......
Ada juga sebuah mansion mewah. Letaknya jauh dari mansion para gadis itu. Mansion yang dihuni oleh isinya para lelaki tampan semua. Bahkan banyak gadis-gadis yang menjadi fans mereka karena ketampanan mereka. Ya....walaupun kadang mereka agak bobrok gak ketulung. Tapi ketampanan mereka menutupi kebobrokan mereka.
"JIN HAYST! CEPAT BANGUN, ATAU KAU TIDAK SARAPAN!" Teriak seorang lelaki di telinga temannya yang sedang tertidur. Lelaki ini adalah keturunan seorang bangsawan. Namanya Chen Central.
"Lima menit lagi...." Ucap lelaki yang berambut merah bernama Jin Hayst. Dia sangat mengantuk sekarang.
"Tidak ada lima menit lagi! Cepat bangun jika kau masih ingin sarapan!" Chen menatap horor kearah Jin.
"Baiklah😒" Jawab Jin malas.
Chen memastikan Jin sudah bangun dulu baru pergi kedapur. Jika tidak memastikan Jin bangun dulu, bisa-bisa Jin tidur lagi. Dan Jin bisa dihukum guru, karena terlambat masuk sekolah. Jadi, Chen ini, bisa dibilang sosok orang tua di mansion ini.
*Skip*
Di dapur....
"Dia belum bangun?" Tanya seorang lelaki yang juga merupakan keturunan bangsawan. Dia bernama Louis de Broglie XIV.
"Untuk sekarang, dia sudah bangun. Kau tahu? Membangunkan Jin itu sangat menguras tenaga." Kesal Chen.
"Sudahlah Chen." Sahut lelaki dengan pakaian serba hitam. Atau dipanggil Vettel Baskervill.
"Hey, aku lapar...." Keluh seorang lelaki bernama Kuby Cuby.
"Dipikirkan mu, makan saja...." Kata Jin yang baru datang.
"Ya kan aku lapar!" Kuby melotot tajam kearah Jin.
"Sudah-sudah, ini makanan nya sudah jadi." Kata seorang lelaki berambut merah, tapi bukan Jin. Dia bahkan lebih muda dari Jin. Dia bernama Robin White.
Robin datang dan membawa makanan untuk sarapan mereka ke meja makan. Semua lelaki itu langsung datang ke ruang makan dan duduk di kursi nya masing-masing.
"Kalau begitu ayo makan. Tapi dimana Michael?" Tanya seorang lelaki bernama Rayden Bold.
Tiba-tiba seorang lelaki datang dan duduk di meja makan. Laki-laki itu berambut coklat dan bermata biru. Wajahnya sangat tampan, tapi sikap nya sangat dingin dan cuek. Dia adalah kakak nya Robin White, dia bernama Michael White. Sikap kakak-beradik ini sangat bertolak belakang namun mereka saling menyayangi.
*Skip*
"Kakak, kau darimana?" Tanya Robin pada kakaknya.
"Membaca buku." Kata Michael dingin.
"Astaga, kau bangun jam berapa sampai-sampai masih sempat untuk membaca buku?" Tanya Rayden heboh.
"Jam lima pagi." Jawab Michael santai namun dengan nada dingin.
Semua teman-temannya hanya menganga melihat Michael. Lelaki ini selain tampan, ternyata juga kutu buku.
"Pantas saja dia selalu juara kelas." Sarkas Jin.
Yang lain hanya mengangguk, setuju akan perkataan Jin.
"Sudahlah, ayo cepat kota sarapan." Kata Chen.
Perkataan Chen, hanya dibalas anggukan oleh teman-temannya.
Mereka dengan cepat menyelesaikan sarapannya. Walaupun ada sedikit pertengkaran kecil antara Jin dan Kuby soal sarapan mereka.
"Semua sudah sarapan, kan?" Tanya Vettel.
"Ya." Jawab tujuh lelaki lainnya.
"Sudah. Ayo berangkat." Ajak Rayden.
Mereka pun berangkat ke sekolah mereka. Dimana, sekolah delapan lelaki tampan ini, sama dengan enam gadis cantik lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monkart Story (secret relationship)
RandomKisah para karakter monkart setiap harinya. Karakter bukan punya aku, aku hanya meminjam saja🙏🏻 Maaf kalau gak nyambung atau gak sesuai harapan. Soal nya aku baru pertama kali bikin story.🤗🤗🙏🏻 aku harap kalian suka❤️❤️❤️