2. GIM: "Mawar kuning terang."

596 101 0
                                    

• Good In Me •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• Good In Me •
























































































"Manda pulang!" pekik Manda sehabis perempuan jangkung yang baru saja tiba di rumahnya itu membuka pintu utama yang berwarna coklat usang.

Hari sudah sangat gelap. Mentari sudah tenggelam sedari Manda mengayuh pedal sepeda nya dalam perjalanan pulang menuju rumahnya. Beberapa peluh tampak bercucuran membasahi kening dan pelipis si penjaga toko bunga, tapi hal itu tidak membuat kadar kecantikannya berkurang sedikitpun. 

Bunda yang mendengar seruan dari putri semata wayangnya itu segera berjalan dengan tertatih dari arah dapur, dan langsung menyambut kepulangan sang putri dengan sebuah dekapan hangat. "Gimana keadaan toko hari ini? Ramai ga?" 

Manda tertawa kecil di dalam dekapan wanita paruh baya itu, seiring kedua lengannya bergerak untuk membalas rengkuhan hangat yang bunda berikan. "Lumayan ramai sih, bun."

"Yaudah, sekarang kamu mandi terus istirahat dulu. Bunda mau siapin makan malam untuk kita."

Maka Manda pun mematuhi perintah sang bunda dan langsung berlari menuju kamarnya, meninggalkan bunda yang tersenyum gemas atas tingkah kekanakan yang Manda tunjukkan.

Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Manda pun segera berlari menuju ruang makan— hendak melahap makanan buatan sang bunda yang sangat memancing nafsu makannya.

Tepat diatas meja sudah terhidangkan menu favorit nya— ayam goreng serai, lengkap dengan sambal ulek dan kerupuk sebagai temannya. Manda meneguk ludahnya, merasa tak sabar untuk menjejal perutnya yang sudah keroncongan itu dengan masakan sang bunda.

"Jangan lupa berdoa dulu sebelum makan," peringat bunda sehabis wanita itu menaruh seporsi nasi hangat tepat di depan Manda yang kedua matanya tak berkedip sama sekali— terlalu sibuk memuja masakan sang bunda.

Lalu, setelah selesai berdoa dan meneguk segelas air putih, Manda pun segera melahap masakan bunda dengan penuh semangat. Sungguh, baginya bunda adalah seorang chef terbaik di dalam hidupnya— mengalahkan deretan chef Michelin.

Bunda yang menyaksikan bagaimana lahapnya Manda dalam menikmati makanan buatan nya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, memaklumi lagi tingkah kekanakan yang Manda tunjukkan.

"Oh iya, sebelum kamu pulang tadi ada ga pembeli terakhir yang datang buat beli mawar kuning terang?" Tanya Bunda yang masih setia melihat putri nya itu.

Manda yang masih sibuk mengunyah itupun berusaha mengingat kembali wajah-wajah pengunjung yang datang ke tokonya, beserta jenis bunga yang mereka beli. Hingga akhirnya, ingatannya pun berhenti sejenak pada bayang-bayang wajah seorang gadis kecil yang mengenakan kursi roda.

Good In Me | Bbangsaz Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang