GIM: "Finish."

890 85 9
                                    

• Good In Me •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Good In Me •
































































































"Hei, selamat pagi sayang."

Mungkin, kalimat itu akan selalu menjadi kalimat kesukaan nya di pagi hari. Terlebih lagi, yang mengucapkan itu merupakan istri tercintanya.

Cup, cup, cup!

Tiga kecupan kupu-kupu pun mendarat di kedua pipi dan juga bibirnya. Membuat Manda yang semulanya masih bergelung di dalam selimut pun segera tersenyum gemas— masih dengan kedua matanya yang terpejam.

"Bangun ih, katanya pagi ini mau jemput bunga mawar kuning terang untuk aku," rengek Hana. Sebenarnya ia tahu jika Manda sudah bangun terlebih dahulu— terbukti dengan terpasangnya alat bantu dengar di salah satu telinga beruang nya itu.

Maka Manda pun segera membuka kedua matanya setelah mendengar sang istri merengek. Karena tak sanggup menahan rasa gemasnya, maka kini giliran Manda lah yang melayangkan kecupan-kecupan manis di tiap inchi wajah Hana.

Tentu perlakuan nya itu membuat Hana mengaduh sembari berusaha mengelak dari serangan yang cukup mendadak itu. Pekikan dan tawa pun mengudara di kamar keduanya, menemani indahnya romansa pengantin baru itu.

"Ih udahan— jangan cium-cium, kamu belum mandi!" Pekik Hana dengan kedua telapak tangan mungil nya yang menahan kedua pundak lebar Manda agar istri beruang nya itu tak lagi mendekat.

Namun, tenaga yang Manda miliki malah jauh lebih besar. Ia dengan mudah menyingkirkan kedua tangan mungil itu dan segera mengurung tubuh Hana diantara kedua lengannya.

Senyuman miring pun tercipta di wajah ayu nya, lengkap dengan seringaian jahat yang lolos dari sela bibir nya. "Aku mau sarapan."

Kening Hana pun langsung berkerut kala ia mendengar itu. Lantas, dengan polosnya Hana menunjuk kearah pintu kamar mereka. "Sarapannya kan udah kamu siapin tadi di meja makan."

Manda menggelengkan kepalanya seraya mengikis jarak diantara wajah mereka. Aksinya ini menyebabkan ujung hidungnya menyentuh hidung bangir milik Hana. Manda pun menggesekkan ujung hidung mereka sebelum akhirnya berkata, "aku mau kamu."

Maka didetik berikutnya Manda pun segera menyambar bibir Hana seolah tiada hari esok.
.
.
.
.
.
"Nanti aku jemput ya di sekolahan. Kamu tunggu di pos satpam aja, ngobrol sama pak Darwin. Okey, cinta?"

Hana menganggukkan kepalanya dengan gemas tepat dihadapan Manda yang kini tengah berlutut. Saat ini keduanya tengah berada di depan majelis guru— Manda mengantarkan sang istri mungil ke tempat kerja nya, sembari sesekali menyapa rekan kerja Hana.

Good In Me | Bbangsaz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang