Pertemuan Jinna dan MiRa

182 11 119
                                    

Di kantin....

"Wah, semuanya terlihat enak!" Seru Angela melihat semua Food Court di kantin sekolah.

"Ya, ayo kita memesan." Ajak Sena pada Angela.

"Hem, aku mau pergi ke sana dulu. Kau mau menunggu di sini dulu?" Angela menunjuk Food Court yang ia maksud.

"Baiklah. Aku akan mencari tempat duduk dulu." Sena dan Angela berpisah tempat.

Angela pergi ke Food Court yang ia tuju. Sedangkan Sena, menunggu di salah satu meja di kantin itu.

Sudah 15 menit tapi Angela belum datang. Sehingga Sena menunggu lama. Tapi Tiba-tiba ada segerombolan lelaki yang berpenampilan seperti preman mendatangi Sena.

"Halo nona. Kau hanya sendiri? Bagaimana jika kami menemani mu?" Ucap pria yang bernama Mark sambil memegang tangan Sena.

"Hey! Apa yang kau lakukan?! Lepaskan tangan ku!" Sena mencoba melepaskan tangan nya dari genggaman Mark.

"Eits, gadis cantik tidak boleh melawan...." Mark mencium punggung tangan Sena.

"Lepaskan!" Sena terus memberontak tapi energinya sangat lemah untuk melawan lelaki bertubuh besar di depan nya ini.

"Berhenti melawan, gadis cantik....ayo ikuti aku." Mark menarik kasar tangan Sena. Anak buah Mark mengikuti Mark dari belakang sambil terus mengawasi Sena dari belakang.

Di sisi yang lain tapi masih di area kantin sekolah.

Jin dan Kuby masih belum menemukan apa yang hendak mereka makan. Tapi Jin dan Kuby melihat Sena yang ditarik paksa oleh Mark dan anak buahnya.

"Hey, siapa gadis itu?" Kuby merasa bingung.

Ya, walaupun tujuh lelaki tampan ini satu kelas dengan enam gadis cantik ini. Mereka ini sebenarnya tidak mengenal satu sama lain. Bahkan berbicara saja tidak pernah.

"Aku tidak tahu, kuby. Tapi yang pasti, dia sedang di ganggu oleh Mark dan geng nya." Jin mengerutkan dahinya.

"Mark itu benar-benar suka mencari masalah." Kuby menambahkan.

"Ayo." Jin mendekati Mark dan Sena.

"Ngapain?" Tanya Kuby.

"Nge-bersihin toilet." Jawab Jin sambil menatap datar pada Kuby.

"Hah? Tapi kan kita sedang ada di kantin. Ngapain kita nge-bersihin toilet? Kita kan gak dihukum guru." Kuby kebingungan. Sebenarnya dia bingung nyerempet bego.

Jin hanya menatap datar pada temannya yang satu ini.

"Terserah mu, Kuby." Jin lanjut berjalan ke arah Mark dan Sena.

"Heh! Tunggu!." Kuby menyusul Jin dengan cepat.

Skip.

"Mark! Lepaskan gadis itu, sekarang juga!" Ucap Jin dengan tegas pada Mark.

"Apa mau mu hah?! Aku bahkan tidak bermasalah dengan mu!" Mark menatap tajam kearah Jin.

"Kau bermasalah dengan ku. Kau mengganggu orang lain. Dan itu mengganggu ku juga. Jadi lepaskan gadis itu sekarang!" Bentak Jin.

"Ck, kau diam saja!" Mark menarik kasar kerah baju Jin.

"Aku tidak takut dengan mu, bodoh." Jin mendelik tajam.

Tiba-tiba Mark ingin memukul Jin. Namun aksinya terhenti karena ada guru yag pergi ke kantin. Mark akhirnya mengurungkan niatnya untuk memukul Jin. Akhirnya, Mark dan geng nya pergi dari kantin itu, meninggalkan Jin, Sena dan Kuby dengan wajah kesal.

Monkart Story (secret relationship) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang