Selamat membaca!
..
Tok
Tok
Tok
"Saa?" Panggil tian mengetok pintu kamar angkasa.
"Sa, ini gue sama tian, buka dong pintunya" ujar sean
Ceklek
Pintu kamar terbuka memperlihatkan angkasa dengan mata sayu, bibir kering, serta rambut yang acak acakan.
"SAA?! LU KENAPA ANJING?!!" teriak kedua panik melihat keadaan angkasa yang cukup berantakan saat ini.
"Elu udah dua minggu kayak gini?, semenjak sepulang sekolah gue ajakin jalan ga mau dan elu cuman di kamar terus?" Tanya sean
"Haa? Sini masuk" ucapnya seperti tak terjadi apa apa.
"Sumpah lu kenapa si saa? Udah makan?? Ini gue bawa makanan, makan yuk!" Ajak tian.
Mereka berdua berjalan memasuki kamar angkasa dengan merangkul pundaknya.
"Sini duduk sa" ajak sean duduk di pinggir kasur.
"Sekarang kita mau elu jelasin apa yang buat elu kayak gini haa?!" Tanya sean dengan nada bicara sedikit keras.
"Sa, jawab" ujar tian.
Lama tak menjawab, tian menjadi kesal karna sikap angkasa yang cuek dan acuh.
"Gue bilang jawab!!" Bentak tian.
Sontak angkasa terkejut.
"G-gue gapapa"
"Gue bilang jawab anjing!" Tegas tian sekali lagi. Membuat angkasa ketakutan akan suara nada tinggi yang di berikannya.
Angkasa menghela nafas sejenak sebelum kini ingin mengeluarkan keluh kesahnya.
"Gue suka sama leon.." ujarnya.
"Lah gitu doang elu sampek mendem di kamar terus? Toh tinggal nyatain perasaan elu aja" ucap sean sedikit acuh.
"TAPI GARA GARA DARE SIALAN ITU..SEKARANG BIKIN DIA NGEJAUH DARI GUE" Bentak angkasa pada keduanya, ia menjeda sebentar ucapanya untuk menarik nafas untuk menenangkan diri sebelum ia lanjut berbicara.
"Saat gue udah mulai sayang sama dia dan udah ga peduli soal dare itu...sekarang dia udah tau ya, dia tau. G-gue mau ngejelasin perasaan gue sama dia, tapi..dia malah langsung pergi gitu aja, dia bilang dia kecewa"
"Gue tau gue salah tapi seenggaknya dengerin penjelasan gue dulu...gue sayang sama dia yan, se" ujar angkasa dengan air mata yang perlahan turun.
"Sekarang gue ga tau mau gimana lagi, pas papasan sama dia, bahkan dia ga ngelirik gue sedikit pun..huaa" tangisnya semakin mengeras saat teringat kejadian dimana ia menyapa leon tapi leon acuh dan tak menyahut.
"Anjirr wee, malah nangis dia cokk" bisik sean pada tian.
"Udah, biarin dulu dia ngeluarin unek uneknya" bisiknya balik.
"Saa? Udah ya nangisnya? Maaf buat dare itu, kita pikir itu rencana yang paling mudah buat ngedeketin kalian berdua, tpi ternyata malah bawa dampak buruk, maafin kita ya" ujar tian dengan sean yang menunduk.
"Hmm..gue terima maaf lu pada" angkasa dengan mudah memaafkan, toh juga bukan salah mereka berdua, hanya takdir yang menentukan bagaimana kelanjutannya.
"Jadi kita masih temen?" Tanya sean.
Jujur, dengan sikap tolol sean, angkasa sedikit terhibur, ia terkekeh menggetok pelan puncak kepala sean.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dare Or Dare? || Heehoon [END]
Cerita PendekMendapat dare untuk mendekati seseorang, Sedangkan tak tahu bagaimana rupa wajahnya..?, bagaimana bisa tahu siapa bahan tantangannya? Akankah Angkasa bisa dekat dengan orang itu?? •⚠️bxb •HeeHoon (Heeseung x Sunghoon) Kalau ga suka silahkan pergi🚶