Angela merasa bosan karena ia sendirian di Mansion. Ia sedang tiduran di sofa ruang tamu sambil memainkan ponselnya. Tak lama kemudian, bel mansion itu berbunyi, Angela akhirnya berdiri dengan malas dan membuka pintu Mansion nya. Ketika dibuka, ternyata kelima saudarinya telah pulang dari sekolah.
------------------------------------------------------------
Nb:
Mungkin disini aku bakal bikin karakter monkart itu sahabatan tapi karena mereka deket banget dan tinggal di satu atap, jadi aku bikin mereka kayak saudara ya? Tapi ada satu masalah nya. Kalau yang boys sama Girls aku gk tau urutan dari yg paling tua ke muda. Jadi kalau readers sekalian pada tau, tolong komen ya. Please kasih tahu author.... okey?
------------------------------------------------------------
"Kalian sudah pulang. Ayo masuk." Ajak Angela.
"Iya....bagaimana keadaan mu? Apa masih sakit atau lebih baik?" Tanya Sena khawatir.
"Um, lebih baik...." Jawab Angela sambil tersenyum manis.
"Benarkah?" Tanya Beth yang sama khawatirnya dengan Sena.
"Iya....percayalah." Ucap Angela meyakinkan.
"Baiklah, kami akan ke kamar dulu." Ucap Ellie.
"Oh ya, Kak Isabel hari ini tidak pulang. Ia menginap di rumah Kak Lisa." Beth berucap memberitahu Angela.
"Iya...kakak sudah memberitahu aku tadi. Dia mengirim pesan padaku dan ternyata ia memberitahu kalau ia tidak pulang." Angela menjelaskan.
"Hem....Denise? Kenapa kau hanya dia saja?" Tanya Laura.
Denise tersadar dari lamunannya. Ia hanya mengangguk pelan.
"Aku hanya terpikir oleh dia." Ucap Denise lesu.
"Aku tahu kau masih bisa melupakan nya, begitupula dengan kami. Tapi kita juga harus melupakan nya." Ucap Beth menasehati Denise.
"Aku mencoba." Sahut Denise.
"Sudah. Jangan dipikirkan lagi. Aku kesal jika kita mengingat kejadian itu lagi. Aku ke kamar dulu." Laura berjalan cepat ke kamarnya.
"Laura? Tunggu!" Sena ikut menyusul Laura. Ia khawatir jika Laura membanting tubuhnya lagi ke ranjang tempat tidur. Ini adalah kebiasaan Laura jika sedang lelah atau kesal.
"Ayo semua, kita perlu istirahat." Ajak Angela.
"Iya..."
Semua gadis itu pergi ke kamar mereka.
"Kalian jahat!"
"Kau yang jahat! Kau membuat Denise buta. Ini semua karenamu!"
"Oh, ya? Kalian bahkan tidak mengerti kejadian aslinya! Kalian terus saja memfitnah diriku!"
"O-oho....jadi kau tidak mau mengakui kesalahanmu?! Kau membuat saudari kami jadi tidak bisa melihat! Kau penjahat! Kau menyiksa dia selama ini!"
"Ini semua kulakukan untuk menyelamatkan Kalian dari wanita itu!"
"Kau hanya membawa petaka bagi kami."
"Baik! Aku pergi!"
"Pergilah! Dan jangan kembali lagi!"
Laura memukul meja belajarnya ketikan memori itu kembali muncul dalam kepalanya.
Ia begitu kesal ketika mengingat semua kejadian itu, dimana rusaknya persahabatan mereka karena seseorang yang menurut Laura sudah seperti kakaknya sendiri.
Ia ingin membanting tubuhnya ke tempat tidur, namun....
"Jangan Laura. Kau bisa terluka." Ucap Sena sembari menetralkan napasnya.
Eh? Sena memang berlari kecil saat pergi ke kamar karena ia takut saudari kecilnya ini menyakiti tubuhnya sendiri dengan membanting tubuhnya ke ranjang.
"Hm, maaf...." Ucap Laura sambil menunduk.
"Laura, kau memang tidak mau mengingat hal itu lagi. Aku juga sama seperti itu. Tapi jangan karena hal itu, kau sampai terluka. Aku tidak mau hal itu terjadi dan aku tidak suka jika kau terluka. Maka dari itu, aku melarangmu untuk melakukan hal berbahaya seperti membanting dirimu ke ranjang." Ucap Sena penuh ketegasan.
