3. Penyesuaian dengan dunia iblis

121 15 0
                                    

" sampai jumpa besok Asmodeus" ucap iruma

" Ha'i iruma sama " balas Asmodeus lalu pergi

Setelah melihat Asmodeus pergi, Iruma dan izuma tiba-tiba terjatuh. Mereka berdua memegangi dadanya yang tiba-tiba terasa sakit. Urat-urat yang ada di kepala mereka mulai menonjol, dan mereka terus mengeluarkan keringat dingin.

'Sial, ada apa ini? Kenapa tiba-tiba aku begini? Sialan!!'

"AAAAARGHHHHHHHΗΗ....... SAKIIIT!!!!!"

"Aaaaaargh nii San bagaimana ini .........sakit sekali AAAAAARGH!!!!!"

Kemudian Iruma dan izuma pun berteriak karena rasa sakit yang tak tertahankan. Iruma dan iruma menggigit bibirnya sampai berdarah untuk menahan rasa sakit yang tiba tiba terjadi.

Setelah hampir 5 menit, rasa sakitnya perlahan mulai menghilang. Tapi Iruma dan izuma mulai kelelahan karena rasa sakit itu, darah mulai berceceran dari mulut mereka . Dan juga wajah mereka yang pucat dan lesu itu, benar-benar membuat mereka  terlihat seperti orang yang sedang sekarat.

"Kita... Harus pulang izuma" Gumam
Iruma.

" Iya nii San " ucap izuma

Mereka berdua  pulang melewati hutan dengan tertatih-tatih. Saat ini mereka hanya berharap bisa sampai ke rumah dengan selamat.

_____________________________

"Tadaima jii-chan, Opera-san"

Iruma dan izuma datang dengan wajah yang pucat, saat ini mereka berdua benar-benar kehabisan tenaga.

"Tadaima Iruma-kun izuma-chan kalian pasti lelah ya. Tenang saja, Opera akan membantu membersihkan badan kalian" Ujar Sullivan dengan hangat.

"Ah, tidak usah jii-chan. Aku akan ke kamar dulu yaa" Jawab Iruma dengan lesu.

" Aku juga tidak perlu jii-chan" jawab izuma tak kalah lesu

"Are, kalian tidak makan dulu? "Tanya Sullivan heran.

"Tidak, kita berdua merasa sangat lelah. Aku dan izuma akan makan nanti saja setelah tidur" Jawab Iruma sambil tersenyum.

Aku dan izuma merasa di sekujur badan kita terasa ngilu, terutama pada bagian punggung, dan kaki. Selain itu aku merasa pada bagian kepala rasanya seperti mau copot.

Saat berjalan menuju kamar, kami sebenarnya  bisa saja langsung ambruk. Hanya saja, kita tidak ingin kakek dan Opera-san panik karena kita berdua.

Ah itu dia kamarku dan izuma, tinggal beberapa langkah lagi aku dan izuma akan segera sampai ke sana.

Tap.. Tap.. Tap.. Cklek

Akhirnya selesai, sekarang kita bisa segera pergi ke kasur dan.... Eh kenapa semuanya menggelap.

" Izuma/ nii San " ucap iruma dan izuma lalu

*bruk

Iruma dan izuma kemudian pingsan di atas karpet kamarnya. Malam ini, di kamar Iruma dan izuma hampir tidak ada suara burung atau desiran angin yang mengenai daun-daun pohon.

(Keesokan harinya)

"Aduh... Kenapa badanku terasa sedikit berat? " Ujar seseorang.

"Ngomong-ngomong aku merasa ada sesuatu yang berbeda hari ini? "

"Kenapa pendengaran dan pengelihatan ku sangat baik? Bukankah harusnya manusia tidak bisa melihat sesuatu yang sudah terhalang tembok? Walau aku setengah iblis tetap saja ini aneh karena kemarin tidak seperti ini " Ucap iruma bingung

"Sepertinya aku perlu melihat ke cermin"

Sosok itu terus berbicara sendiri. Rambut birunya yang sepanjang pinggang terlihat semrawut karena tidak ia sisir. Kukunya yang berwarna hitam panjang, serta jari-jarinya yang lentik membuat dirinya terlihat sedikit cantik?

"I-INI... BAGAIMANA INI BISA TERJADI?!!! KENAPA TIBA-TIBA AKU BERUBAH MENJADI IBLIS YANG SEMPURNA?!! " Teriak sosok itu.

Sosok yang dipantulkan di cermin saat ini adalah. Pria remaja dengan rambut panjang berantakan, dengan dua tanduk putih berbentuk seperti tanduk rusa muncul di kedua sisi kepalanya. Selain itu, irisnya yang semula berwarna biru mesir kini menjadi warna midnight blue.

Matanya kini terlihat lebih tajam, lalu telinganya juga berubah menjadi runcing pada ujungnya.

" Eughh.... Ohayo nii San" ucap izuma yang baru bangun lalu tiba izuma terkejut saat melihat iruma

" Siapa kau kenapa kau ada disini dimana kakakku" ucap izuma

" Izuma.... Apa itu kau bagaimana bisa kau ..." Ucap iruma tiba tiba terpotong

" Apa maksudnya " ucap izuma

" Lihatlah ke cermin" ucap iruma

Lalu terlihat Sosok yang dipantulkan di cermin saat ini adalah. Gadis remaja dengan rambut panjang berantakan berwana ungun kebiruan, dengan dua tanduk putih berbentuk seperti tanduk rusa muncul di kedua sisi kepalanya. Selain itu, irisnya yang semula berwarna biru amesty kini menjadi warna midnight purple.

Matanya juga  terlihat lebih tajam dan suram , lalu telinganya juga berubah menjadi runcing pada ujungnya.

" Siapa yang dicermin itu " tanya izuma bingung

" Itu kau " ucapa iruma

" Apa!!??" Teriak kaget izuma

Tiba-tiba Sullivan muncul setelah mendengar teriakan Izuma, opera juga memandang heran Iruma dan izuma.

"Jii-chan, Opera-san... Apa yang terjadi dengan diriku?!! Tanya Iruma dengan air mata yang siap menetes kapan saja begitu pun izuma.

" Nee Jii-chan badanku jadi besar " ucap izuma dengan sedih

Ya, sosok itu adalah Iruma dan izuma. Saat ini, mereka berdua benar-benar terkejut karena mereka yang tiba-tiba berubah jadi iblis yang sempurna.

"Iruma izuma, sepertinya tubuh kalian berdua mulai beradaptasi dengan lingkungan ditambah sepertinya ini adalah efek ramuan yang diberikan ayah kalian tapi tetap saja, SELAMAT telah menjadi iblis sempurna !!" Ucap Sullivan

"Jii-chan, apakah ini berarti aku dan izuma  baik-baik saja?" Ujar Iruma dengan wajah memelas.

"Tentu saja kalian berdua baik-baik saja sekarang " Ujar Sullivan dengan santai

"Karena sebentar lagi kalian akan sekolah, lebih baik bergegas lah untuk mandi dan sarapan cucu ku yang imut"

"Ha'i jii-chan" jawab iruma dan izuma

___________________________





TBC

Nah disini gue jelasin ok kalau iruma dan izuma jadi iblis sempurna bukan lagi setengah iblis alasannya itu karena tabung yang dikasih Delkira ngebuat mereka berdua beradaptasi dengan baik di dunia iblis.

Sekian terimakasih.

Bayy jumpa besok👋

Anak kembar Raja iblis DelkiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang