Sebelumnya Author mau bilang makasih buat support dari temen-temen sekalian yg udah baca Book nya author.
Me bilek: Apa sih?!
Skip.
Author coba untuk bikin Story yg menarik dan bagus. Jadi Author minta dukungan dari para Readers, ya? Kalau jelek author minta maaf sebesar-besar nya sebesar harapan Author untuk bertemu Lee Know Stray Kids.
Me bilek: 🥲
Udah itu aja pidato dari author yang tidak berfaedah. Kita langsung ke cerita saja.
Skip.
Isabel dan keenam gadis lainnya berpisah jalan karena mereka berbeda sekolah. Isabel pergi ke kampus nya dan keenam gadis cantik itu pergi ke sekolah nya.
Saat mereka masuk ke sekolah mereka. Mereka langsung ke lorong sekolah dan pergi ke kelas mereka. Mereka melihat ada kerumunan gadis-gadis di sekolah mereka.
"Itu kenapa ya?" Ellie penasaran.
"Mungkin ada yang dibully." Beth menjawab santai.
"Kalau bully, kenapa para guru tidak datang dan apa kalian tidak sadar? Itu kerumunan para gadis di sekolah ini." Ellie semakin penasaran.
"Mungkin sesuatu yang lain." Laura berjalan di depan mendahului mereka menuju kelas mereka.
"Ayo semua." Angel menyusul Laura di belakang nya.
Yang lain hanya mengangguk mengikuti Laura dan Angela. Mereka masuk ke kelas mereka dan duduk di tempat duduk mereka masing-masing.
Di sisi lain....
"Mereka aneh." Vettel angkat suara saat melihat gerombolan para gadis itu.
"Wah, para gadis itu sudah gila. Kenapa mereka menggila seperti itu? Padahal kita kan hanya mau masuk ke sekolah." Louis menggeleng pelan melihat kelakuan gadis-gadis itu.
Yap, para gadis di sekolah itu sedang mengerumuni delapan lelaki tampan itu. Jin dan kawan-kawannya baru datang di sekolah. Tapi setelah tiba, mereka malah di sambut dengan gerombolan para gadis yang menggila.
Mereka sekarang kesulitan untuk masuk ke sekolah. Akhirnya para penjaga keamanan sekolah tersebut menghentikan gerombolan para gadis itu. Akhirnya, dengan berat hati para gadis di sekolah itu meninggalkan para lelaki tampan itu.
"Itu karena wajah kita sangat tampan. Terlebih lagi diriku." Ucap Rayden percaya diri.
"Mana ada. Aku yang lebih tampan." Sambung Jin.
"Aku yang tampan!" Kuby tidak terima.
"Sudah-sudah. Hentikan rapat tidak berguna kalian. Ayo masuk." Vettel menatap tajam kearah Rayden, Jin dan Kuby.
"Iya, baiklah." Ucap Rayden, Jin dan Kuby serempak.
Di dalam sekolah. Mereka menjadi pusat perhatian para gadis di sekolah itu karena ketampanan dan pesona mereka.
"Sudah, ayo kita masuk ke kelas. Nanti kita terlambat lagi." Titah Chen pada teman-temannya.
"Hem, baiklah. Robin, kau hati-hati dan baik-baik di kelas mu." Lelaki dingin bernama Michael akhirnya bersuara tapi pada adiknya.
"Baiklah kak." Robin mengangguk paham.
Ya, Robin dan ketujuh lelaki lainnya berbeda kelas. Karena Robin itu yang paling muda di antara ketujuh lelaki tampan itu.
Di kelas tujuh lelaki tampan itu + enam gadis cantik itu.
Guru: Ayo semua! Keluar kan buku pelajaran kalian.
Semua murid: Baik.
Mereka memulai pelajaran itu selalu 3 jam. Dan akhirnya jam istirahat. Para lelaki tampan itu berpisah jalan.
Jin dan Kuby pergi ke kantin, Chen dan Vettel pergi ke lapangan olahraga, Rayden dan Louis pergi ke ruang musik.
Sedangkan Michael pergi ke perpustakaan. Biasalah, orangnya ganteng dan pinter. Cuma sikapnya dingin + cuek. Siapa yang gak suka coba?
Di kantin.
"Kuby, ayo kita pesan makan." Ajak Jin.
"Aku akan kesana." Kuby menunjuk ke tempat yang ingin ia tuju. Kuby pergi ke arah kiri.
Food Court di kantin itu cukup luas. Jadi membuat mereka mudah mencari makanan yang mereka mau.
"Kalau begitu aku akan kesana saja." Ucap Jin. Jin berjalan pergi ke arah kanan.
Jin dan Kuby akhirnya pergi ke tempat yang mereka tuju masing-masing.
Di sisi enam gadis lainnya....
"Wah, tadi pelajaran nya sangat sulit." Laura mengeluh.
"Ayolah, itu mudah. Kau saja yang bodoh." Ellie menggoda Laura.
"Diam kau!" Laura melotot tajam kearah Ellie.
Yang di tatap hanya terkekeh.
"Sudah-sudah, aku akan ke kantin dulu. Siapa yang mau ikut?" Sena bertanya pada teman-temannya.
"Ah, aku ikut!" Angela menggandeng tangan Sena.
"Aku ke perpustakaan dulu. Aku mau meminjam beberapa buku. Supaya aku lebih pintar." Ucap Laura.
"Jadi kau bodoh?" Ellie tertawa.
Laura memukul bahu Ellie.
"Jangan bicara sembarangan! Aku ini pintar!" Laura menatap horor pada Ellie.
"Aduh....sakit! iya-iya maaf." Ellie cemberut.
"Sudah-sudah, aku akan ke kelas saja." Kata Dennis.
"Kau yakin, Dennis?" Tanya Beth.
"Iya, tentu." Dennis tersenyum manis.
"Kalau kau Beth? Kau ke mana?" Tanya Angela.
"Aku? Aku akan ke taman di belakang sekolah." Jawab Beth santai.
"Bukan kah taman di belakang dekat dengan lapangan olahraga?" Tanya Sena.
"Iya, aku hanya ingin melihat bunga-bunga cantik disana😄" Jawab Beth.
"Baiklah, berhati-hati lah. Karena hari ini ada yang latihan di sana. Mungkin mereka dari tim basket." Sena menasihati Beth.
"Iya, baiklah." Beth mengangguk.
Akhirnya, keenam gadis itu mulai berpisah jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monkart Story (secret relationship)
RandomKisah para karakter monkart setiap harinya. Karakter bukan punya aku, aku hanya meminjam saja🙏🏻 Maaf kalau gak nyambung atau gak sesuai harapan. Soal nya aku baru pertama kali bikin story.🤗🤗🙏🏻 aku harap kalian suka❤️❤️❤️