Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• Good In Me •
Rasanya begitu sunyi.
Seberapa banyak pun bunyi yang memenuhi dunia, tetap saja dunia nya seorang Amanda terasa sunyi. Sebab, Manda memiliki sedikit kelainan pada gendang telinga nya, dimana hal ini menyebabkan Manda harus selalu mengenakan alat bantu dengar supaya dirinya bisa menjalani aktivitas sehari-hari seperti manusia pada umumnya.
Kalau boleh jujur, sebenarnya Manda ingin sekali indera pendengarannya berfungsi dengan normal seperti orang-orang diluar sana tanpa harus mengenakan alat bantu itu. Tapi, disisi yang lain Manda juga bersyukur karena ia tidak perlu mendengarkan cemooh dari orang-orang yang bisa saja menusuk hatinya kala melihat keterbatasan fisik yang ia miliki.
Manda tidak sepenuhnya kehilangan fungsi indera pendengarannya kok. Akan tetapi, Manda tetap harus mengenakan alat itu untuk membantu menangkap gelombang suara agar tersampaikan ke gendang telinga nya.
Contohnya saja seperti saat ini.
Wanita jangkung yang hidup di pedesaan pinggiran kota itu termenung sehabis ia bangun dari tidurnya, dengan telinganya yang tidak menangkap suara gedoran pintu dari luar kamarnya. Sejenak kedua mata bulat yang memancarkan kepolosan itu menoleh kearah jendela kamarnya, dengan sinar mentari yang mengintip malu-malu dari balik tirai.
Sepasang manik hitam kelam itu mengerjap pelan, sebelum akhirnya dengan cepat menoleh kearah jam analog yang tergeletak tepat di atas nakas samping ranjang tidurnya.
Astaga, ia kesiangan!
Tangannya dengan cepat meraih sepasang alat bantu dengar miliknya yang kebetulan letaknya tepat disamping jam analog itu. Setelah memasang alat bantu dengar itu, akhirnya Manda bisa mendengar suara pintu kamarnya yang terus di ketuk dari luar dengan begitu keras.
Sudah pasti bunda akan memarahi dirinya.
"Manda! Kamu udah bangun belum sih?!" Pekik bunda dari luar kamarnya.
Manda yang mendengar pekikan itupun meringis ngilu. Astaga, seharusnya ia tidak mengunci pintu kamarnya tadi malam agar sang bunda bisa membangunkan dirinya tanpa harus berteriak seperti saat ini.
"Udah kok bun!" Pekiknya sehabis melompat dari ranjang dan meraih handuk yang tergantung di sandaran kursi belajar nya.
Manda harus mandi dan berpakaian dalam waktu lima menit.
Dengan gerakan kilat gadis itu membasahi seluruh tubuhnya dengan air yang terasa begitu dingin, menyebabkan tiap inchi kulitnya yang masih belum terbiasa akan perubahan suhu yang mendadak itu langsung menggigil kedinginan.