Sena memang akan bersikap tegas dan aura kebangsawannya akan keluar jika sudah berhubungan dengan saudari-saudarinya.
"Maaf, Sena...." Laura terlihat menunduk sedih ketika mengatakan hal itu, ia bahkan mempoutkan bibirnya.
Ouh, astaga! Saudari Sena sangat lucu ketika seperti ini. Ia mengusak rambut Laura gemas.
"Aku memaafkan dirimu. Tapi jangan lakukan hal itu lagi, okey? Dan jangan sampai kak Isabel tahu. Bisa-bisa dia marah besar, ya?" Kata Sena memperingatkan penuh kelembutan.
"Iya, Sena...." Laura tersenyum manis kembali.
"Omong-omong, apa lelaki itu tadi yang pernah membuatmu kesal?" Tanya Sena penasaran.
"Hum! Iya. Aku kesal karena dia! Sudah jaga bahas dia lagi! Dasar dia lelaki es berhati batu!" Kesal Laura sambil menghentakan kakinya di lantai lalu duduk di sisi tempat tidur dengan wajah kesal namun menggemaskan.
"Iya-Iya maaf 😅 tapi menurutku, dia tampan juga jika dilihat-lihat." Ucapan yang disertai kekehan oleh Sena berhasil memicu kekesal Laura semakin bertambah.
"Hey! Dia memang tampan! Tapi bukan itu topik pembicaraan nya! Dia itu menyebalkan! Dia bahkan mengatakan kalau aku pengganggu! Aku kan jadi kesal." Laura semakin kesal dibuatnya.
"Hehehe iya-iya...." Sena menepuk bahu Laura pelan.
"Eh Sena?" Perkataan Laura yang menggantung membuat Sena bingung.
"Iya? Kenapa? Ada masalah?" Tanya Sena pada Laura.
"Siapa itu Jin?" Tanya Laura To The Point.
"Hum? Dia adalah lelaki yang pernah menolongku saat ada segerombolan lelaki jahat di kantin." Jawab Sena sambil mengingat-ingat.
"Oh....namanya Jin?" Tanya Laura.
"Iya, Kak Isabel yang memberitahuku." Sahut Sena santai.
"Dia tahu darimana?" Tanya Laura berkelanjutan.
"Entahlah." Sena mulai membuka bukunya lalu mulai menuliskan sesuatu disana.
"Sena, apa yang kau tulis?" Laura yang penasaran mencoba mendekati Sena.
"Hanya buku harianku." Icap Sena yang penuh fokus menulis pada bukunya.
"Kau menulis di buku harianmu? Apa kau tidak lelah menulis?" Tanya Laura yang terlihat mirip anak kecil.
"Tidak....kau hanya perlu kesabaran dan semangat dalam menulis. Sebenarnya menulis itu menyenangkan jika kau menyukainya." Ucap Sena bijak.
"Aih! Kau kan memang pintar. Makanya kau suka menulis." Ucap Laura sambil cemberut.
"Bukan begitu, Laura....." Sena hanya bisa terkekeh dibuat jika bersama Laura.
"Sudahlah, aku mau belajar dulu." Laura beranjak berdiri ke meja belajarnya.
"Baiklah....aku juga akan lanjut menulis." Sahut Sena sambil tersenyum.
Hola! Gimana nih kabarnya, readers?! Sehat kan?! HARUS DONG! MASA READERS KESAYANGAN AUTHOR 케지아 SAKIT?! KAN AUTHOR JADI GAK LIKE!
So! Maaf ya kalo kadang jarang up dan jarang muncul....karena Hp author sedang RUSAK beberapa hari yang lalu. Jadi lama gk ada up. Maaf kalo pendek atau gaje ya, My readers.... LOP YU READERS!!!! ❤️🔥❤️🔥❤️🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
Monkart Story (secret relationship)
De TodoKisah para karakter monkart setiap harinya. Karakter bukan punya aku, aku hanya meminjam saja🙏🏻 Maaf kalau gak nyambung atau gak sesuai harapan. Soal nya aku baru pertama kali bikin story.🤗🤗🙏🏻 aku harap kalian suka❤️❤️❤️