• Good In Me •
Manda pikir, Hana akan meluluhkan hatinya setelah mendengarkan pengakuan yang ia lontarkan pada sore hari itu.
Nyatanya, hari ini Hana tak lagi datang ke toko bunganya untuk mengagumi bunga mawar kuning terang kesukaan wanita mungil itu seperti biasanya. Padahal, saat ini toko bunganya sudah dipenuhi oleh bunga kesukaan Hana dan Manda pun tak sabar melihat bagaimana cerahnya wajah Hana manakala perempuan itu tengah mengagumi flora itu.
Maka Manda hanya bisa menelan mimpinya itu seorang diri kala hari sudah semakin gelap, dan Hana pun tak kunjung menampakkan batang hidungnya.
"Mungkin, Hana nya kecapean?" Monolog nya mencoba untuk tidak berpikiran buruk terhadap salah satu pelanggan setia nya itu.
Helaan nafas berat pun lolos dari bibirnya, sebelum akhirnya perempuan jangkung itu memilih untuk segera menutup tokonya— dengan hatinya yang terus mengharapkan kedatangan Hana saat ini.
Disepanjang perjalanan nya menuju rumah, Manda terus memikirkan Hana yang di sore hari itu memilih untuk tidak menjawab ajakannya. Wanita mungil itu hanya terdiam, dan langsung pergi meninggalkan toko bunganya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Apakah ucapannya terkesan kurang meyakinkan Hana ya?
Hari-hari berikutnya pun seperti itu. Manda dengan sengaja menanti Hana di luar tokonya, dengan sepasang manik hitam polos nya itu menoleh kearah taman bermain diseberang sana. Ia bisa melihat jika Hana tampak berpamitan dengan sang penjaga taman kanak-kanak tersebut. Lalu, manik mereka bertemu— Manda yakin sekali, jika Hana benar-benar melihat kearahnya.
Disaat satu tangan Manda bergerak untuk memberikan lambaian tangan, Hana diseberang sana malah membuang pandangannya secara sepihak. Tentu saja hal itu membuat Manda terpaku, dan hanya bisa menatap kepergian Hana yang kian menjauh dari pandangannya.
Apakah dirinya melakukan kesalahan?
"Manda pulang," ucap Manda sehabis tubuh jangkung nya tiba tepat di dalam rumah nya.
Sang bunda yang mendapati kepulangan anak semata wayangnya itu segera menghampiri Manda. Beberapa kerutan halus pun tercipta di keningnya kala melihat raut lesu yang tak biasa terpasang di wajah Manda.
Biasanya, putri nya itu pasti akan tampak bahagia sepulangnya dari toko bunganya itu. Namun, kali ini Manda tampak sedikit lesu dan murung.
"Manda capek ya? Mau langsung makan malam atau mandi dulu?" Tanya bunda.
Manda mengusap wajahnya dengan gusar. "Aku mandi dulu deh bun, gerah," balasnya.
Maka tubuh jangkung nya itu pun mulai menjauhi bunda, menghiraukan tatapan khawatir dari sang bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good In Me | Bbangsaz
Random[Newjeans lokal AU, Bbangsaz; Kim Minji & Pham Hanni] . Ketika dunia memandang rendah kepada mereka yang tak berdaya, Manda dan Hana hadir untuk saling menyempurnakan kekurangan mereka miliki. ©hyewonjoo, 2024