6×5:2-3

540 46 0
                                    

Selamat membaca!!
.

.

Ulangan selesai, kini mereka asik menonton pertandingan basket.

'KAK LEON! SEMANGAT!!'

"ARKANA SAYANG!!"

'KAK RION, LU GANTENG BANGET! JADI PACAR GUE PLIS'

'LEONN, TERIMA CINTA GUE!'

'WOII SEMANGAT SEMUANYA!!!!'

Suara sorakan menggema di lapangan sekolah. Kini mereka sedang menyaksikan dua kelas yang bertanding basket.

Sedangkan sean yang mendengarkan teriakan yang meneriaki pacarnya, wajahnya berubah masam, dan mengepalkan kedua tangannya.

'cihh, belum tau aja kalo gue pacarnya'
Batinya

Tian, sedari tadi tak ada yang meneriaki pacarnya dengan godaan, paling hanya semangat saja. Sebab mereka semua mengetahui siapa pacar si kael itu, dan bagaimana tian saat cemburu. Mereka semua tak mau di amuk oleh tian, oleh karena itu mereka mencari aman saja.

Di sisi lain angkasa tengah menonton pertandingan itu, pandanganya tak tergeser sedikit pun, hanya memandang leon seorang.

"Kak!"

"Siapa?" Angkasa masih tak menoleh, ia masih serius melihat pertandingan yang berlangsung itu.

"Ini gua jehan yaelah"

Angkasa menoleh "ohh, gue kira siapa" hanya menoleh sejenak setelah itu ia lanjut untuk melihat pertandingan kembali.

"Gua bareng sini ya kak" ucapnya meminta ijin.

"Hmm" hanya mendapat sahutan kecil dari angkasa.

Leon yang sedari tadi memperhatikan angkasa yang ikut menonton, ia kelewat senang dengan bibir yang terus tersenyum, kini ia menjadi lebih bersemangat saat tau sang pujaan hatinya ada di sana.

Tapi saat di perhatikan, lagi lagi adik kelasnya itu. Ah, sekarang dia malah duduk di samping pujaan hatinya.

Wajah leon langsung berubah masam, ia tak suka dengan interaksi keduanya, sangat, sangat tak suka.

Dengan rasa marah yang terpendam, leon dengan lincah mencetak banyak poin, membuat sorakan penonton semakin keras.

'LEON! LEON! LEON!'

'AYOK TIM IPS SATU, PASTI MENANG!!'

'ANJAZZ, JAGO BENER PACAR GUA!!!!'

Leon tak peduli dengan sorakan itu, yang terpenting sekarang adalah menyelesaikan pertandingannya, sebab ia tak suka melihat kedua orang itu bersama.

Pertandingan selesai dan di menangkan oleh tim kelas XII IPS 1 tentunya.

"Woi le, tumben lo kayak tadi, ada masalah apa lo?" Tanya arion.

"Anjay keren bet lu, nyentak banyak poin!" Ujar arkana gembira.

"Gua gapapa" cuek leon.

"Yaelahh bilang aja ngapa" sinis kael.

"Itu gua gedeg liat a-" ucapannya terhenti, seseorang meneriaki namanya dari kejauhan.

"Leon!" Orang itu menghampirinya.

"Kenapa ta?" Tanya leon.

"Ini gua bawa minuman buat lo, nih" tata menyodorkan sebotol minuman di genggamannya.

Leon mengambil minuman itu dan meneguknya hingga habis.

"Makasi cil" ucap leon yang mengacak ngacak rambut tata.

"Dih? Jangan panggil gua bocil, mentang mentang umur lo lebih tua satu tahun, cih" ucapnya mendecih seraya merapikan rambutnya.

"Yaudah gua balik ke kelas ya, bye ikan lele" ejek tata kemudian langsung meninggalkan tempat itu.

"BWAHAHAHHAA" arkana paling keras mentertawai.

"AHHHAHA ANJING" tawa kael memegang perutnya yang sakit akibat tertawa keras.

"AHAHAHAA IKAN LELE KATANYA HAHA" arion tertawa sambil mengejek leon kembali.

Teman temannya yang menyaksikan keduanya kini tertawa keras, sebab di mana lagi bisa lihat seorang leon di panggil ikan lele?

"Yaelahh, udah napa" sinis leon.

"Sumpah lo di panggil ikan lele? Hahaha!" Kael senantiasa mengejek leon.

"Eh, tapi cewe tadi siapa dah?" Tanya arion bingung.

"Nanti dah gua jelasin, yok ganti baju dulu" Leon mengalihkan pembicaraan.

"Yokk!" Sorak arkana semangat.

Angkasa rasanya ingin turun saat melihat bahwa tim ips1 yang memenangkan pertandingan itu. Ia ingin memberi selamat kepada leon serta yang lainnya.

Saat akan melangkah, perempuan yang ia lihat kemarin lebih dulu menghampiri leon.

'tu cewe akrab banget dah sama leon, siapa sih dia!' geram angkasa.

Melihat keduanya, angkasa menjadi tak mood lagi, ia meninggalkan lapangan itu dan menuju kantin.

>>>

Di kediaman keluarga Pradipta.

"Woi han!" Panggil leon.

"Ape sih?" Sinisnya.

"Gua peringatin, jangan deket deket sama angkasa!" Ucap leon. Ia tak suka dengan kedekatan mereka berdua.

"Lah, kenapa emangnya?" Bingung jehan.

"Pake nanya lagi, dia milik gua, lo ga boleh deket deket sama dia" sinis leon tak suka.

"Yaelahh posesif bener si bapak leon, belum juga punya status" ejeknya.

Geram, leon sudah geram sekarang mendengar sahutan jehan.

"Pokoknya gua bakal terus deketin dia, tapi kalo emang dia udah punya pacar, baru gua mundur. Sekarang dia ga ada yang punya kan?" Goda jehan pada leon.

"Sialan" umpatnya.

"Ga gua ijinin lo tinggal di sini bareng gua" ancam leon.

"Hahahahaha, bodoh" tawanya.

"Gua ga minta ijin sama lo, gua ijinnya sama mama, wlee" ucapnya berlari memasuki kamarnya.

"Arghh bangsat" umpat, Leon mengumpat tak senang dengan ucapan jehan.

"Ngapain juga si mama mau nampung bocah tengil itu sih? Bikin ribet aja" kesalnya.

TBC.
.
.
Jehan?
.
Jangan lupa pencet bintang di pojok kiri!!😍

Tenchuuu🤍





Dare Or Dare? || Heehoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang